Cara penanganan hipoglikemia pada anak.
Penanganan hipoglikemia pada anak meliputi beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengembalikan kadar gula darah ke batas normal. Perlu diingat, penanganan terbaik ketika anak alami hipoglikemia segera ke dokter. Nah, beberapa cara penanganan yang umum dilakukan:
1. Pemberian glukosa
Pemberian glukosa, baik per oral ataupun intravena, adalah cara utama mengatasi hipoglikemia pada anak. Pemberian glukosa disarankan per oral jika anak masih bisa mentoleransi pemberian per oral. Jika tidak, maka glukosa perlu diberikan secara intravena.
2. Pemberian karbohidrat yang bisa kerja cepat
Bila anak masih sadar dan kooperatif, karbohidrat kerja cepat dapat diberikan sebanyak 15 g atau 0,2 g/kg untuk bayi. Pemberiannya bisa dalam bentuk jus, tabung gel glukosa, atau empat tablet glukosa. Akses intravena bisa secara bersamaan disiapkan bila dipertimbangkan anak akan gagal merespons intervensi oral.
3. Pemberian gula sublingual
Bila glukosa sediaan oral tidak tersedia atau pada kasus yang sulit untuk dilakukan pemasangan akses intravena, maka pemberian gula sublingual dapat menjadi alternatif terapi saat anak masih dalam kondisi sadar. Gula sublingual ini bisa berupa gula yang dicampur dengan air, kemudian diberikan di bawah lidah anak.
4. Pemberian infus cairan glukosa
Jika penanganan pasien hipoglikemia dilakukan di rumah sakit, dokter umumnya akan memberikan infus cairan glukosa agar kadar gulanya kembali normal.
5. Pemberian obat untuk meningkatkan kadar gula tubuh
Jika hipoglikemia yang terjadi sangat berat, bisa dilakukan pengangkatan bagian pankreas. Perawatan ini akan terus diawasi hingga bayi memiliki kadar glukosa pada tingkat normal secara stabil.
Asupan makanan mencegah hipoglikemia pada anak.
Hipoglikemia memiliki dampak yang cukup berbahaya bagi kesehatan, untuk itu penting menjaga kadar gula darah dalam batas normal supaya bisa mencegah hipoglikemia. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengatur pola makan anak.
Melansir dari Healthline dan jurnal dari National Library of Medicine berjudul Dietary intake and risk of non-severe hypoglycemia in adolescents with type 1 diabetes, terdapat beberapa tips asupan makanan yang baik untuk mencegah hipoglikemia, diantaranya:
1. Konsumsi karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat daripada karbohidrat sederhana, sehingga membantu menjaga kadar gula darah stabil dalam waktu yang lebih lama. Contoh karbohidrat kompleks yang baik untuk anak-anak antara lain:
- Gandum alami seperti roti gandum utuh, sereal gandum, atau beras merah
- Sayuran, misalnya brokoli, wortel, ubi jalar, kacang polong, hingga bayam.
- Buah-buahan seperti apel, pisang, pir, jeruk, beri-berian
- Kacang-kacangan, contohnya kacang almond, kacang tanah, lentil, dan kacang merah.
2. Protein.
Untuk mencegah hipoglikemia perlu mengonsumsi makanan yang tinggi akan protein. Protein membantu memperlambat penyerapan karbohidrat ke dalam aliran darah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah stabil. Contoh protein yang baik untuk anak-anak antara lain: Daging tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, daging sapi tanpa lemak, dan telur. Sementara untuk produk minuman yang kaya protein misalnya susu rendah lemak, yogurt rendah lemak, keju rendah lemak
3. Konsumsi makanan tinggi serat.
Serat membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat ke dalam aliran darah. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah stabil, mencegah lonjakan serta penurunan gula darah yang dapat menyebabkan hipoglikemia.
Selain itu, serat membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi keinginan untuk makan secara berlebihan. Oleh karena itu, memegaruhi penderita hipoglikemia untuk menjaga berat badan ideal serta mengurangi risiko komplikasi diabetes. Contoh makanan yang tinggi serat yakni buncis, kentang, wortel, bawang, pisang, mangga, apel, jeruk, kacang hijau, kacang hitam, kacang merah, dan anggur.
4. Rutin minum air putih.
Minum air putih yang cukup membantu menjaga tubuh anak terhidrasi dengan baik dan membantu mencegah hipoglikemia. Anak-anak harus minum air putih 8 gelas per hari. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the American Dietetic Association menemukan bahwa anak-anak dengan diabetes yang minum air putih yang cukup memiliki risiko hipoglikemia yang lebih rendah daripada anak-anak yang tidak minum air putih yang cukup.
Recommended By Editor
- Penyakit jantung koroner mengintai usia muda, ini 10 makanan dan minuman bantu jaga kesehatan jantung
- 8 Kelompok ini rentan terkena batu ginjal, intip risiko dan cara pencegahannya
- Kerap dikonsumsi, 5 makanan ini ternyata berisiko tinggi penyebab pembengkakan kelenjar getah bening
- 9 Manfaat singkong untuk kesehatan, superfood yang dapat melawan kanker lambung
- 7 Cara ampuh menyembuhkan eksim tanpa konsumsi obat-obatan, cuma modal bahan alami
- Bukan karena sering mandi malam, ternyata ini 7 faktor utama yang memicu penyakit rematik