Brilio.net - Cacar monyet atau monkeypox (Mpox) adalah infeksi langka yang dapat menyebabkan ruam mirip cacar serta gejala flu seperti demam dan nyeri otot. Meski kasusnya jarang, infeksi ini telah mengalami peningkatan di berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir. Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan, banyak orang mulai mencari tahu mengenai bagaimana cacar monyet dicover oleh sistem jaminan kesehatan, terutama BPJS Kesehatan.
Mengetahui apakah cacar monyet dicover oleh BPJS Kesehatan sangat penting, terutama bagi kamu yang bergantung pada program ini untuk biaya medis. BPJS Kesehatan, sebagai lembaga penyelenggara jaminan kesehatan nasional di Indonesia, memiliki kebijakan khusus mengenai jenis layanan dan perawatan yang dapat ditanggung oleh program tersebut.
Menurut pedoman BPJS Kesehatan, cacar monyet termasuk dalam kategori penyakit yang dapat dicover oleh program jaminan kesehatan. Melansir dari antaranews.com, hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ia menyatakan bahwa pasien yang terdiagnosis cacar monyet akan mendapatkan perlindungan biaya medis dari BPJS, asalkan mereka memenuhi syarat-syarat tertentu.
Namun, untuk dapat memanfaatkan jaminan ini, penting bagi penderita cacar monyet untuk memastikan bahwa mereka masih terdaftar aktif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Status aktif ini diperlukan untuk mengakses layanan kesehatan yang tercakup dalam kebijakan BPJS.
Secara keseluruhan, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menyediakan akses perawatan bagi pasien cacar monyet sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Walaupun dijamin oleh BPJS, kamu juga harus menjaga kesehatan dan menghindari penyebab penyakit cacar monyet. Maka dari itu, kamu wajib mengetahui apa saja penyebab penyakit cacar monyet. Untuk itu, brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber pada Jumat (30/8), apa saja penyebab cacar monyet. Yuk, simak penjelasannya.
Penyebab penyakit cacar monyet.
Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk dalam keluarga virus Orthopoxvirus. Penyebab utama infeksi ini adalah:
1. Kontak langsung dengan hewan terinfeksi.
foto: freepik.com
Cacar monyet dapat menyebar kepada manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tikus, atau hewan liar lainnya. Penularan biasanya terjadi melalui gigitan, goresan, atau kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Infeksi ini sering terjadi ketika seseorang berinteraksi erat dengan hewan liar atau domestik yang telah terpapar virus monkeypox.
Selain itu, virus monkeypox dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau kulit yang rusak setelah kontak dengan hewan terinfeksi. Hal ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan perlunya langkah-langkah pencegahan saat berhadapan dengan hewan yang menunjukkan gejala infeksi atau saat berada di lingkungan yang berisiko tinggi.
2. Penularan antar-manusia.
foto: freepik.com
Walaupun penularan cacar monyet dari manusia ke manusia lebih jarang dibandingkan penularan dari hewan, tetap ada risiko penularan melalui kontak langsung dengan luka atau ruam pada individu yang terinfeksi. Virus monkeypox dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, terutama jika terdapat interaksi langsung dengan area yang terinfeksi, seperti luka atau ruam yang belum sembuh.
Selain itu, virus ini juga dapat menular melalui barang-barang pribadi yang terkontaminasi, seperti pakaian, linen, atau peralatan medis yang digunakan oleh pasien yang terinfeksi. Kontaminasi pada barang-barang ini dapat menyebabkan penyebaran virus jika orang lain menggunakan barang tersebut tanpa penanganan yang tepat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan higienitas barang-barang pribadi serta menghindari kontak dengan barang-barang yang mungkin terkontaminasi adalah langkah penting untuk mencegah penularan.
3. Cairan tubuh dan droplet.
foto: freepik.com
Virus ini juga dapat menyebar melalui droplet respiratori yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Selain itu, penularan bisa terjadi melalui cairan tubuh lain yang terkontaminasi dengan virus, seperti air liur, lendir, atau darah.
4. Kontaminasi lingkungan.
foto: freepik.com
Lingkungan yang terkontaminasi dengan virus monkeypox, seperti barang-barang yang digunakan oleh pasien yang terinfeksi, juga dapat menjadi sumber penularan. Virus ini dapat bertahan dalam lingkungan tertentu untuk waktu tertentu, meningkatkan risiko penularan jika tidak ada tindakan pencegahan yang tepat.
5. Kontak dengan barang yang terinfeksi.
foto: freepik.com
Virus monkeypox dapat menular melalui benda-benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, linen, atau peralatan medis yang digunakan oleh pasien yang terinfeksi. Jika benda-benda ini tidak dibersihkan atau disterilkan dengan baik, mereka dapat menjadi media penularan bagi individu lain.
Setelah mengetahui apa saja penyebab penyakit cacar monyet, kamu juga harus tahu bagaimana caranya menghindari penyakit tersebut.
Cara mencegah penyakit cacar monyet.
foto: freepik.com
Untuk mencegah penyakit cacar monyet, langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Hindari kontak dengan hewan terinfeksi.
Jauhi kontak langsung dengan hewan yang menunjukkan gejala cacar monyet, seperti monyet atau tikus liar. Jika kamu harus berinteraksi dengan hewan tersebut, gunakan pelindung seperti sarung tangan dan masker. Selalu waspadai perilaku hewan dan hindari kontak dengan hewan yang sakit atau mati.
2. Menjaga kebersihan dengan baik.
Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan hewan atau barang-barang yang mungkin terkontaminasi. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol jika sabun dan air tidak tersedia. Jaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama jika kamu tinggal atau bekerja di daerah dengan risiko tinggi.
3. Gunakan pelindung saat menangani barang terinfeksi.
Hindari kontak langsung dengan barang-barang yang mungkin terkontaminasi oleh virus monkeypox, seperti pakaian, linen, atau peralatan medis. Jika kamu harus menangani barang-barang tersebut, gunakan pelindung seperti sarung tangan dan masker, dan pastikan untuk membersihkan dan mendisinfeksi barang-barang tersebut setelah digunakan.
4. Vaksinasi dan pengobatan.
Meskipun vaksin cacar monyet tidak selalu tersedia, vaksin cacar (variola) yang sebelumnya digunakan dapat memberikan perlindungan terhadap virus monkeypox. Jika tersedia, vaksinasi dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif. Selain itu, jika kamu memiliki risiko tinggi atau mengalami gejala infeksi, segera hubungi profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
5. Jaga jarak dari orang terinfeksi.
Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi cacar monyet, terutama jika mereka memiliki ruam atau luka terbuka. Gunakan masker dan pelindung jika perlu berinteraksi dengan mereka dan pastikan untuk mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Recommended By Editor
- Tak hanya mutasi gen, ini 5 alasan orang Jepang dan Korea nggak bau ketek
- Jadi pemicu gangguan pembuluh darah jika berlebihan, ini 9 cara minum kopi yang aman bagi kesehatan
- Cacar monyet jadi ancaman kesehatan, kenali 5 perbedaannya dengan cacar air
- 9 Makanan bantu mempercepat pemulihan usai operasi penyempitan pembuluh darah
- Antisipasi Mpox melalui vaksinasi, ini 4 kriteria penerima vaksin Mpox yang perlu diketahui
- Jadi pemicu diabetes jika dikonsumsi berlebihan, ini 9 minuman pengganti oat milk
- Waspada penularan virus Mpox pada ibu hamil, kenali gejala, dampak pada janin, dan cara mencegahnya
- Hindari di tengah penyebaran virus Mpox, 9 makanan ini dapat melemahkan sistem imun tubuh