Brilio.net - Liburan merupakan salah satu cara seseorang meningkatkan kembali semangat dan energi yang telah banyak dihabiskan selama bekerja. Oleh sebab itu, saat ini liburan pun sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang yang tinggal di kota-kota besar.
Namun siapa sangka, terlalu lama melakukan liburan justru dapat memicu timbulnya masalah kesehatan loh. Hal itu pun diungkapkan melalui penelitian terbaru dari University of Liverpool. Penelitian itu pun dengan melibatkan 28 responden.
Rupanya, masalah kesehatan itu timbul karena berkurangnya aktivitas fisik selama liburan. Pemeriksaan itu dilakukan sebanyak dua kali pada hari pertama dan hari terakhir percobaan selang waktu 14 hari atau 2 pekan. Hasilnya aktivitas responden berkurang sebanyak 80% dari 10.000 langkah perhari menjadi 1.500 langkah perhari.
Dari penelitian tersebut terlihat olahraga orang yang melakukan liburan berkurang dari 161 menit per hari menjadi hanya 36 menit per hari. Sementara waktu yang dihabiskan untuk duduk seharian selama 14 hari meningkat menjadi rata-rata 129 menit per hari. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan bahwa terjadi penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh total.
Dilansir dari Health, Sabtu (30/12), dari penelitian itu pun terlihat lemak di tubuh orang yang melakukan banyak liburan meningkat dan dapat menyebabkan penyakit kronis. Selain itu, jantung dan pari-paru menurun drastis sehingga tak sanggup berlari dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya dan tak bisa selama sebelumnya. Responden juga mengalami peningkatan sensitivitas insulin yang berisiko diabetes.
"Kami mengira perubahannya hanya sedikit saja. Tetapi ternyata hanya dalam kurun 2 pekan, dampaknya begitu besar," ujar peneliti, Dr Dan Cuthbertson.
Menurutnya, jika dibiarkan lebih dari dua pekan, hal ini bisa memicu munculnya penyakit metabolik kronis hingga kematian dini. Namun, kondisi ini bisa dihindari jika responden segera melakukan aktivitas fisik seperti sebelumnya. Artinya, meski tengah berlibur, kamu tetap harus aktif tidak perlu dengan kegiatan yang berat.
"Persoalannya, banyak orang yang terlanjur malas setelah cuti dan alasan inilah yang mungkin mengakibatkan efek buruknya muncul. Padahal makin lama mereka tidak aktif, makin sulit untuk kembali ke bentuk tubuh semula. Jadi ya memang selain menghindari duduk berlama-lama, fisik kita memang harus aktif setiap hari jika ingin terhindar dari penyakit apapun misalkan dengan jalan kaki saja," pungkasnya.
Recommended By Editor
- Tren melahirkan water birth dan Lotus birth, aman kah?
- Alergi terhadap makanan, anak ini hanya bisa makan buah langka ini
- Tak melulu berdampak buruk, ini 6 manfaat soda yang perlu kamu tahu
- Kenapa pengurangan jam kerja malah meningkatkan produktivitas?
- 5 Kebiasaan sepele ini dapat memicu rambut berminyak