Brilio.net - Abdee Negara, gitaris Slank yang dikenal dengan sentuhan khasnya, kembali harus menjalani perawatan medis intensif. Kondisi kesehatannya menurun akibat penyakit ginjal yang sudah lama ia derita, yaitu IgA Nephropathy. Penyakit ginjal langka ini telah menjadi bagian dari hidup Abdee selama bertahun-tahun, bahkan memaksanya menjalani transplantasi ginjal pada 2016.

IgA Nephropathy mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tapi penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Abdee telah berjuang melawan penyakit ini dengan berbagai pengobatan, dan seperti pejuang lainnya, ia terus bertahan meski harus menjalani perawatan panjang di rumah sakit. Kondisi ini mengingatkan kamu untuk lebih peduli pada kesehatan ginjal, yang sering kali diabaikan hingga terjadi masalah serius.

Menjaga kesehatan ginjal ternyata lebih kompleks daripada yang kamu kira. Penyakit seperti IgA Nephropathy bisa menyerang tanpa disadari dan berkembang perlahan-lahan. Agar lebih waspada, yuk kenali lebih dalam tentang penyakit ini dan bagaimana cara mencegahnya. Berikut ulasannya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (17/10).

Apa itu IgA Nephropathy?

Abdee Slank idap IgA Nephropathy © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/Lifestylememory

IgA Nephropathy, atau yang juga dikenal dengan penyakit Berger, adalah salah satu jenis glomerulonefritis kronis. Ini merupakan kondisi di mana imunoglobulin A (IgA), salah satu protein antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan infeksi, justru menumpuk di ginjal. Penumpukan IgA ini menyebabkan peradangan pada glomerulus, bagian ginjal yang berfungsi sebagai filter untuk membersihkan darah dari zat-zat berbahaya.

Saat glomerulus mengalami peradangan, ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya, protein dan darah bisa bocor ke dalam urine, yang sering kali menjadi salah satu gejala utama dari IgA Nephropathy. Penyakit ini berkembang perlahan, dan pada kasus-kasus tertentu, dapat memicu gagal ginjal kronis jika tidak ditangani dengan baik.

Sayangnya, penyebab pasti dari penumpukan IgA ini masih belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli medis. Namun, faktor genetik dan gangguan sistem kekebalan tubuh sering kali disebut sebagai faktor risiko utama. Sementara gejalanya bisa bervariasi, beberapa di antaranya termasuk munculnya darah dalam urine (hematuria), pembengkakan pada kaki, dan tekanan darah tinggi.

Gejala dan dampak IgA Nephropathy.

Abdee Slank idap IgA Nephropathy © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Seperti yang dialami Abdee, penyakit IgA Nephropathy bisa berlangsung tanpa disadari karena gejalanya tidak selalu muncul di tahap awal. Beberapa orang mungkin baru mengetahui bahwa mereka menderita penyakit ini setelah mengalami komplikasi yang lebih serius. Gejala awal yang paling umum adalah hematuria, atau adanya darah dalam urine, yang sering kali muncul setelah infeksi saluran pernapasan atau tenggorokan.

Selain itu, beberapa penderita IgA Nephropathy juga mengalami proteinuria, yaitu keluarnya protein berlebih dalam urine. Proteinuria bisa menyebabkan urine tampak berbusa, yang mungkin tidak disadari sebagai tanda dari masalah ginjal. Di tahap lanjut, ginjal yang mengalami peradangan kronis bisa menyebabkan gagal ginjal, sehingga penderita harus menjalani terapi dialisis atau transplantasi ginjal, seperti yang dialami Abdee.

Meskipun penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, pria cenderung lebih rentan terkena IgA Nephropathy dibandingkan wanita. Penyakit ini juga lebih umum terjadi pada orang-orang di usia muda hingga pertengahan, antara 20 hingga 40 tahun.

Cara mencegah dan mengelola IgA Nephropathy.

Abdee Slank idap IgA Nephropathy © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Hingga saat ini, tidak ada cara pasti untuk mencegah IgA Nephropathy karena penyebabnya yang belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi risiko terkena penyakit ginjal kronis seperti ini. Menjaga pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk masalah ginjal.

Pertama, perhatikan pola makan dengan mengurangi asupan garam dan makanan tinggi protein bisa membantu meringankan beban kerja ginjal. Garam yang berlebihan dalam tubuh bisa meningkatkan tekanan darah, yang merupakan salah satu faktor risiko utama kerusakan ginjal. Sebaiknya, pilih makanan yang rendah sodium, perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, serta makanan kaya serat.

Kedua, pastikan kamu minum cukup air setiap hari. Dehidrasi bisa memperburuk fungsi ginjal dan memperbesar risiko terbentuknya batu ginjal. Air membantu tubuh membersihkan zat-zat beracun dan limbah yang disaring oleh ginjal. Usahakan untuk minum minimal 8 gelas air per hari, atau lebih jika kamu banyak beraktivitas fisik.

Ketiga, kontrol tekanan darah secara rutin. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor utama yang bisa memperburuk kondisi ginjal. Dengan menjaga tekanan darah tetap normal, kamu bisa mencegah kerusakan lebih lanjut pada ginjal. Jika kamu sudah didiagnosis menderita hipertensi, pastikan kamu mengikuti anjuran dokter dan rutin meminum obat yang diresepkan.

Langkah pengobatan untuk penderita IgA Nephropathy.

Abdee Slank idap IgA Nephropathy © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Pengobatan IgA Nephropathy biasanya bertujuan untuk memperlambat kerusakan ginjal dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Pada kasus Abdee, transplantasi ginjal menjadi langkah yang harus ditempuh setelah kondisi ginjalnya semakin menurun. Namun, bagi sebagian besar penderita yang masih berada di tahap awal, pengobatan medis bisa meliputi penggunaan obat penurun tekanan darah, kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, serta obat-obatan yang dapat menghambat sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, menjaga gaya hidup sehat juga sangat penting dalam pengelolaan penyakit ini. Penderita disarankan untuk menjalani diet rendah garam, mengurangi konsumsi protein, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Olahraga ringan secara teratur juga membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi tekanan pada ginjal.

Pengawasan medis secara berkala sangat diperlukan untuk penderita IgA Nephropathy. Dokter biasanya akan melakukan tes urine dan darah secara rutin untuk memantau perkembangan penyakit serta menentukan langkah pengobatan yang tepat. Penting juga untuk selalu mematuhi anjuran dokter dan tidak mengabaikan gejala-gejala yang mungkin muncul.