Brilio.net - Kabar mengejutkan datang dari aktor Sonny Septian yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama 13 hari akibat penyempitan pembuluh darah. Aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah ini merupakan kondisi medis yang terjadi ketika ada plak yang menyumbat arteri. Plak tersebut bisa berasal dari lemak, kalsium, kolesterol, maupun zat-zat lainnya yang ada dalam darah.

Ketika terjadi penumpukan plak di arteri dalam jangka panjang dapat memicu penyumbatan pembuluh darah di sebagian atau seluruh aliran darah melalui arteri berukuran besar dan sedang pada jantung, ginjal, dan kaki. Apabila penyumbatan terjadi bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti jantung koroner, arteri perifer, arteri karotis, hingga penyakit ginjal kronis.

Kondisi serius yang dialami Sonny Septian tersebut menjadi peringatan keras bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan jantung maupun pembuluh darah. Gejala awal penyempitan pembuluh darah seringkali terlewatkan, padahal deteksi dini dapat mencegah komplikasi yang lebih parah.

Penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka yang tampak sehat seperti Sonny Septian. Faktor risiko seperti pola makan tidak sehat, kurang olahraga, merokok, dan stres berlebihan dapat memicu kondisi ini. Mengenali gejala awal penyempitan pembuluh darah sangat penting untuk mencegah serangan jantung atau stroke yang mengancam nyawa.

Dengan demikian, kasus Sonny Septian menjadi pengingat bahwa penyempitan pembuluh darah bisa terjadi tanpa disadari. Gejala awal penyempitan pembuluh darah mungkin terasa seperti kelelahan biasa atau nyeri ringan yang sering diabaikan. Pemeriksaan rutin serta gaya hidup sehat menjadi kunci dalam mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah.

Supaya lebih mengenali gejala penyempitan pembuluh darah, yuk simak ulasan di bawah ini! Disadur brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (1/8)

Cara mengenali gejala awal penyempitan pembuluh darah.

Kenali gejala awal penyempitan pembuluh darah © 2024 freepik.com

Kenali gejala awal penyempitan pembuluh darah
freepik.com

1. Nyeri di dada (Angina)

Salah satu gejala awal yang paling umum dari penyempitan pembuluh darah koroner ialah nyeri dada atau angina. Menurut American Heart Association, nyeri ini sering digambarkan sebagai tekanan, sesak, atau rasa berat di dada.

Sensasi ini biasanya muncul saat aktivitas fisik atau stres emosional, dan mereda saat istirahat. Pada sebuah studi yang dipublikasikan di European Heart Journal (2019), sekitar 50% pasien dengan penyakit arteri koroner melaporkan angina sebagai gejala pertama mereka.

Penting untuk dicatat bahwa nyeri ini bisa menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung. Jika kamu mengalami nyeri dada yang persisten atau semakin parah, segeralah cari bantuan medis. Atau paling tidak rutin lakukan skrining kesehatan agar terhindar dari risiko penyakit serius.

2. Sesak napas

Ketika pembuluh darah menyempit, aliran darah ke jantung berkurang, akibatnya bisa menyebabkan sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology (2017) menunjukkan bahwa 67% pasien dengan penyakit jantung koroner mengalami sesak napas sebagai gejala awal.

Sesak napas bisa muncul bahkan saat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan pendek atau menaiki tangga. Jika kamu merasa lebih mudah lelah atau kehabisan napas dibandingkan biasanya, ini bisa menjadi tanda peringatan awal penyempitan pembuluh darah.

3. Kelelahan yang tidak biasa.

Kelelahan ekstrem atau tidak biasa bisa menjadi tanda awal penyempitan pembuluh darah. Kelelahan ini berbeda dari rasa lelah normal setelah beraktivitas. Pasalnya kelelahan yang kamu rasa lebih ekstrem, bahkan setelah istirahat yang cukup.

Jika kamu merasa sangat lelah untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya tidak menyebabkan kelelahan, ini bisa menjadi tanda peringatan awal yang perlu diwaspadai.

Pada penelitian European Journal of Cardiovascular Nursing (2018) menemukan bahwa 70% wanita dengan penyakit jantung melaporkan kelelahan yang tidak biasa sebagai gejala utama mereka.

Kenali gejala awal penyempitan pembuluh darah © 2024 freepik.com

Kenali gejala awal penyempitan pembuluh darah
freepik.com

4. Pusing atau pingsan.

Penyempitan pembuluh darah dapat mengurangi aliran darah ke otak yapa pada akhirnya bisa menyebabkan pusing atau bahkan pingsan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Circulation (2016), sekitar 10% pasien dengan penyakit arteri koroner mengalami pusing atau pingsan sebagai gejala awal.

Gejala ini terutama muncul saat perubahan posisi tiba-tiba, seperti berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Nah, apabila sering merasa pusing ketika lakukan aktivitas, terutama disertai dengan gejala lain, segera konsultasikan ke dokter.

5. Detak jantung tidak teratur.

Gejala selanjutnya berkaitan dengan ritme detak jantung yang tidak teratur. Penyempitan pembuluh darah dapat memengaruhi irama jantung. Perubahan ritme tersebut ternyata bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur atau aritmia.

Menyadur penelitian dalam Journal of the American Heart Association (2020) menunjukkan bahwa aritmia dapat menjadi gejala awal dari penyakit jantung koroner pada 15% pasien, di mana kamu mungkin merasakan jantung berdebar-debar, berdetak terlalu cepat (takikardia), atau terlalu lambat (bradikardia).

Meskipun detak jantung yang sesekali tidak teratur bisa normal, jika hal ini sering terjadi atau disertai gejala lain, sebaiknya segera periksa ke dokter.

6. Mati rasa.

Mati rasa atau merasa anggota tubuh tiba-tiba melemah bisa menjadi gejala awal penyempitan pembuluh darah. Penelitian yang diterbitkan dalam Stroke (2018) menunjukkan bahwa 11% pasien dengan penyakit arteri perifer mengalami mati rasa atau kelemahan pada kaki atau tangan sebagai gejala awal.

Penyempitan pembuluh darah tidak hanya memengaruhi jantung, tetapi juga dapat memengaruhi aliran darah ke anggota tubuh lain. Gejala ini bisa berupa sensasi kesemutan, mati rasa, atau kelemahan yang tiba-tiba, terutama pada satu sisi tubuh. Jika kamu mengalami gejala ini, terutama jika muncul tiba-tiba, segera cari bantuan medis karena bisa menjadi tanda peringatan stroke.