Brilio.net - Asam lambung atau dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), terjadi ketika katup di bagian bawah kerongkongan (esofagus) melemah, menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasinya.

Asam lambung sebagai cairan yang memecah protein makanan dari mulut bersifat reaktif. Sifat tersebut sangat memungkinkan melukai organ di luar lambung. Namun begitu, komplikasi asam lambung yang lebih serius yang perlu diwaspadai. Paparan asam lambung yang berulang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kerongkongan, meningkatkan risiko kanker, dan bahkan mengganggu pernapasan.

Dengan adanya berbagai komplikasi ini, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Mengubah gaya hidup seperti menghindari makanan yang memicu asam lambung, mengatur pola makan, dan menjaga berat badan ideal, merupakan bagian dari strategi pencegahan yang efektif. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala asam lambung dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Berikut brilio.net telah melansir komplikasi yang disebabkan oleh asam lambung berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, Selasa (4/6).

Komplikasi yang disebabkan asam lambung.

1. Esofagitis.

Komplikasi yang disebabkan karena asam lambung © 2024 berbagai sumber

foto: freepik.com

Esofagitis mengacu pada sebutan untuk peradangan di kerongkongan. Penyakit ini dapat muncul akibat obat-obatan oral maupun efek alergi. Kamu akan kesulitan menelan, bahkan bisa mengalami kesakitan saat menderita esofagitis. Selain itu, esofagitis juga dapat diawali maag dan sakit yang terasa di bagian dalam tubuh, di balik tulang dada.

Esofagitis juga dapat menyebabkan komplikasi seperti jaringan parut atau penyempitan esofagus, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, dan dehidrasi. Disarankan untuk segera ke dokter ketika kamu mengalami nyeri dada yang berlangsung hingga bermenit-menit, merasakan makanan tersangkut di kerongkongan, nyeri saat makan, atau muntah tak wajar. Muntahan tak wajah yang berwarna kuning atau hijau bisa jadi berasal dari asam lambung yang berpotensi mengiritasi.

2. Barret esofagus.

Barret esofagus terjadi ketika terdapat kerusakan pada jaringan yang melapisi kerongkongan. Seseorang yang sering merasakan asam lambungnya naik hingga kerongkongan berpeluang tinggi mengalaminya. Asam lambung memicu terbentuknya metaplasia usus atau pelapisan kerongkongan dengan jaringan yang mirip di usus.

Melansir dari laman emedicine.medscape.com, diperkirakan pria dua kali lebih rentan terkena barret esofagus dibandingkan wanita. Penyakit yang hanya bisa didiagnosa berdasarkan pemeriksaan medis ini dapat diminimalisir melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran serta memenuhi kebutuhan vitamin tubuh.

3. Striktur esofagus.

Striktur esofagus terjadi saat kerongkongan mengalami penyempitan atau pengerasan akibat paparan asam lambung yang berlebihan. Asam lambung yang naik ke esofagus secara terus-menerus, biasanya karena refluks gastroesofageal (GERD), dapat merusak lapisan esofagus, menyebabkan peradangan, dan akhirnya membentuk jaringan parut. Jaringan parut ini mengakibatkan penyempitan saluran esofagus, sehingga makanan dan minuman sulit untuk melewati esofagus menuju lambung.

Gejala yang sering muncul meliputi kesulitan menelan, rasa nyeri saat menelan, dan sensasi makanan tersangkut di tenggorokan. Penanganan medis diperlukan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut, sering kali melibatkan pengobatan dengan obat penghambat asam atau prosedur dilatasi esofagus untuk melebarkan area yang menyempit.

4. Esofagus Eosinofilik.

Komplikasi yang disebabkan karena asam lambung © 2024 berbagai sumber

foto: freepik.com

Esofagus Eosinofilik pada dasarnya merupakan bentuk reaksi alergi pada bagian kerongkongan. Penyakit ini akan membuat selera makan terganggu dan memicu asam lambung tak terkontrol. Kondisi inflamasi kronis pada esofagus ini ditandai dengan infiltrasi sel darah putih eosinofil dalam jumlah tinggi di dinding esofagus.

Asam lambung yang naik ke kerongkongan secara berulang dapat memperburuk penyakit dan malah menyebabkan dokter sulit mendeteksinya. Hal ini dikarenakan dokter berkemungkinan mendiagnosa sebagai penyakit asam lambung yang naik saja. Pengobatan esofagus eosinofilik melibatkan eliminasi alergen makanan yang memicu, penggunaan inhibitor pompa proton (PPI) untuk mengurangi asam lambung, serta terapi kortikosteroid topikal untuk mengurangi inflamasi esofagus.

5. Laringitis.

Laringitis merupakan radang yang terjadi pada kotak pita suara. Peradangan bisa terjadi ketika organ tubuh terluka. Laring atau kotak pita suara akan meradang ketika teritasi asam lambung. Pada kondisi ini pita suara menjadi bengkak sehingga getarannya tidak optimal. Radang di tenggorokan tergolong ringan karena banyak yang dapat sembuh tanpa melalui perawatan medis khusus.

6. Pneumonia aspirasi.

Komplikasi yang disebabkan karena asam lambung © 2024 berbagai sumber

foto: freepik.com

Pnemonia merupakan kondisi peradangan yang bisa menyebabkan pembengkakan serta infeksi pada saluran aspirasi paru-paru. Penyakit ini akan menyerang saat makanan atau cairan masuk ke saluran udara di paru-paru. Mengondisikan asam lambung tetap pada posisinya akan meminimalisir terkena pnemonia aspirasi.

Ketika saluran pencernaan mengalami gangguan karena pola makan buruk, kemungkinan akan membuatmu muntah yang kadang diikuti oleh asam lambung. Refleks katup penutup pernapasan yang buruk dapat membuatmu terkena pnemonia aspirasi.

7. Batuk kronis.

Batuk terdiagnosa kronis saat berlangsung hingga lebih dari dua bulan untuk orang dewasa. Anak yang batuk lebih dari satu bulan sudah masuk dalam kelompok kronis. Batuk yang identik pada cedera di saluran pernapasan dapat disebabkan oleh asam lambung yang melukainya.

8. Erosi gigi.

Komplikasi yang disebabkan karena asam lambung © 2024 berbagai sumber

foto: pixabay.com

Gigi mengalami erosi ketika kesehatannya tidak terawat. Muntah yang disertai rasa asam dan pahit di pangkal mulut bisa membahayakan gigi. Asam lambung yang reaktif apabila tidak dibersihkan akan menimbulkan masalah baru pada gigi, seperti erosi gigi.

9. Kanker kerongkongan.

Kondisi awal penyebab kanker kerongkongan dimulai ketika mengalami barret esofagus. Kerongkongan yang terlalu sering terpapar asam lambung membuat sel ganas seperti kanker terbentuk pada jaringannya.

(Magang/Robiul Adil Robani)