Brilio.net - Musim pancaroba merupakan waktu yang seringkali membuat cuaca menjadi tidak menentu. Perubahan suhu yang drastis bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah faringitis. Faringitis atau radang tenggorokan sering kali membuat aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, seperti kesulitan menelan dan rasa sakit yang menjengkelkan.

Ketika suhu berubah-ubah, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Kondisi ini diperparah oleh berbagai virus dan bakteri yang semakin mudah menyebar di lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah faringitis agar tetap sehat dan beraktivitas dengan nyaman.

Brilio.net akan membahas enam cara sederhana untuk mencegah faringitis di musim pancaroba. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa mengurangi risiko terkena radang tenggorokan dan menjaga kesehatan.

Yuk simak ulasannya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (23/10).

1. Menjaga kebersihan tangan.

Faringitis di musim pancaroba © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Menjaga kebersihan tangan adalah langkah pertama dan paling penting dalam mencegah faringitis. Virus dan bakteri seringkali menyebar melalui sentuhan, terutama setelah bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.

Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alkohol. Penelitian dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa mencuci tangan secara rutin dapat mengurangi penyebaran penyakit infeksi secara signifikan. Dengan menjaga kebersihan tangan, kamu dapat meminimalkan risiko terpapar kuman penyebab faringitis.

2. Hindari paparan asap dan polusi.

Asap rokok dan polusi udara dapat memperburuk kondisi tenggorokan dan meningkatkan risiko terjadinya faringitis. Saat musim pancaroba, kualitas udara sering kali menurun, sehingga kamu perlu berhati-hati dengan lingkungan sekitar. Hindari merokok dan jangan biarkan orang lain merokok di dekatmu.

Bila berada di luar ruangan, pakailah masker untuk melindungi diri dari polusi udara. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Environmental Research, paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat memicu peradangan di saluran pernapasan. Menghindari paparan ini akan membantu menjaga kesehatan tenggorokanmu.

3. Tingkatkan asupan nutrisi.

Nutrisi yang baik adalah kunci untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein. Makanan yang tinggi vitamin C, seperti jeruk, kiwi, dan paprika, bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, jangan lupakan pentingnya hidrasi. Minumlah cukup air setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi dan tenggorokan tidak kering. Dehidrasi dapat memperburuk gejala faringitis dan membuatmu lebih rentan terhadap infeksi. Sebuah studi di Journal of Nutrition menekankan pentingnya asupan gizi yang seimbang dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

4. Gunakan humidifier.

Faringitis di musim pancaroba © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/pvproductions

Penggunaan humidifier dapat membantu menjaga kelembapan udara di dalam ruangan. Udara yang kering dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan meningkatkan risiko faringitis. Dengan humidifier, kamu bisa menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan mengurangi gejala tenggorokan kering.

Pilih humidifier yang sesuai dan bersihkan secara rutin untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Menurut American Lung Association, menjaga kelembapan udara di dalam ruangan dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan. Dengan menciptakan lingkungan yang lembap, kamu bisa mencegah iritasi tenggorokan dan infeksi.

5. Istirahat yang cukup.

Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuatmu lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk faringitis. Usahakan untuk tidur minimal 7-8 jam setiap malam agar tubuh memiliki waktu untuk pulih dan memperbaiki diri.

Jika merasa lelah, jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat. Mengurangi stres dan memberikan waktu bagi tubuh untuk bersantai juga membantu menjaga kesehatan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Sleep Health, tidur yang cukup berhubungan langsung dengan peningkatan fungsi kekebalan tubuh.

6. Hindari berbicara terlalu keras.

Berbicara dengan volume yang tinggi atau berteriak bisa menyebabkan ketegangan pada tenggorokan. Menghindari berbicara keras, terutama di tempat yang bising, akan mengurangi risiko iritasi pada tenggorokan. Jika kamu merasa tenggorokan mulai terasa sakit, coba untuk berbicara dengan suara yang lebih lembut atau bahkan beristirahat sejenak dari berbicara.

Sebuah studi di Journal of Voice menunjukkan bahwa penggunaan suara yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara dan iritasi tenggorokan. Memperhatikan kesehatan suara sangat penting untuk mencegah faringitis dan masalah tenggorokan lainnya. Dengan menjaga cara berbicara, kamu dapat melindungi kesehatan tenggorokanmu.