Brilio.net - Autisme Spectrum Disorder (ASD) merupakan kelainan pada perkembangan saraf secara keseluruhan. Kondisi ini dapat mempengaruhi setiap anak secara berbeda, dengan berbagai tingkat keparahan dan gejala yang beragam.

Dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran dan pemahaman tentang autisme telah meningkat secara signifikan. Kondisi ini mendorong banyak orang tua dan pendidik untuk mencari informasi yang lebih mendalam tentang bagaimana mendukung anak-anak dengan autisme.

Autisme dideteksi sejak anak masih belia, tapi dampaknya mempengaruhi sepanjang hidupnya. Laman autismemspeaks.org menyebut laki-laki 4 kali lebih banyak terdiagnosa autisme dibandingkan perempuan di usia anak.

Ciri-ciri autisme sering kali mulai terlihat pada usia dini, sebelum anak mencapai usia tiga tahun. Tanda-tanda awal mungkin meliputi keterlambatan berbicara, kurangnya kontak mata, dan kesulitan dalam berinteraksi sosial.

Meskipun beberapa anak dengan autisme mungkin memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang tertentu, seperti matematika atau seni. Anak auts mungkin mengalami kesulitan dalam hal-hal yang dianggap sederhana oleh anak-anak lain, seperti bermain dengan teman sebaya atau mengekspresikan emosi.

Berbagai terapi, seperti terapi perilaku, terapi bicara, dan terapi okupasi, dapat membantu dalam mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi anak. Lingkungan yang mendukung dan pemahaman yang tepat, anak-anak dengan autisme dapat berkembang dan berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Melalui artikel ini, brilio.net akan membahas lebih lanjut tentang apa itu autisme, bagaimana mengenali tanda-tandanya, serta penanganan dan sumber daya yang dapat digunakan untuk mendukung anak-anak dengan autisme dan keluarganya.

Berikut brilio.net telah melansir ciri-ciri yang bisa muncul pada anak ketika mengalami autisme disertai cara mengatasinya agar dapat mendampinginya dengan baik berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, Selasa (18/6).

Ciri-ciri autisme pada anak

ciri autis anak dan cara menanganinya © 2024 brilio.net

foto : pixabay.com

Tanda awal saat kemunculan gangguan autisme pada masing-masing bisa jadi berbeda. Beberapa kejadian menunjukkan penyakit ini dapat menjadi bawaan anak sejak bayi. Pada kasus lain, bayi yang berkembang optimal baru memberi kejanggalan pertumbuhan di usia dua ataupun tiga tahun.

Tanda ASD yang muncul kemudian selalu meningkat seiring bertambahnya waktu. Ada juga autisme yang baru terasa saat pertumbuhan buah hati memasuki masa kanak-kanak.

Ciri autisme pada balita

1. Tak merespons panggilan pada nama yang disuarakan ke mereka sampai bulan ke 12.

2. Ocehan dan gerakan menunjuk sangat terbatas padahal umurnya sudah 12 bulan.

3. Belum bisa bicara satu katapun di umur 16 bulan.

4. Pada umur 2 tahun belum bisa mengucap frasa dua kata.

5. Dalam pertumbuhannya keterampilan berbahasa atau bersosial yang diperoleh malah menghilang.

6. Respon terbatas ke orang lain bahkan terlalu sedikit senyuman yang diberikan.

7. Kesulitan, memperlihatkan, membawakan barang, dan menunjukkan sesuatu untuk menyampaikan keinginannya ke orang lain.

8. Minat interaksi sosial minim, bahkan kesuliatan bermain dengan anak lain di usia sebayanya.

9. Sering melakukan gerakan berulang seperti mengepakkan tangan, berputar-putar, atau menggoyangkan tubuh.

10. Kesulitan memahami instruksi sekalipun hanya sederhana.

11. Terlalu terfokus dengan satu topik atau kegiatan tertentu hingga sulit untuk mengalihkan perhatiannya.

Ciri autisme pada usia kanak-kanak

ciri autis anak dan cara menanganinya © 2024 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Komunikasi sosial yang terbatas: Kesulitan dalam percakapan dua arah, sering kali berbicara panjang lebar tentang topik favorit mereka tanpa memperhatikan minat orang lain.

2. Masalah dengan perubahan rutinitas: Merasa sangat terganggu atau marah ketika ada perubahan dalam rutinitas atau lingkungan.

3. Respons sensorik yang tidak biasa: Reaksi yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensorik seperti suara keras, cahaya terang, atau tekstur tertentu.

4. Kesulitan dalam memahami perasaan orang lain: Sulit mengerti atau mengenali perasaan dan perspektif orang lain.

5. Ketertarikan khusus yang intens: Ketertarikan yang sangat kuat pada topik atau aktivitas tertentu, sering kali dalam tingkat detail yang tinggi.

Ciri autisme pada anak usia remaja

1. Perbedaan bahasa yang digunakan anak dan perkembangan bahasanya yang lambat.

2. Tidak bisa memahami humor orang lain dan kurang mengerti bahasa gaul.

3. Penggunaan bahasa yang jujur dan lugas

4. Penggunaan pengulangan kata, nada, dan suara yang benar.

5. Lebih bisa berinteraksi dengan kawan sepantaran dibandingkan orang dewasa

6. Kontak mata yang terbatas

7. Kesulitan mengimajinasikan suatu hal termasuk keterkaitan hubungan dengan orang di sekitarnya.

8. Memberi pertanyaan berulang terus menerus.

9. Pola berpikir yang kaku

10. Sensitifitas sensorik suara, visual, peraba, dan penciuman bau yang tinggi.

11. Pilihan makanan yang disukai terbatas.

Cara mengatasi autisme pada anak

ciri autis anak dan cara menanganinya © 2024 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Intervensi terapi

Terapi perilaku (ABA): Applied Behavior Analysis (ABA) adalah metode yang sering digunakan untuk mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku yang diinginkan.

Terapi wicara: Untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi.

Terapi okupasi: Membantu anak dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar serta keterampilan sehari-hari.

Terapi sensori integratif: Membantu anak yang mengalami masalah sensori.

2. Pendidikan dan dukungan sekolah

Program pendidikan individual (IEP): Buat rencana pendidikan individual yang disesuaikan dengan kebutuhan anak di sekolah.

Sekolah khusus atau kelas inklusif: Pertimbangkan pilihan sekolah yang dapat memberikan dukungan yang diperlukan.

3. Pendekatan kesehatan

Pola makan dan nutrisi: Pastikan anak mendapatkan pola makan yang seimbang dan nutrisi yang cukup.

Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengatasi gejala tertentu seperti kecemasan atau hiperaktifitas.

4. Rutinitas kegiatan

Rutinitas yang konsisten: Anak dengan autisme sering merasa nyaman dengan rutinitas yang konsisten. Buat jadwal harian yang jelas.

Visual aids: Gunakan alat bantu visual seperti jadwal gambar untuk membantu anak memahami rutinitas dan kegiatan sehari-hari.

5. Interaksi sosial dan permainan

Keterlibatan sosial: Dorong interaksi sosial dengan mengatur waktu bermain dengan anak-anak lain di lingkungan yang mendukung.

Permainan yang terstruktur: Gunakan permainan yang terstruktur untuk mengajarkan keterampilan sosial dan komunikasi.

6. Penggunaan teknologi

Aplikasi dan alat bantu digital: Gunakan aplikasi dan alat bantu digital yang dirancang khusus untuk anak dengan autismeme untuk membantu dalam belajar dan komunikasi.

 

Penulis: mgg/Robiul Adil Robani