Brilio.net - Tato temporer atau tato nonpermanen memang sering dipakai orang-orang untuk sekadar bersenang-senang atau mencoba-coba. Selain harganya yang relatif lebih murah, tato jenis ini juga tidak bersifat permanen dan lama kelamaan akan hilang seiring dengan waktu.
Tato temporer memang bersifat sementara, namun bukan berarti tidak mengandung bahaya bagi kesehatan kulit. Menurut Direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drugs Administration/FDA) bagian kosmetik dan warna, menyatakan meski hanya tato temporer bukan berarti bebas resiko.
Biasanya tato temporer dibuat dengan menggunakan bahan henna. Henna adalah pewarna berwarna cokelat kemerahan yang terbuat dari tanaman berbunga. Penggunaan henna hanya direkomendasikan untuk pewarna rambut dan bukan untuk diaplikasikan di kulit. Belum lagi menurut mereka henna ynag beredar saat ini kebanyakan sudah dicampur dengan bahan lainnya seperti phenylenediamine (PPD).
Seperti dilansir brilio.net dari indiatimes.com, Selasa (21/6) selain menggunakan henna sebagai bahan tinta tato, tinta tersebut juga dicampur dengan bahan cat rambut yaitu phenylenediamine (PPD) yang berbahaya apabila digunakan pada kulit.
Penambahan PPD ini sangat berbahaya bagi kesehatan kulit dan akan menimbulkan alergi. Alergi muncul biasanya membuat ruam dan lecet, efek jangka panjang seperti jaringan parut permanen, perubahan struktur kulit, serta meningkatkan kepekaan terhadap matahari dan dapat menibulkan penyakit kulit serius.
Recommended By Editor
- Menekan 2 titik di bagian tubuh ini bisa bikin kembali fokus lho
- Wanita ini berniat mau putihkan gigi, tapi hasilnya...
- Ini efek kesehatanmu jika tidur dengan lampu terang atau gelap
- Mengenal gangguan kecemasan berlebih yang sering dialami Zayn Malik
- Nggak cuma bau, kentut bisa sebabkan pemanasan global lho, waduh!