Brilio.net - Konsumsi antibiotik memiliki berbagai manfaat kesehatan untuk seseorang. Namun, apabila penggunaan obat antibiotik tidak tepat justru bisa menyebabkan resistensi antimikroba. Dengan kata lain munculnya bakteri yang kebal akan antibiotik. Akibatnya, proses pengobatan maupun perawatan kepada pasien jauh lebih sulit bahkan bisa memicu kematian.

Dilansir dari laman Antara, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dokter Azhar Jaya, SH, SKM, MARS menjelaskan, data kejadian resistensi antimikroba yang dilaporkan oleh rumah sakit sentinel yang mencakup dua jenis bakteri yang kebal antibiotik, yakni Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae.

Berdasarkan data WHO Global Antimicrobial Resistance and Use Surveillance System (GLASS) yang diperbarui pada 2022, disebutkan bahwa di Indonesia, resistensi antimikroba pada kedua jenis bakteri tersebut ditemukan melalui pemeriksaan spesimen darah dan urine dari pasien yang terinfeksi AMR.

Tak tanggung-tanggung bakteri ini ternyata bisa menyerang seluruh sistem organ manusia bahkan menyebabkan kematian. Menurutnya, penggunaan antibiotik yang tidak bijak bisa memicu munculnya bakteri kebal terhadap antibiotik. Oleh sebab itu, Kemenkes mengimbau agar lebih bijak dalam penggunaan antibiotik ini.

Terlepas dari imbauan pemerintah melalui Kemenkes tersebut, antibiotik memiliki sejumlah manfaat yang perlu diketahui. Apa saja? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, brilio.net sadur dari berbagai sumber, Kamis (19/9).

Manfaat konsumsi antibiotik.

Manfaat konsumsi antibiotik © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

Manfaat konsumsi antibiotik, terutama ketika digunakan dengan benar dan sesuai anjuran dokter sangat penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi serius. Adapun beberapa manfaat utama dari konsumsi antibiotik:

1. Mengobati infeksi bakteri secara efektif.

Antibiotik dirancang untuk membunuh bakteri atau menghentikan pertumbuhannya, sehingga efektif dalam mengatasi infeksi bakteri. Pengobatan ini membantu tubuh mengatasi berbagai penyakit seperti pneumonia, infeksi kulit, bronkitis, maupun infeksi saluran kemih.

Menurut penelitian dari Mayo Clinic, antibiotik secara signifikan mengurangi gejala infeksi bakteri dan mempercepat proses penyembuhan, terutama pada infeksi bakteri yang parah.

2. Mencegah penyebaran infeksi berbahaya.

Selain mengobati infeksi yang dialami oleh pasien, antibiotik juga mencegah penyebaran bakteri berbahaya kepada orang lain. Infeksi menular seperti tuberkulosis atau infeksi tenggorokan streptokokus dapat dicegah penyebarannya melalui pengobatan antibiotik yang tepat.

Sebuah studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa konsumsi antibiotik yang sesuai dapat secara signifikan menekan tingkat penyebaran penyakit menular di lingkungan masyarakat.

3. Menghindari komplikasi kesehatan yang serius.

Infeksi bakteri yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti sepsis atau kerusakan organ. Antibiotik memainkan peran penting dalam mencegah komplikasi ini dengan mengeliminasi bakteri penyebab infeksi sebelum mereka menyebar lebih luas di dalam tubuh.

Penelitian dari World Health Organization (WHO) menyatakan, penggunaan antibiotik yang tepat membantu menurunkan angka kematian akibat infeksi bakteri yang tidak tertangani dengan baik.

4. Mempercepat pemulihan pasca-operasi.

Antibiotik sering kali digunakan sebelum dan sesudah operasi untuk mencegah infeksi pada area yang dibedah. Prosedur pembedahan dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, adanya antibiotik membantu mengurangi risiko tersebut.

Sebuah tinjauan ilmiah dalam jurnal Surgical Infections menunjukkan bahwa antibiotik profilaksis sangat efektif dalam mencegah infeksi pasca-operasi, mempercepat pemulihan, dan menurunkan risiko komplikasi.

5. Melindungi pasien dengan sistem imun lemah.

Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, kanker atau penyakit autoimun, lebih rentan terhadap infeksi bakteri. Antibiotik membantu melindungi mereka dari infeksi yang berpotensi mengancam jiwa.

Menurut penelitian dari National Institutes of Health (NIH), pemberian antibiotik yang tepat pada pasien dengan sistem imun lemah dapat memperpanjang harapan hidup mereka dengan mencegah infeksi berulang.

6. Mencegah infeksi selama perawatan kesehatan jangka panjang.

Pasien yang menjalani perawatan kesehatan jangka panjang, seperti di rumah sakit maupun panti jompo, sering kali memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri. Antibiotik membantu menjaga mereka tetap sehat dengan mencegah infeksi bakteri di lingkungan medis yang rawan.

Sebuah studi dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) menyimpulkan, penggunaan antibiotik profilaksis di fasilitas kesehatan telah membantu mengurangi infeksi yang berkaitan dengan prosedur medis secara signifikan.

Penggunaan antibiotik yang bijak.

Manfaat konsumsi antibiotik © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Gunakan antibiotik hanya sesuai resep dokter dan pastikan mengikuti instruksi dokter terkait dosis serta lama pemakaian.

2. Hindari menggunakan antibiotik yang diperoleh tanpa resep atau sisa obat dari pengobatan sebelumnya.

3. Jika dokter meresepkan antibiotik untuk infeksi ringan, tanyakan alasan dan keuntungannya, serta pertimbangkan opsi pengobatan lain yang mungkin tersedia.

4. Jika memiliki hewan peliharaan, pastikan penggunaan antibiotik pada hewan dilakukan dengan hati-hati, karena resistensi bisa terjadi antara hewan dan manusia.

5. Terapkan kebiasaan higienis, seperti mencuci tangan secara rutin, untuk mencegah infeksi dan meminimalkan kebutuhan antibiotik.

6. Lakukan vaksinasi yang diperlukan untuk mencegah infeksi yang mungkin memerlukan pengobatan antibiotik di masa mendatang.

7. Diskusikan kekhawatiran terkait penggunaan antibiotik dengan tenaga kesehatan, untuk memahami manfaat dan risiko serta keputusan perawatan yang diambil.