Brilio.net - Produk perawatan kulit pada dasarnya membantu menjaga kesehatan kulit, menjaga kelembapan, dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan. Selain itu, produk perawatan kulit juga dapat membantu mengurangi tanda penuaan seperti garis halus dan kerutan, serta meningkatkan tekstur kulit. Namun, tanpa disadari sembarangan dalam menggunakan produk dapat meningkatkan risiko berbahaya.

Paparan sinar UV dari matahari bisa jadi salah satu faktor risiko utama untuk kanker kulit. Sinar UV dapat merusak DNA dalam sel kulit, yang kemudian dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker. Risiko kanker kulit juga dapat meningkat karena faktor genetik, riwayat keluarga dengan kanker kulit, serta paparan bahan kimia berbahaya atau radiasi. Selain itu, bahan kimia yang tidak cocok dengan kulitmu dalam produk kecantikan dapat jadi pemicu kanker kulit.

Selain itu, beberapa bahan kimia dalam produk perawatan kulit dapat memiliki sifat karsinogenik, yang berarti mereka dapat menyebabkan kanker kulit. Bahan kimia seperti paraben, ftalat, dan polisiklik aromatic hydrocarbons (PAHs) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kulit dalam penelitian. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan ini, terutama jika digunakan secara teratur dan dalam jumlah besar, dapat meningkatkan risiko kanker kulit pada

Berikut brilio.net telah merangkum penjelasan terkait bahaya kanker kulit yang mengintai ketika salah dalam perawatan kulit berdasarkan berbagai sumber, Selasa (25/6).

Penjelasan tentang kanker kulit

Kanker kulit memiliki nama ilmiah melanoma. Sel kanker yang disebut melanosit biasanya dapat berkembang di kulit pada bagian tubuh yang sering terkena sinar matahari. Hal ini berkaitan dengan ocular melanoma yang langka terjadi. Selain itu, di bagian tubuh yang lebih jarang terkena sinar seperti telapak kaki, di bawah kuku, maupun di telapak tangan juga jarang dijumpai.

Global Cancer Observatory mencatat pada tahun 2022 hanya terdata 1716 kasus ditemukan di Indonesia. Walaupun cenderung sedikit, namun bagaimanapun juga perlu tetap diwaspadai. Diperkirakan secara global telah lebih dari 18.200 orang terdiagnosis melanoma pada tahun 2023. Penykamung kanker kulit memiliki rata-rata usia 65 tahun.

Tanda-tanda kanker kulit

1. Secara fisik berbentuk tahi lalat yang tidak beraturan.

2. Warna tahi lalat yang berubah semakin gelap dan menyebar.

3. Biasanya ukurannya membesar seiring berjalannya waktu.

4. Kanker kulit membuat area yang terkena akan menonjol.

5. Terasa gatal dan seringkali mengeluarkan darah.

6. Biasanya tahi lalat tidak hanya muncul di satu area, melainkan dapat bermunculan bercak-bercak baru.

7. Area gelap juga akan muncul di bawah kuku atau pada selaput di lapisan anus, kelamin, maupun mulut.

kanker kulit © 2024 brilio.net

foto: pixabay.com

Penyebab kanker kulit

Risiko kanker kulit lebih besar dialami oleh anak-anak. Kulit anak-anak yang belum berkembang sempurna rentan terhadap paparan zat asing. Secara global, penyebab utama kanker kulit disebabkan radiasi UV sinar matahari.

Alasan utama orang Indonesia tidak banyak terkena kanker kulit karena secara genetik telah beradaptasi dengan kondisi alam. Kulit orang Indonesia yang cenderung cokelat menkamukan lapisan melanin yang tebal. Melakukan perawatan yang mengikis bagian luar kuat hingga mengikis melanin berarti meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Beberapa hal berikut memicu kanker kulit:

1. Terlalu banyak paparan matahari saat bayi.

2. Riwayat genetik dari keturunan dengan melanoma.

3. Paparan radiasi UV tanpa adanya perlindungan yang tidak dapat ditoleransi kulit.

4. Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung merkuri.

5. Sembarangan dalam penggunaan produk perawatan tanpa anjuran dokter.

6. Penggunaan sinar UV buatan untuk menggelapkan kulit.

7. Paparan dari bahan kimia berbahaya tanpa adanya penanggulangan.

8. Menjadi perokok baik aktif maupun pasif.

9. Kondisi imun yang kurang baik.

kanker kulit © 2024 brilio.net

foto: pixabay.com

Pencegahan kanker kulit

Pencegahan pada kanker kulit sangat penting karena banyak kasus dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebihan adalah saran utama. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, kenakan topi atau payung saat berada di luar ruangan, dan hindari paparan langsung matahari pada pukul 10 pagi hingga 4 sore ketika sinar UVB paling kuat.

Selain itu, perhatikan perubahan pada kulit kamu secara rutin. Jika kamu melihat tanda-tanda seperti pertumbuhan yang tidak normal, perubahan warna, atau perubahan ukuran pada tahi lalat atau bintik-bintik kulit lainnya, segera berkonsultasi dengan dokter kulit. Hal ini penting karena deteksi dini kanker kulit dapat meningkatkan peluang kesembuhan.

Selanjutnya, hindari penggunaan tanning bed atau lampu UV buatan karena paparan sinar UV dari sumber buatan juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Selalu pilih perlindungan matahari yang tepat dan konsisten, bahkan saat cuaca tidak terlalu cerah, karena sinar UV masih bisa merusak kulit meskipun tidak terasa panas.

Magang: Robiul Adil Robani