Brilio.net - Pernahkah kamu merasakan perut keroncongan padahal sudah waktunya untuk tidur malam? Di situ kamu merasa bimbang. Jika memilih mengisi perut terlebih dahulu maka harus menunggu sekitar dua jam lagi untuk menurunkan makanan agar lancar di saluran pencernaan. Sedangkan jika memaksa untuk tidur, maka dijamin agak kesulitan sebab perut kosong sama sekali tak mendukung untuk membuat terlelap.
Para ahli gizi dan pakar diet menyebut bahwa kita mesti mampu menjinakkan rasa lapar. Paling mudah adalah kita harus mengira seberapa lapar yang dirasakan. Jika memang merasa harus diisi, maka makanlah sesuatu. Namun ini perlu ditakar. Sebagaimana dikutip brilio.net dari laman Indiatimes, Kamis (2/3), kamu cukup mengisi perutmu dengan segelas air putih, atau sejumlah camilan berbahan gandum, atau sesuatu yang nilainya di bawah 250 kalori.
Jika kamu punya angka konsumsi kalori harian akan lebih membantu. Jika sepanjang satu hari itu sudah mencukupi nilai batas kalori harianmu, maka jangan coba untuk mengonsumsi apa-apa lagi selain air putih atau teh hangat. Namun jika memang sudah telanjur melebihi nilai batas kalori harian tersebut, kamu bisa mengonsumsi sesuatu yang mengandung serat tinggi.
Satu gelas susu skim (kadar lemak dan vitaminnya rendah) juga baik untuk kesehatan dan menangani rasa lapar. Jauhi konsumsi makanan yang mengandung protein atau lemak tinggi sebab itu membutuhkan waktu cerna lebih lama sehingga kamu mesti menunda tidurmu.
Memaksakan tidur dalam kondisi yang benar-benar lapar tidak dianjurkan. Jika kamu memaksa tidur dalam kondisi lapar, maka metabolisme tubuhmu akan mengalami ketidakstabilan yang berdampak pada munculnya rasa lapar yang lebih dari sebelumnya ketika bangun. Selain itu rasa lapar membuat sulit untuk tertidur.
Recommended By Editor
- Benci dengan suara kecapan orang makan indikasi otak bermasalah
- Begini cara menambah tinggi badan secara alami, tertarik?
- 7 Olahraga sederhana yang bisa ubah bentuk tubuh hanya dalam 4 minggu
- Kebiasaan tidur di bawah udara AC picu percepatan detak jantung
- Divonis peluang hidup 5%, bocah ini bertahan usai jalani 340 operasi