Brilio.net - Tepat satu bulan yang lalu, pemerintah mengumumkan kasus pertama pasien positif corona di Indonesia. Kini jumlahnya pun kian meningkat. Terbaru data dari pemerintah mencatat per Rabu (1/4) jumlah seluruh kasus pasien positif corona Covid-19 ada 1.677 orang.
Peningkatan kasus pasien corona ini tak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di berbagai belahan dunia. Kini ada tiga negara yang terdampak paling parah di luar China, yakni Amerika Serikat, Italia dan juga Spanyol. Ketiga negara tersebut bahkan kini sudah menginjak angka lebih dari 80 ribu kasus.
Hingga kini belum ditemukan vaksin yang dapat mengatasi virus yang berasal dari Wuhan, China ini. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, kapasitas pengetesan yang luas dan menjaga jarak sosial merupakan langkah terbaik untuk melawan pandemi corona hingga vaksin ditemukan.
"Langkah-langkah agresif untuk menemukan, mengisolasi, menguji, merawat, dan melacak tidak hanya cara terbaik dan tercepat. Mereka juga cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus," kata Ghebreyesus, seperti dikutip brilio.net dari Business Insider Singapore, Kamis (2/4).
Bahkan pemerintah Indonesia juga menegaskan untuk lakukan social distancing atau jaga jarak disertai proses belajar, bekerja dan beribadah di rumah. Tindakan ini dilakukan agar tidak banyak lagi orang yang terjangkit virus Corona.
Masyarakat pun kini mulai waspada hingga melakukan berbagai cara, ada yang menggunakan antiseptik ada pula yang menyemprot disinfektan. Tak sedikit dari masyarakat yang kini menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh, jalanan, hingga membuat bilik khusus disinfektan. Namun penggunaan disinfektan ke tubuh merupakan cara yang efektif?
Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, kenali kegunaan disinfektan dan antiseptik, pada Kamis (2/4).
Kegunaan disinfektan
foto: freepik.com
Semenjak corona menyebar ke Indonesia, penyemprotan dengan menggunkaan disinfektan marak dilakukan. Nggak hanya pemerintah, namun masyarakat juga berlomba-lomba melakukannya secara mandiri. Penyemprotan ini menyasar fasilitas publik seperti perkantoran, pasar, hingga sarana transportasi. Tetapi belakangan banyak yang melakukan penyemprotan ini ke tubuh manusia.
WHO sebenarnya juga tidak merekomendasikan penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia. Selain itu dilansir brilio.net dari liputan6.com, Kamis (2/4),Profesor Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19, tidak merekomendasikan penggunaan bilik disinfektan atau disinfektan chamber. Sebab menurutnya, hal itu sangat berbahaya karena tidak mengenakkan bagian kulit sensitif pada manusia secara langsung.
Disinfektan sendiri merupakan jenis cairan pembersih yang umumnya dibuat dari hidgrogen, alhohol, creosote atau clorin yang bertujuaan membunuh berbagai macam kuman, bakteri, virus hingga mikroorganisme berbahaya lainnya yang terdapat pada ruangan ataupun permukaan benda. Selain itu, cairan disinfektan pada dasarnya memiliki kandungan senyawa yang disebut dengan biosida dengan kadar yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, cairan disinfektan lebih efektif digunakan dan diaplikasikan pada permukaan benda-benda yang ada di sekitar. Penyemprotan cairan disinfektan ini dapat dilakukan pada benda-benda yang sering terjamah oleh manusia seperti gagang pintu, toilet, meja, kursi, saklar lampu, keran,dan lain sebagainya.
Sementara untuk pembersihan pencegahan umum dapat menggunakan air dan sabun atau deterjen lainnya. Tentunya hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan disinfektan adalah memeriksa label dan menggunakan sesuai instruksi yang ada.
Bahaya disinfektan untuk tubuh
foto: freepik.com
Beberapa kandungan senyawa desinfektan ini disinyalir dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi manusia. Apabila terjadi dalam jangka panjang dan terhirup oleh manusia maka sistem pertahanan tubuh perlahan akan menurun dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada sistem pernapasan. Sebab, cairan disinfektan sangatlah berpotensi untuk terhirup secara tidak sadar ketika disemprotkan secara langsung pada tubuh manusia.
Selain gangguan pernapasan disinfektan yang disemprotkan langsung pada tubuh manusia,juga memicu masalah kesehatan lainnya seperti keracunan apabila tertelan. Untuk itu hindari untuk mnyentuh mulut ketika terjadi kontak dengan cairan disinfektan.
Diketahui kandungan lysol yang dapat ditambahkan ke dalam cairan disinfektan dapat menimbulkan alergi dan sangat berbahaya apabila terhirup, tertelan, atau kontak dengan mata dan kulit.
Kegunaan antiseptik
foto: freepik.com
Kini selain disinfektan banyak orang yang kini juga tengah menggunakan antiseptik demi mencegah terjangkit virus Corona. Pada umumnya antiseptik dan disinfektan sama-sama dari bahan kimia yang mampu menghancurkan atau menghambat mikroorganisme yang terdapat dalam jaringan hidup.
Namun perbedaannya antiseptik digunakan pada tubuh manusia, seperti diterapkan pada permukaan tangan. Sementara disinfektan biasanya digunakan untuk ruangan, lantai, peralatan, dan kamar mandi.
Antiseptik memiliki beragam kegunaan baik di dalam maupun di luar pengaturan medis. Dalam kedua pengaturan, mereka diterapkan pada kulit atau selaput lendir.Berikut kegunaan antiseptik:
1. Mencuci tangan. Para tenaga medis biasanya menggunakan antiseptik untuk mencuci dan gosok tangan ketika di rumah sakit.
2. Membasmi kuman selaput lendir. Antiseptik dapat diterapkan pada uretra, kandung kemih, atau vagina untuk membersihkan daerah tersebut sebelum memasukkan kateter. Mereka juga dapat membantu mengobati infeksi di area ini.
3. Membersihkan kulit sebelum operasi. Antiseptik diterapkan pada kulit sebelum segala jenis operasi, untuk melindungi terhadap mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada kulit.
4. Mengobati infeksi kulit. Kamu dapat membeli antiseptik OTC untuk mengurangi risiko infeksi pada luka ringan, luka bakar, dan luka. Contohnya termasuk hidrogen peroksida dan alkohol gosok.
5. Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut. Beberapa pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan malam karena infeksi bakteri.