Brilio.net - Hepatitis adalah salah satu kondisi yang menyebabkan peradangan pada hati. Saat virus hepatitis memasuki tubuh, virus itu akan bergerak ke hati, kemudian dapat memasuki sel-sel hati (hepatosit).
Dilansir dari healthline, virus yang masuk dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati. Kerusakan dan peradangan dapat mempengaruhi kemampuan hati untuk berfungsi, sehingga nantinya dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Hal ini karena hati memiliki fungsi penting bagi tubuh, salah satunya untuk memecah atau menyaring berbagai zat dalam tubuh seperti obat-obatan dan racun, memproduksi empedu, penting bagi pencernaan, membuat protein darah, menyimpan tambahan gula darah (glukosa) sebagai glikogen yang digunakan untuk energi, dan mensintesis faktor sistem kekebalan yang penting untuk melawan infeksi.
Untuk lebih jelasnya dalam memahami jenis dan penyebab hepatitis, berikut ulasanbrilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (1/4).
1. Hepatitis A.
foto: freepik.com
Hepatits A adalah infeksi hati yang menular disebabkan karena virus hepatitis A. Virus ini adalah salah satu virus hepatitis yang dapat menyebabkan peradangan dan mempengaruhi kemampuan hati untuk berfungsi.
Dilansir dari mayoclinic, seseorang yang terkena hepatitis A berasal dari makanan atau air yang terkontaminasi atau dari kontak erat antara orang atau benda yang terinfeksi. Kasus hepatitis A tergolong ringan dan tidak memerlukan pengobatan, karena kebanyakan orang akan sembuh tanpa adanya kerusakan pada hati yang permanen.
a. Gejala Hepatitis A.
- Kelelahan.
- Mual dan muntah yang tiba-tiba.
- Sakit perut atau merasa tidak nyaman terutama di hati.
- Kehilangan selera makan.
- Demam ringan.
- Urin gelap.
- Nyeri sendi.
- Rasa gatal.
b. Penyebab Hepatitis A.
Hepatitis A disebabkan oleh virus yang menginfeksi sel hati dan menyebabkan peradangan. Sehingga peradangan ini dapat mempengaruhi cara kerja hati dan menyebabkan tanda hepatitis A lainnya. Berikut ini penyebab virus hepatitis dapat menyebar.
- Minum air yang terkontaminasi.
- Makan kerang mentah dan air yang tercemar limbah.
- Berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki virus.
- Berada dalam kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
c. Pencegahan Hepatitis A.
Pencegahan hepatitis A dapat dilakukan dengan vaksin. Vaksin biasanya diberikan dalam dua suntikan. Berikut rekomendasi vaksin hepatitis A yang dapat diberikan.
- Anak berusia 1 tahun atau lebih yang mengalami tunawisma.
- Bayi usia 6 bulan hingga 11 bulan yang berpergian ke luar negeri.
- Orang yang kontak langsung dengan orang lain yang menderita hepatitis A.
2. Hepatitis B
foto: freepik.com
Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Seseorang yang menderita infeksi hepatitis B menjadi kronis, artinya dapat berlangsung lebih dari enam bulan.
Hepatitis B memiliki risiko terkena gagal hati, kanker hati atau sirosis. Kebanyakan orang dewasa penderita hepatitis B akan pulih sepenuhnya. Namun, bayi dan anak-anak mungkin akan lebih tahan lama untuk mengembangkan infeksi hepatitis B.
a. Gejala Hepatitis B.
Gejala hepatitis B berkisar dari ringan hingga berat. Biasanya gejala akan muncul sekitar satu minggu hingga empat bulan setelah terinfeksi. Berikut tanda dan gejala hepatitis B.
- Sakit perut.
- Urin gelap.
- Demam.
- Nyeri sendi.
- Mual dan muntah.
b. Penyebab Hepatitis B.
Infeksi hepatitis B disebabkan karena virus B (HBV). Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya. Tapi tidak menyebar melalui bersin atau batuk. Berikut ini cara umum penybaran hepatitis B.
- Berbagi jarum, HBV mudah menyebar melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah dan terinfeksi.
- Tertusuk jarum tidak sengaja.
- Kontak seksual, hepatitis B dapat terkena jika kamu berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Karena virus dapat menular melalui darah, air liur, air mani, atau cairan vagina yang masuk ke tubuh.
- Ibu ke anak, wanita hamil yang terinfeksi HBV dapat menularkan virus ke bayinya saat melahirkan. Namun, bayi yang baru lahir dapat di vaksin untuk menghindari infeksi.
c. Pencegahan Hepatitis B.
Pencegahan hepatitis B dengan melakukan vaksin, biasanya diberikan kepada semua bayi, anak-anak, dan remaja. Vaksinasi juga direkomendasikan untuk orang dewasa yang berisiko lebih tinggi tertular HBV.
Selain itu, dilansir dari healthline, obat antivirus yang tersedia untuk orang dengan hepatitis B kronis seperti entecavir (Baraclude), dan obat lainnya yang sesuai dengan rekomendasi dokter.
3. Hepatitis C.
foto: freepik.com
Hepatitis C adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, terkadang menyebabkan kerusakan hati yang serius. Virus hepatitis C (HCV) dapat menyebar melalui darah yang terkontaminasi.
a. Gejala Hepatitis C.
Infeksi jangka panjang dengan virus hepatitis C dikenal sebagai hepatitis C kronis. Hepatitis C kronis biasanya akan bertahan selama bertahun-tahun, sampai virus tersebut merusak hati. Berikut ini gejala dari hepatitis C.
- Mudah berdarah.
- Mudah memar.
- Penumpukan cairan di perut (asites).
- Bengkak di kaki.
- Penurunan berat badan.
- Kebingungan, kantuk, dan bicara cadel.
b. Penyebab Hepatitis C.
Infeksi hepatitis C disebabkan karena virus hepatitis C (HCV). Infeksi menyebar ketika darah yang terkontaminasi virus memasuki aliran darah orang yang tidak terinfeksi.
c. Pencegahan Hepatitis C.
Dilansir dari mayoclinic, berikut merupakan pencegahan dari hepatitis C.
- Berhenti menggunakan obat-obatan terlarang, terutama jika obat tersebut disuntik.
- Berhati-hati saat tindik atau tato.
- Berhubungan seks yang aman.
Recommended By Editor
- Sepsis adalah komplikasi akibat infeksi, kenali gejala dan penyebabnya
- Konsumsi 9 buah ini bisa bantu tambah darah, cocok atasi anemia
- PCOS adalah sindrom ovarium polikistik, kenali gejala dan penyebabnya
- Skoliosis adalah kelainan tulang belakang, ini gejala dan penyebabnya
- 8 Manfaat susu kurma bagi kesehatan, jadi sumber energi saat puasa