Brilio.net - Rabies pada anjing adalah kondisi menular yang disebabkan oleh virus Lyssavirus dan dapat menyerang sistem saraf pusat. Gejala awal rabies pada anjing termasuk demam, kesulitan menelan, dan air liur berlebihan. Pada tahap lanjut, anjing dapat menjadi agresif, mengeluarkan banyak liur, dan mengalami kejang serta kelumpuhan.
Menurut penjelasan dari situs ayosehat.kemkes.go.id yang dikutip brilio.net pada Selasa (23/7), Virus rabies sendiri adalah virus yang menyerang sistem saraf pusat. Jika kamu terkena gigitan anjing rabies, efeknya bisa fatal seperti kehilangan nyawa jika tidak segera ditangani.
Rabies tidak dapat diobati dan biasanya menyebabkan kematian dalam waktu dua minggu. Pencegahan utama adalah vaksinasi rutin pada anjing dan menjaga kontak dari hewan yang berpotensi terinfeksi. Memahami bahaya anjing rabies dan gigitannya, menjadi kunci untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitarmu.
Apa itu rabies?
Dilansir brilio.net dari cdc.gov, Selasa (23/7), Rabies adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia, anjing, kucing, kelelawar, dan hewan lain. Virus ini ditularkan melalui air liur yang terkontaminasi, biasanya melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.
Gejala rabies pada anjing
Perilaku anjing rabies dapat berubah drastis dan menjadi agresif, menunjukkan gejala seperti:
- Menggigit tanpa alasan, menyerang orang atau hewan lain
- Bersembunyi di tempat gelap atau terpencil
- Air liur berlebihan dan berbusa
- Kesulitan menelan
- Kelumpuhan progresif
- Kejang
- Kematian
Bahaya gigitan anjing rabies
Gigitan anjing rabies sangat berbahaya karena virus rabies dapat menular melalui air liur yang masuk ke dalam luka gigitan atau cakaran. Virus ini kemudian akan menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Rabies hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati setelah gigitan.
Dampak gigitan anjing rabies
Gigitan anjing rabies tidak hanya berakibat fatal, tetapi juga menimbulkan dampak serius lainnya, seperti:
- Kematian: Rabies hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati.
- Kerusakan otak permanen: Jika seseorang selamat dari rabies, mereka mungkin mengalami kerusakan otak permanen, seperti kelumpuhan, kejang, dan masalah mental.
- Biaya pengobatan yang tinggi: Pengobatan rabies sangat mahal dan membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
- Trauma psikologis: Pengalaman digigit anjing rabies dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam bagi korban dan orang-orang di sekitarnya.
Pencegahan Rabies pada anjing
Mencegah rabies pada anjing adalah langkah penting untuk melindungi diri dan orang lain. Berikut beberapa cara pencegahannya:
- Vaksinasi anjing peliharaan secara rutin
Vaksinasi rabies adalah cara paling efektif untuk mencegah rabies pada anjing. Pastikan anjing peliharaan divaksin rabies sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan.
- Hindari kontak dengan anjing liar atau anjing yang tidak dikenal
Jangan mendekati, menyentuh, atau memberi makan anjing liar atau anjing yang tidak dikenal. Anjing-anjing ini mungkin tidak divaksin rabies dan berisiko tinggi menularkan virus.
- Laporkan gigitan anjing kepada dinas kesehatan setempat
Segera laporkan setiap gigitan anjing kepada dinas kesehatan setempat untuk mendapatkan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat.
12 Tips dan trik mengatasi gigitan anjing rabies
Dilansir brilio.net dari situs who.int, Selasa (23/7), berikut 12 tpis dan trik mengatasi gigitan anjing rabies.
Langkah pertama: Segera bersihkan luka gigitan
1. Cuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit.
2. Pastikan untuk membersihkan semua kotoran dan air liur anjing dari luka.
Gunakan antiseptik seperti alkohol 70% atau povidone iodine untuk membersihkan luka.
3. Tutup luka dengan perban steril.
Langkah kedua: Segera cari pertolongan medis
4. Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat. Bawalah informasi tentang anjing yang menggigit, seperti ras, warna, dan apakah anjing tersebut dipelihara atau liar.
5. Beri tahu dokter jika kamu pernah digigit anjing rabies sebelumnya atau jika kamu memiliki alergi terhadap vaksin rabies.
6. Dokter akan memberikanmu suntikan vaksin rabies dan serum antirabies. Vaksin rabies akan membantu tubuhmu melawan virus rabies, sedangkan serum antirabies akan membantu menetralkan virus yang sudah ada di dalam tubuhmu.
Langkah Ketiga: Pantau kondisi tubuhmu
7. Perhatikan gejala rabies seperti demam, sakit kepala, kelelahan, kesemutan, kelumpuhan, dan halusinasi.
8. Segera ke dokter jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut. Rabies hampir selalu berakibat fatal jika tidak diobati segera setelah gigitan. Oleh karena itu, penting untuk mencari pertolongan medis sesegera mungkin.
Tips tambahan:
9. Jangan membunuh anjing yang menggigitmu. Anjing tersebut perlu diperiksa untuk memastikan apakah mereka terinfeksi rabies atau tidak.
10. Laporkan gigitan anjing kepada dinas kesehatan setempat. Hal ini penting untuk membantu melacak penyebaran rabies dan mencegah orang lain digigit.
11. Vaksinasi anjing peliharaanmu secara rutin. Vaksinasi rabies adalah cara terbaik untuk mencegah anjing Anda terinfeksi rabies dan menularkannya kepadamu atau orang lain.
12. Penting untuk diingat bahwa gigitan anjing rabies adalah situasi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi yang fatal.
Recommended By Editor
- Sering disepelekan, ini 5 kebiasaan yang bisa membuat sulit BAB, pahami gejala dan pencegahannya
- Tak hanya picu kanker, ini 7 dampak buruk kesehatan konsumsi air minum mengandung bromat
- Tak banyak yang tahu, 7 makanan sederhana ini ternyata dapat turunkan risiko kanker
- Waspadai 7 jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba, lengkap dengan cara pencegahannya
- Waspada pemanis buatan, kenali jenis dan dampak buruknya terhadap kesehatan
- Waspada pemanis buatan, kenali jenis dan dampak buruknya terhadap kesehatan