Brilio.net - Keracunan makanan sering kali terjadi akibat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau bahan kimia berbahaya. Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan terkadang menimbulkan gejala yang menyakitkan seperti mual, muntah, diare, serta sakit perut. Ketika mengalami keracunan makanan, penting untuk mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat agar bisa meredakan gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Sebelum melangkah lebih jauh, memahami apa yang menyebabkan keracunan makanan juga penting. Banyak kasus keracunan makanan disebabkan oleh kebersihan yang kurang, baik saat memasak maupun saat penyimpanan makanan. Dengan mengenali penyebab dan tanda-tanda awal keracunan makanan, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya.

Jika mengalami gejala keracunan makanan, berikut adalah sembilan langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Setiap langkah ini bertujuan untuk membantu meredakan gejala dan memastikan pemulihan yang cepat dan aman. Silak ulasannya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (3/10).

1. Minum banyak cairan.

9 Pertolongan pertama pada keracunan makanan, jangan minum obat anti-muntah © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Langkah pertama yang harus diambil saat mengalami keracunan makanan adalah memastikan tubuh mendapatkan cukup cairan. Dehidrasi menjadi salah satu masalah utama akibat muntah dan diare.

Mengonsumsi air putih, larutan elektrolit, atau minuman rehidrasi dapat membantu menggantikan cairan yang hilang. Pilihlah minuman yang tidak mengandung kafein atau alkohol, karena bisa memperburuk dehidrasi.

2. Istirahat yang cukup.

Istirahat sangat penting dalam proses pemulihan. Tubuh perlu waktu untuk melawan infeksi dan mengembalikan keseimbangan. Tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mempercepat penyembuhan. Pastikan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang selama waktu istirahat.

3. Biarkan tubuh muntah.

9 Pertolongan pertama pada keracunan makanan, jangan minum obat anti-muntah © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Muntah adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan racun yang terperangkap. Jika seseorang mengalami keracunan makanan, biarkan tubuh melakukan proses ini.

Muntah bisa sangat membantu dalam mengeluarkan patogen penyebab keracunan. Namun, jika muntah berlangsung terus-menerus atau menyebabkan dehidrasi parah, segera cari bantuan medis.

4. Hindari makanan berat.

Setelah mengalami keracunan makanan, sebaiknya hindari konsumsi makanan berat atau berlemak. Berikan waktu bagi saluran pencernaan untuk pulih. Mulailah dengan makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti nasi putih, roti tawar, atau pisang. Ini akan membantu meminimalkan iritasi pada lambung dan usus.

5. Gunakan arang aktif (jika diperlukan).

Arang aktif dapat menjadi pilihan untuk mengatasi beberapa jenis keracunan makanan, terutama jika dikonsumsi dalam waktu singkat setelah terpapar racun.

Arang aktif bekerja dengan menyerap zat berbahaya di saluran pencernaan. Namun, penggunaan arang aktif sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis untuk memastikan keamanannya.

6. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi.

9 Pertolongan pertama pada keracunan makanan, jangan minum obat anti-muntah © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/jcomp

Ketika mengalami keracunan makanan, penting untuk memperhatikan tanda-tanda dehidrasi yang mungkin muncul. Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, kesulitan buang air kecil, dan merasa pusing. Jika gejala ini muncul, segera tingkatkan asupan cairan dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.

7. Hindari penggunaan obat tanpa resep.

Obat-obatan seperti antidiarrheal atau anti-muntah tidak selalu dianjurkan untuk digunakan dalam kasus keracunan makanan. Meskipun bisa memberikan kenyamanan sementara, obat-obatan ini dapat menghentikan tubuh dalam mengeluarkan racun. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, agar tidak menghambat proses penyembuhan.

8. Segera hubungi tenaga medis.

9 Pertolongan pertama pada keracunan makanan, jangan minum obat anti-muntah © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Jika gejala keracunan makanan memburuk atau tidak kunjung membaik, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Beberapa jenis keracunan dapat menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Tanda-tanda yang memerlukan perhatian medis antara lain muntah berdarah, diare berdarah, atau nyeri perut yang sangat parah.

9. Catat gejala dan riwayat makanan.

Sangat penting untuk mencatat gejala yang dialami serta apa saja yang telah dimakan dalam 24 jam terakhir. Informasi ini dapat membantu tenaga medis dalam mendiagnosis jenis keracunan yang dialami.

Misalnya, jika ada makanan tertentu yang dicurigai menjadi penyebab, memberitahukan dokter akan sangat membantu dalam menentukan penanganan yang tepat. Catatan ini juga dapat menjadi referensi jika perlu melakukan investigasi lebih lanjut mengenai sumber keracunan.