Brilio.net - Paru-paru basah atau pneumonia adalah kondisi ketika paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang menyerang jaringan paru-paru. Akibatnya, paru-paru menghasilkan cairan yang membuat proses pernapasan terganggu. Gejala yang umum terjadi antara lain batuk, demam, dan kesulitan bernapas.
Banyak yang beranggapan jika salah satu pemicu terjadinya paru-paru basah adalah kebiasaan mandi malam. Belakangan ini, sebuah video viral memperlihatkan seseorang yang mengaku mengidap paru-paru basah akibat sering mandi malam dan berdiam diri di depan kipas angin. Video ini menarik perhatian banyak orang, karena mitos seputar mandi malam dan kipas angin sering dianggap sebagai faktor utama penyebab penyakit ini.
Padahal, tidak ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa mandi malam secara langsung menyebabkan paru-paru basah. Video tersebut memicu banyak perbincangan di media sosial, dengan berbagai pendapat dan asumsi yang beredar luas. Namun, ada kebiasaan-kebiasaan lain yang lebih berpotensi menjadi penyebab paru-paru basah dan sering kali diabaikan.
Kebiasaan-kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, namun jika dilakukan secara berulang dan dalam kondisi tertentu, dapat meningkatkan risiko terkena infeksi paru-paru. Beberapa di antaranya bahkan lebih umum terjadi di kehidupan sehari-hari. Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, delapan kebiasaan sepele yang bisa memicu paru-paru basah tanpa disadari, Kamis (12/9).
1. Menghirup asap rokok pasif.
foto: freepik.com/macrovector
Tidak perlu menjadi perokok aktif untuk terkena dampak buruk dari rokok. Menghirup asap rokok dari orang lain atau menjadi perokok pasif dapat menurunkan kualitas udara yang dihirup. Asap rokok mengandung zat berbahaya yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru. Sering terpapar asap rokok di tempat kerja atau lingkungan sekitar dapat menyebabkan paru-paru basah, terutama jika sudah memiliki kondisi kesehatan yang lemah.
2. Jarang membersihkan ventilasi udara.
Ventilasi udara yang kotor bisa menjadi sarang bakteri, jamur, dan virus. Ketika udara yang dihirup terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya dari ventilasi yang kotor, paru-paru menjadi rentan terkena infeksi. Menjaga kebersihan ventilasi udara di rumah atau tempat kerja sangat penting untuk menghindari penyebaran kuman yang dapat menyebabkan paru-paru basah.
3. Pola makan yang tidak sehat.
Makanan memainkan peran besar dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi berlebihan makanan berlemak atau kurangnya asupan vitamin dapat melemahkan sistem imun. Ketika tubuh tidak mampu melawan infeksi dengan efektif, risiko terkena penyakit paru-paru basah akan meningkat. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dan antioksidan sangat penting untuk menjaga kesehatan paru-paru.
4. Kurang minum air putih.
Dehidrasi adalah salah satu faktor yang sering diabaikan dalam menjaga kesehatan paru-paru. Ketika tubuh kekurangan cairan, lendir di saluran pernapasan menjadi lebih kental, sehingga sulit untuk dikeluarkan. Akibatnya, kuman dan partikel berbahaya bisa terperangkap di paru-paru dan menyebabkan infeksi. Minum air putih yang cukup setiap hari membantu menjaga kelembapan saluran pernapasan dan mencegah infeksi paru-paru.
5. Tidak menggunakan masker di lingkungan berdebu.
foto: freepik.com/Racool_studio
Sering berada di lingkungan yang berdebu tanpa pelindung seperti masker dapat membuat partikel debu dan zat berbahaya masuk ke dalam paru-paru. Debu yang terhirup dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu peradangan, yang dapat berkembang menjadi paru-paru basah. Penting untuk selalu menggunakan masker saat berada di tempat yang berdebu atau berisiko tinggi lainnya.
6. Tidur terlalu larut.
Kurang tidur tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan mental, tapi juga pada sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, daya tahan tubuh menurun, sehingga lebih rentan terkena infeksi. Tidur yang cukup setiap malam membantu tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, termasuk melindungi paru-paru dari infeksi.
7. Tidak segera mengobati pilek atau batuk.
Pilek atau batuk yang dibiarkan tanpa penanganan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, termasuk paru-paru basah. Banyak orang menganggap pilek sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus, infeksi bisa menyebar ke paru-paru. Jika batuk atau pilek berlangsung lebih dari seminggu dan disertai dengan demam, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
8. Menghirup udara yang terpolusi.
Polusi udara merupakan salah satu penyebab utama infeksi paru-paru. Udara yang terkontaminasi oleh asap kendaraan, industri, dan pembakaran dapat mengiritasi saluran pernapasan. Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi, risiko terkena paru-paru basah juga meningkat. Menggunakan masker ketika berada di luar ruangan atau menjaga udara di dalam rumah tetap bersih dengan bantuan alat penjernih udara bisa menjadi solusi untuk mengurangi risiko ini.
Recommended By Editor
- Beri rasa nyaman & cegah mual, ini 13 makanan bagi ibu hamil saat bepergian jauh pakai kendaraan umum
- 9 Manfaat kesehatan susu ikan dan susu sapi, mana yang lebih unggul?
- 6 Manfaat rehat scroll media sosial bagi kesehatan mental dan fisik
- 5 Dampak sistem kebut semalam terhadap kesehatan fisik dan kognitif, kenali risikonya
- Kanker payudara di kalangan perempuan Asia meningkat, kenali penyebab dan cara mengatasinya
- Minimalkan gejala, ini 9 makanan yang perlu dikonsumsi anak saat terserang penyakit autoimun