Brilio.net - Mungkin kamu pernah mendengar tentang kasus keracunan makanan akibat bakteri Salmonella. Bakteri ini sering kali ditemukan pada bahan makanan yang terkontaminasi, salah satunya adalah telur. Banyak orang tidak menyadari bahwa mengonsumsi telur yang tidak dimasak dengan benar bisa membawa risiko kesehatan serius, terutama karena adanya bakteri Salmonella.

Bakteri Salmonella bisa menyerang kapan saja, terutama jika kamu mengonsumsi makanan yang tidak dimasak hingga matang. Tidak hanya menyebabkan gangguan pencernaan, infeksi bakteri ini juga bisa menimbulkan komplikasi kesehatan lainnya, terutama pada orang dengan sistem imun yang lemah. Karena itu, penting untuk mengenali risiko kesehatan dari bakteri Salmonella yang bisa bersarang pada telur.

Selain menjaga kebersihan, memasak telur dengan benar adalah langkah yang wajib kamu lakukan untuk mencegah infeksi Salmonella. Meski terlihat sepele, memasak telur hingga matang sempurna bisa mengurangi risiko penyebaran bakteri berbahaya ini.

Nah, supaya lebih waspada, yuk kenali lebih dalam tentang bakteri Salmonella dan cara mencegahnya seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Kamis (17/10).

Apa itu Salmonella?

Bakteri salmonella pada telur © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Salmonella adalah jenis bakteri yang menyebabkan salah satu bentuk keracunan makanan paling umum di seluruh dunia, yaitu salmonellosis. Bakteri ini bisa ditemukan pada berbagai jenis makanan, namun telur mentah atau setengah matang menjadi salah satu sumber paling umum. Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), bakteri Salmonella dapat menginfeksi saluran pencernaan, menyebabkan gejala seperti diare, demam, kram perut, dan muntah yang biasanya berlangsung selama 4 hingga 7 hari.

Infeksi Salmonella sering kali disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri ini. Pada telur, bakteri bisa ada di permukaan kulit telur atau bahkan di dalamnya, tergantung dari kondisi ayam petelur dan lingkungan tempat telur disimpan. Inilah sebabnya telur yang tidak dimasak dengan benar memiliki risiko tinggi menjadi sumber penularan.

Bakteri Salmonella cukup tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu dan bisa bertahan lama pada makanan yang tidak diperlakukan dengan tepat. Penting banget bagi kamu untuk memastikan kebersihan dan cara penyimpanan telur supaya bisa mengurangi risiko kontaminasi bakteri ini.

Risiko kesehatan yang disebabkan Salmonella.

Bakteri salmonella pada telur © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Mungkin kamu berpikir bahwa keracunan makanan akibat Salmonella hanyalah gangguan pencernaan biasa. Namun pada beberapa kasus, infeksi Salmonella bisa menjadi lebih serius, terutama pada bayi, lansia, atau orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi parah, sepsis, atau bahkan komplikasi lain yang lebih berbahaya.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Microbiology, sekitar 1,35 juta kasus salmonellosis terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya, dengan 26.500 di antaranya membutuhkan rawat inap dan 420 orang meninggal. Ini menunjukkan bahwa meskipun infeksi Salmonella sering dianggap remeh, dampaknya bisa sangat serius, bahkan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Selain itu, komplikasi jangka panjang dari infeksi Salmonella bisa mencakup artritis reaktif, kondisi di mana peradangan sendi berkembang beberapa minggu setelah infeksi. Komplikasi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada sendi, yang tentu saja mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan kata lain, salmonellosis tidak hanya tentang sakit perut sementara, tapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang berkepanjangan.

Cara mencegah infeksi Salmonella dari telur.

Bakteri salmonella pada telur © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Untuk mencegah infeksi Salmonella dari telur, ada beberapa langkah penting yang bisa kamu terapkan. Pertama, selalu pastikan bahwa telur yang kamu konsumsi dimasak hingga matang sempurna. Ini berarti bagian putih dan kuning telur harus benar-benar padat dan tidak cair lagi. Salmonella bisa mati pada suhu tinggi, sehingga memasak telur dengan benar adalah langkah paling efektif.

Kedua, simpan telur di dalam kulkas dengan suhu di bawah 4°C. Suhu dingin membantu memperlambat pertumbuhan bakteri, termasuk Salmonella. Sebisa mungkin, hindari menyimpan telur pada suhu ruangan terlalu lama, terutama jika kamu tinggal di daerah yang bersuhu tinggi. Jangan lupa, telur juga harus dicuci sebelum digunakan, terutama jika terlihat kotor atau retak.

Ketiga, hindari konsumsi makanan yang menggunakan telur mentah atau setengah matang, seperti adonan kue, mayones buatan sendiri, atau minuman yang mengandung telur mentah. Meski terdengar lezat, risiko yang ditimbulkan dari konsumsi telur mentah bisa sangat besar. Lebih baik memilih bahan alternatif yang sudah dipasteurisasi jika kamu tetap ingin membuat makanan dengan bahan dasar telur.

Penanganan ketika terinfeksi salmonella.

Jika kamu atau anggota keluarga menunjukkan gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi telur, segera konsultasikan ke dokter. Gejala seperti diare, muntah, demam, dan kram perut bisa menjadi tanda infeksi Salmonella. Dalam kebanyakan kasus, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, tetapi tetap penting untuk memperhatikan gejala-gejala dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia.

Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk minum banyak air untuk menghindari dehidrasi. Pada kasus yang lebih parah, antibiotik mungkin diperlukan, terutama jika infeksi sudah menyebar ke bagian lain dari tubuh atau jika pasien memiliki kondisi kesehatan yang mendasar. Jika gejala berlangsung lebih lama dari biasanya atau semakin parah, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.