Brilio.net - Dunia saat ini sedang dihebohkan dengan virus Corona. Virus ini bermunculan sejak 31 Desember 2019, lokasi pertama kali di Wuhan provinsi Hubei, China. Sampai saat ini virus Corona sudah tersebar ke beberapa negara lainnya seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Prancis, Amerika Serikat, hingga Australia.
Dari deretan negara yang terkena virus corona, setidaknya ada 56 orang yang meninggal dunia. Persebaran virus pun hanya selang beberapa hari dari kemunculannya pertama kali. Virus ini tentu saja membuat resah seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Karena penularan Corona terbilang cepat dan bisa melalui udara. Setelah itu virus Corona memiliki masa inkubasi pada manusia selama 2-14 hari. Lalu bagaimana cara mencegah penularan virus ini?
Sebelum mengetahui cara penularan virus Corona, pertama-tama ketahui terlebih dulu gejala dari virus Corona. Berikut gejala serta cara mencegah penularan virus corona seperti rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (27/1).
Gejala virus Corona.
foto: worldofbuzz.com
Gejala dari virus Corona dilaporkan bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat. Dilansir dari MedicineNet, mulai dari demam biasa hingga sakit pernapasan akut. Gejala lainnya seperti mulai batuk, sakit kepala, kesulitan bernapas, dan gejala demam berkelanjutan. Hal itu terbukti dari beberapa pasien yang terjangkit, mengeluhkan gejala-gejala semacam itu.
Cara mencegah penularan virus Corona.
foto: Twitter/@KemenkesRI
Bagi mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah, orangtua atau anak muda, ada kemungkinan bisa terserang virus Corona yang pneumonia atau bronkitis. Belum jelas seberapa mematikannya virus Corona Wuhan, China ini. Kendati demikian, tingkat kematian tetap lebih rendah daripada dampak dari virus MERS dan SARS.
Virus ini dapat menular melalui batuk, bersin, berjabat tangan, menyentuh sesuatu yang telah disentuh orang yang terinfeksi lalu menyentuh bagian tubuh seperti mulut, hidung, atau mata. Belum ada vaksin khusus untuk melindungi diri dari Corona. Organisasi Kesehatan Dunia dari beberapa negara lantas mengeluarkan beberapa panduan antisipasi pencegahan virus ini.
1. Hindari bepergian ke luar negeri, khususnya negara yang terjangkit virus. Menahan keinginan untuk pergi ke negara yang terjangkit virus ini menjadi salah satu poin penting. Ubah jadwal travelingmu demi keamanan dan kesehatan.
2. Jika terpaksa ke luar negeri, pastikan memakai masker dan alat kesehatan lainnya. Terutama ketika berada di tengah keramaian. Masker N95 sangat dianjurkan untuk mencegah terhirupnya virus dan partikel halus. Tutup hidung dan mulut saat ada orang lain bersin. Begitu juga dengan diri sendiri, Jika demam dan batuk, segeralah mencari pertolongan ke dokter terdekat.
3. Cuci tangan dengan sabun atau antiseptik cair setidaknya selama 20 detik. Baik sebelum dan sesudah makan, atau sesudah berkontak dengan benda yang mencurigakan dan orang lain. Hindari juga kontak dengan hewan.
4. Menjaga kesehatan tubuh dengan istirahat yang cukup. Usahakan dalam sehari minimal 6 jam untuk istirahat. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, olahraga juga menjadi kunci penting supaya badan tetap sehat dan terhindar dari virus.
5. Konsumsi makanana dengan gizi yang seimbang, perbanyak sayur dan buah. Jangan mengonsumsi daging mentah atau yang belum dimasak. Tidak lupa minum air putih yang banyak, karena tubuh sehat membutuhkan cairan banyak. Setidaknya 8 gelas sehari.
6. Menggunakan pelembab ruangan dan mandi air panas dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan dan batuk. Kesadaran adalah kunci utama kesembuhan, segera kunjungi dokter, untuk mendapatkan resep obat sakit atau demam untuk menghilangkan gejalanya.
Bagaimana virus Corona bisa menyebar?
foto: worldofbuzz.com
Virus Corona dapat menyebar dari kontak manusia dengan hewan. Para ilmuwan berpikir MERS dimulai pada unta, menurut WHO. Sementara SARS, para ilmuwan menduga kucing luwak yang harus disalahkan. Pejabat belum tahu hewan apa yang mungkin menyebabkan wabah yang saat ini terjadi di Wuhan.
Ketika berbicara tentang penularan virus dari manusia ke manusia, seringkali terjadi ketika seseorang berhubungan dengan orang yang terinfeksi, seperti tetesan batuk. Tetapi para ahli mencoba untuk memahami siapa yang paling mentransmisikannya, siapa yang paling berisiko dan apakah penularannya sebagian besar terjadi di rumah sakit atau di masyarakat.
Hal itu dibandingkan juga dengan virus SARS dan MERS yang pernah melanda. Kedua virus itu sebagian besar ditransmisikan di dalam rumah sakit. Sedangkan persamaannya dengan dua virus itu (SARS dan MERS) yakni lebih menyerang pada orang lanjut usia. Dari kasus Corona yang telah dilaporkan, belum ada yang dikonfirmasi terjadi pada anak-anak.
Dikutip dari laman China Daily, Komisi Kesehatan Kota Shanghai menyatakan, seorang perempuan 56 tahun yang terinfeksi virus baru itu telah berhasil sembuh. Ia menjadi orang pertama di Shanghai yang dibolehkan pulang dari rumah sakit sejak wabah Virus Corona merebak.