Brilio.net - Bronkitis adalah infeksi atau peradangan pada saluran udara utama paru-paru (bronkus). Penyakit bronkitis perlu dikenali supaya dapat ditangani dengan tepat. Gejala pada penyakit bronkitis adalah batuk yang berkepanjangan dengan menghasilkan lendir atau dahak berwarna kuning, keabu-abuan, dan kehijauan.

Melansir dari healthline, bronkitis terjadi ketika saluran bronkial menjadi bengkak dan meradang. Tabung bronkial memiliki tugas untuk mengirimkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis dapat mempersulit keluar dan masuknya udara dari paru-paru.

Bronkitis memiliki dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut lebih umum, gejala yang berlangsung hanya beberapa minggu. Sedangkan bronkitis kronis sifatnya lebih serius, tak jarang gejala yang datang dapat berlangsung lama, maka perlu perawatan dan pengobatan khusus.

Lebih lanjut, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut gejala, penyebab, dan cara pencegahan bronkitis, Kamis (24/3).

1. Gejala bronkitis.

<img style=

foto: freepik.com

Bagi penderita bronkitis akut dan bronkitis kronis, gejala yang ditimbulkan umumnya seperti berikut ini.

a. Batuk.

b. Produksi lendir atau dahak bisa berwarna jernih, abu-abu, putih, kekuningan atau berwarna hijau.

c. Kelelahan.

d. Sesak napas.

e. Sedikit demam dan menggigil.

f. Ketidaknyamanan pada dada.

g. Mengi atau suara siulan saat bernapas.

Bagi penderita bronkitis akut, kemungkinan akan mengalami gejala seperti pilek, sakit kepala ringan atau nyeri tubuh, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat. Meskipun gejala lainnya dari bronkitis akut akan membaik sekitar satu minggu, namun batuk masih mengganggu selama beberapa minggu.

2. Penyebab bronkitis.

<img style=

foto: freepik.com

Melansir dari laman mayoclinic, penyebab penyakit bronkitis, seperti berikut ini.

a. Infeksi virus dan bakteri.

Bronkitis umumnya disebabkan oleh virus. Tak jarang, bronkitis juga disebabkan oleh bakteri. Dalam banyak kasus bronkitis disebabkan oleh virus yang sama sehingga dapat menyebabkan pilek dan flu.

b. Menghirup zat iritan.

Penyebab bronkitis juga dapat dipicu dengan menghirup zat iritan seperti, bahan kimia produk rumah tangga, asap tembakau, dan kabut asap. Bisa juga, merokok menjadi penyebab utama bronkitis kronis. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi orang lain yang menghirup asap rokok.

c. Paparan zat iritan.

Penyebab lain dari bronkitis adalah paparan zat iritan yang dapat merusak paru-paru. Penyebab ini berisiko terkena bronkitis kronis dan jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), seperti butiran debu, tekstil (serat kain), amonia, asam kuat dan klorin.

3. Faktor risiko bronkitis.

<img style=

foto: freepik.com

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bronkitis, di antaranya.

a. Asap rokok, orang yang merokok atau tinggal dengan perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronis.

b. Resistensi rendah, faktor resistensi yang rendah disebabkan akibat dari penyakit akut lainnya seperti pilek, atau dari kondisi kronis yang membahayakan sistem tubuh. Bayi, anak-anak, dan lansia memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap infeksi.

c. Paparan iritasi di tempat kerja, jika lingkungan tempat kerja kamu yang nggak sehat juga berisiko terkena bronkitis.

d. Refluks lambung, serangan melilit yang parah pada lambung dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat kamu lebih rentan terhadap bronkitis.

e. Menderita asma dan alergi.

4. Pencegahan dan pengobatan bronkitis.

<img style=

foto: freepik.com

a. Pencegahan bronkitis.

Untuk menurunkan peluang terkena bronkitis akut atau kambuhnya bronkitis kronis, sebaiknya lakukan pencegahan seperti di bawah ini.

- Jauhi asap rokok, karena asap rokok dapat menyebabkan risiko bronkitis kronis.

- Vaksin flu, banyaknya kasus bronkitis akibat virus flu, maka untuk melindungi dari virus cobalah untuk vaksinasi.

- Sering-seringlah untuk cuci tangan, biasakan mencuci tangan agar mengurangi risiko terkena infeksi virus.

- Pakai masker, memakai masker dapat mengurangi intensitas terpaparnya debu atau asap saat kamu berpergian.

b. Pengobatan bronkitis.

Sebagian besar penderita bronkitis akut akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Berikut ini pengobatan yang perlu dilakukan bagi penderita bronkitis.

- Minum banyak air, minum sangatlah penting, dianjurkan 8 gelas hingga 12 gelas dalam sehari, karena dapat membantu mengencerkan lendir atau dahak dan membuatnya lebih mudah untuk batuk.

- Banyak beristirahat.

- Minum obat pereda nyeri yang dijual di apotek atau melalui resep dokter. Biasanya seperti obat aspirin, ibuprofen, atau naproxen. Namun, perlu diketahui ikuti anjuran dan panduan ketika minum obat. Bagi anak-anak hindari memberikan obat aspirin.

- Mandi air panas sangat bagus untuk melonggarkan lendir.

Bagi penderita bronkitis kronis, berikut cara pengobatan dari gejala yang ditimbulkan.

- Terapi oksigen supaya memudahkan nafas dengan baik.

- Obat-obatan seperti antibiotik, anti inflamasi, dan bronkodilator. Namun, obat tersebut harus sesuai dengan anjuran dokter.

- Rehabilitasi paru meliputi program latihan yang dapat membantu pernapasan lebih mudah, serta sering-seringlah untuk berolahraga.