Brilio.net - Para peneliti di China menemukan harapan baru untuk mengatasi virus Corona atau COVID-19. Melalui studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Discovery pada 18 Maret mengungkapkan, obat Hydroxychloroquine disebut mampu menghambat infeksi SARS-CoV-2 atau COVID-19. Hydroxychloroquine sendiri merupakan obat untuk mengobati penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid.
Hydroxychloroquine memiliki struktur kimia dan mekanisme yang sama seperti chloroquine, yakni menghambat masuknya SARS-Cov dengan glikosilasi reseptor ACE2 dan lonjakan protein.
Peneliti berpendapat, penyerapan obat pada manusia dinilai akan efisien dengan dosis yang aman. Sifat racun yang dikandung obat ini lebih sedikit dari chloroquine. Meskipun racun yang dikandung Hydroxychloroquine lebih sedikit, penggunaan jangka panjang pada obat ini sangat mungkin menyebabkan keracunan bagi manusia.
Dilansir brilio.net dari Antara, Selasa (26/3) pengujian di China sudah dimulai, dan tinggal menunggu peneliti mengonfirmasi uji klinisnya. Hasil laboratorium awal menunjukkan obat ini bisa menghambat infeksi pada SARS-CoV-2.
Chloroquine yang sudah lebih awal diklaim bisa mengobati COVID-19, memang teruji aman dengan biaya yang juga murah. Namun pemanfaatan chloroquine yang biasa digunakan untuk mengobati malaria sudah jarang. Sehingga produksi dan pasokannya di pasar sangat kurang.
Recommended By Editor
- Teka-teki dari mana Corona berasal, ini penjelasan terbarunya
- 4 Fakta Avigan & Chloroquine, obat yang dipesan Jokowi untuk COVID-19
- China sebut obat Avigan dari Jepang efektif atasi Corona
- Selesai uji Favipiravir, China siap produksi massal vaksin Corona
- Peneliti China akan menguji coba vaksin Corona pada manusia
- 10 Pertanyaan yang paling sering muncul tentang virus Corona
- Apakah orang bisa kena Virus Corona 2 kali? Ini penjelasannya