Brilio.net - Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Melakukan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing selama wabah ini jadi salah satu anjuran yang diberikan pemerintah untuk memutus penyebaran virus corona.
Hal ini sebaiknya memang dilakukan seluruh lapisan masyarakat mengingat virus corona bisa menular sangat cepat melalui droplet atau tetesan yang dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin. Sehingga dengan cara ini dianggap bisa menghindari seseorang terkena droplet tersebut.
Selain itu tentu juga perlu ditaati mengenai etika batuk dan bersin dengan menutup mulut dan hidung menggunakan siku. Dengan begitu bisa mengurangi akses tangan menyentuh wajah sehingga menghambat masuknya virus ke dalam tubuh.
Physical distancing juga memberikan banyak pengaruh pada kehidupan masyarakat salah satunya dalam cara berinteraksi. Terlihat beberapa supermarket di Indonesia sudah mulai membatasi jumlah pelanggan pada setiap harinya. Mereka juga memberikan batasan waktu pada setiap pelanggan untuk berbelanja.
Selain itu perubahan juga terlihat pada layanan restoran. Beberapa tempat makan kini mengubah sistem layanan mereka. Beberapa di antaranya ada yang hanya melayani melalui pesan antar saja. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kontak fisik atau berkumpulnya orang selama wabah Covid-19.
Namun dengan kondisi ini timbul pertanyaan dari sebagian orang, bagaimana keamanan makanan selama wabah virus corona? Apakah makanan bisa terjangkit oleh Covid-19? Lalu apa yang harus dilakukan pihak penyedia makanan untuk menjaga keselamatan mereka dan pelanggan?
foto: unsplash.com
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), penyebaran virus melalui beberapa benda memang sempat menjadi pertanyaan publik. Seperti pada beberapa waktu lalu terungkap bahwa pada kertas dan karton, virus dikatakan dapat bertahan selama 24 jam. Sedangkan pada baja, virus dapat bertahan selama 3 hari. Begitu juga pada pakaian.
Dilansir brilio.net dari gq.com, Kamis (2/4), Asisten Profesor Pediatrics di Baylor College of Medicine, Dr Jill Weatherhead mengatakan bahwa penularan virus melalui pakaian mungkin terjadi, jika kamu menyentuh area yang terkontaminasi dengan tangan. Kemudian tangan menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Sedangkan, FDA mengutarakan hingga saat ini belum ditemukan bukti penularan Covid-19 melalui makanan. Dikutip brilio.net dari Fox News, FDA menyebutkan penyebaran utama pada virus corona adalah melalui droplet atau tetesan yang keluar dari orang yang bersin atau batuk.
"Tidak seperti virus bawaan makanan gastrointestinal (GI), seperti norovirus dan hepatitis A yang sering membuat orang sakit melalui makanan yang terkontaminasi. SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, adalah virus yang menyebabkan penyakit pernapasan. Paparan virus yang ditularkan melalui makanan tidak diketahui sebagai rute penularan," ujar FDA.
Sementara itu menurut Coronavirus Resource Center Harvard Medical School, Covid-19 justru bisa saja disebarkan oleh petugas makanan yang mungkin terinfeksi Covid-19. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Termasuk juga ketika kamu selesai menggunakan kamar mandi.
"Jadi kami saat ini tidak dapat mengesampingkan kemungkinan infeksi yang ditularkan melalui makanan oleh orang yang terinfeksi yang belum mencuci tangan mereka dengan tuntas," jelasnya.
foto: unsplash.com
FDA juga menganjurkan agar publik, terutama para pemilik restoran agar lebih memperhatikan kebersihan makan, peralatan, dan juga lingkungan sekitar restoran. Selain itu para pemilik restoran juga sebaiknya memperhatikan kesehatan para pekerja. Sehingga ketika sudah muncul gejala Covid-19 pada pekerja, sebaiknya segera memeriksakan diri pada dokter.
Lalu bagaimana jika seorang pekerja sudah dinyatakan positif Covid-19? Apakah restoran tersebut harus ditutup?
Untuk mengatasi permasalahan ini, FDA menyarankan agar pemilik layanan makanan mengikuti protokol yang ditetapkan oleh departemen kesehatan lokal. Keputusan tersebut akan didasarkan pada risiko kesehatan masyarakat.
Jika kamu adalah seorang pekerja layanan masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19, sebaiknya segera beri tahu atasan mengenai kondisimu. Dalam situasi ini, disarankan pemilik memberitahukan mengenai kemungkinan risiko penyebaran Covid-19 di area kerja. Langkah selanjutnya, pemilik dapat melakukan konsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.
foto: unsplash.com
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tak henti-hentinya merekomendasikan masyarakat untuk terus melakukan upaya pencegahan sebagai berikut:
1. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit.
2. Hindari menyentuh area mata, mulut, dan hidung.
3. Tetap berada di rumah, terutama bagi orang yang sedang sakit.
4. Tutup hidung dan mulut ketika batuk dan bersin. Jangan lupa untuk segera membuangnya ke tempat sampah.
5. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik. Hal ini dilakukan terutama setelah menggunakan kamar mandi, saat batuk atau bersin, dan juga sebelum dan sesudah makan.
6. Jika air dan sabun tidak ada, bisa menggunakan cairan pembersih tangan yang setidaknya mengandung alkohol 60%.
Recommended By Editor
- Pangeran Charles sembuh dari corona, begini kondisinya sekarang
- Bantu lawan virus corona, 5 atlet Indonesia lelang jersey-nya
- Kehilangan indra penciuman bisa jadi gejala tersembunyi virus corona
- Seberapa efektif masker hindarkan dari corona? Begini penelitiannya
- Lokasi ini disebut tempat paling aman dari virus corona