Brilio.net - Peningkatan usia pensiun di China menjadi topik hangat yang mengundang perhatian banyak pihak, terutama bagi para pekerja yang mendekati masa pensiun. Kabar ini tengah hangat dibincangkan warganet China yang menyuarakan kecemasan atas pengumuman dari pemerintah yang berencana mengubah usia pensiun.

Rencana tersebut diketahui mulai diterapkan pada 2025 mendatang, di mana perubahan usia pensiun wajib secara bertahap pertama kalinya ditetapkan pada 1950-an. Kini mengalami perubahan, tentu menghadirkan kecemasan tersendiri bagi masyarakat China.

Adapun aturan usia pensiun pria yang awalnya 60 tahun berubah menjadi 63 tahun. Sementara, usia pensiun wanita dari 50 tahun menjadi 55 tahun untuk pekerja kerah biru. Selain itu, pada pekerja yang bekerja di posisi kerah putih akan dinaikkan dari 55 tahun menjadi 58 tahun.

Terlepas dari rencana kenaikan usia tersebut, tentu jadi perhatian khusus bagi masyarakat China maupun dunia agar tetap bisa produktif meski usia tidak muda lagi. Lantas bagaimana sih cara agar tetap mempertahankan kebugaran meski di usia senja? Yuk simak ulasan lengkapnya, yang disadur brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (19/9).

Cara tingkatkan kebugaran tubuh agar maksimal bekerja di usia senja.

cara tingkatkan kebugaran tubuh agar maksimal bekerja di usia senja © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Rutin melakukan aktivitas fisik yang tepat.

Menjaga kebugaran fisik dengan melakukan aktivitas fisik yang rutin jadi cara utama agar tubuh tetap prima di usia senja. Menurut penelitian dari American Heart Association (AHA), orang dewasa harus berolahraga setidaknya 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.

Aktivitas ini membantu menjaga kesehatan jantung, memperkuat otot, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh yang sangat penting dalam mencegah risiko cedera. Selain itu, latihan kekuatan juga diperlukan untuk menjaga massa otot yang mulai menurun seiring bertambahnya usia. Studi dari National Institute on Aging menunjukkan bahwa latihan kekuatan dapat meningkatkan keseimbangan sekaligus mengurangi risiko jatuh pada usia lanjut.

2. Menerapkan pola makan seimbang.

Nutrisi yang tepat sangat penting untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh, terutama di usia senja. Riset dari Harvard T H Chan School of Public Health menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, maupun protein tanpa lemak dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal.

Asupan makanan yang seimbang juga penting untuk mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Untuk memperkuat tulang maupun otot, konsumsi makanan tinggi kalsium serta vitamin D juga sangat dianjurkan, terutama untuk mencegah osteoporosis.

3. Istirahat yang cukup dan tidur berkualitas.

Tidur yang cukup sangat berperan dalam regenerasi sel sekaligus pemulihan tubuh, terutama setelah bekerja keras. Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa terutama di usia senja memerlukan antara 7 hingga 9 jam tidur berkualitas setiap malam.

Tidur yang tidak berkualitas atau kerap begadang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, hingga gangguan mood. Penelitian juga menunjukkan bahwa tidur berkualitas mendukung fungsi kognitif yang tajam, sangat penting untuk menjaga konsentrasi dan produktivitas dalam bekerja.

4. Menjaga kesehatan mental.

Selanjutnya kesehatan mental jadi bagian integral dari kebugaran tubuh secara keseluruhan. World Health Organization (WHO) menekankan pentingnya menjaga keseimbangan mental melalui aktivitas yang meredakan stres seperti meditasi, yoga, atau sekadar menghabiskan waktu dengan hobi yang disukai.

Penelitian dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa manajemen stres yang baik dapat mencegah gangguan kecemasan maupun depresi, yang sering kali menjadi tantangan di usia lanjut. Selain itu, menjaga hubungan sosial yang kuat juga sangat membantu dalam menjaga kesehatan mental dan emosi yang stabil.

5. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Rutin melakukan check-up kesehatan menjadi sangat penting saat memasuki usia senja. Pemeriksaan berkala memungkinkan deteksi dini penyakit atau kondisi kesehatan yang berpotensi menjadi serius.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, hingga kolesterol secara teratur, terutama bagi pekerja yang berusia di atas 50 tahun.

Melalui deteksi dini, pengobatan atau penanganan yang lebih cepat dapat dilakukan untuk menghindari komplikasi serius yang dapat mempengaruhi kebugaran dan produktivitas.

6. Menghindari kebiasaan buruk.

Kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol berlebihan atau mengonsumsi makanan cepat saji, dapat mempercepat penurunan kesehatan tubuh, terutama di usia senja. Penelitian dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan, merokok dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker paru-paru.

Mengurangi atau bahkan berhenti dari kebiasaan merokok serta membatasi konsumsi alkohol dapat memperbaiki kesehatan secara signifikan. Selain itu, menghindari makanan cepat saji yang tinggi lemak trans maupun gula juga akan membantu menjaga berat badan ideal serta mengurangi risiko obesitas.