Brilio.net - Siapa sih yang tidak suka mengonsumsi minuman kemasan? Hampir semua masyarakat suka. Sayangnya, minuman kemasan ini memiliki banyak sekali efek samping ketika dikonsumsi. Apalagi saat ini masyarakat jarang sekali membaca label nutrisi yang terdapat dalam setiap minuman kemasan.
Banyak sekali manfaat bila masyarakat membaca label nutrisi sebelum membeli. Salah satunya adalah masyarakat jadi mengetahui komposisi kandungan dan nutrisi di makanan atau minuman tersebut. Karena saat ini sudah banyak sekali penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke hingga jantung yang menyerang semua usia, hal itu disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat.
Ahli Perilaku Konsumen dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Ujang Sumarwan, Ahli Perilaku Konsumen dari Institut Pertanian Bogor, mengatakan hingga saat ini masalah kesehatan di Indonesia disebabkan oleh kurangnya asupan gizi.
“Beragam keluhan kesehatan seperti Obesitas, Diabetes II, keluhan fungsi ginjal dan jantung, diantaranya dipicu oleh tidak seimbangnya konsumsi nutrisi tubuh, yang bisa berasal dari makanan atau minuman sehari-hari,” ujarnya saat ditemui dalam acara Hydration Talk ‘Membiasakan Minum yang Lebih Sehat’ di Jakarta, baru-baru ini.
Profesor Ujang mengatakan saat ini kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi minuman bernutrisi masih sangat kurang. Kebanyakan dari mereka lebih memilih rasa yang disukai ketimbang kandungan nutrisinya.
“Pola minum yang mengandung gula seperti minuman dalam kemasan juga meningkat sehingga perlu untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar menjaga pola makan dan minum yang lebih baik,” tambah dia.
Sementara itu, World Health Organization (WHO) sendiri telah memberikan rekomendasi untuk mengurangi asupan gula hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Kementerian Kesehatan juga telah memberi anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak yang ideal bagi individu per hari sebagai G4, G1, dan L5.
Anjuran G4, G1, dan L5 adalah konsumsi dengan takaran gula sebanyak 4 sendok makan (50 gram), garam sebesar 1 sendok teh (5 gram), dan lemak sejumlah 5 sendok makan (67 gram) setiap harinya. Konsumsi gula, garam, dan lemak sejatinya harus dijaga karena jika berlebihan akan menimbulkan risiko berbagai penyakit tidak menular seperti, hipertensi, stroke, diabletes, dan serangan jantung.
Dalam kesempatan yang sama Dr. Rimbawan, Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor mengatakan, konsumen dapat memperhatikan takaran saji, angka kecukupan gizi, serta kandungan nutrisi terutama Gula, Garam, dan Lemak. Masyarakat, kata dia, sebenarnya dapat dengan mudah menemukan informasi ini dalam box Informasi Nilai Gizi yang ada pada kemasan makanan dan minuman.
“Jika konsumen memilih untuk mengonsumsi minuman dalam kemasan, artinya konsumen harus lebih cermat dalam memilih alternatif minuman yang lebih sehat. Salah satu caranya adalah dengan menjadi konsumen yang cerdas dengan memperhatikan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya,” sambung Dr. Rimbawan.
Pihak Hydration Science Director PT. Tirta Investama (Danone-AQUA) dr. Tria Rosemiarti, Danone mendukung pentingnya menumbuhkan kesadaran dan perhatian masyarakat terkait asupan nutrisi tubuh yang sehat dan seimbang.
“Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih cermat dalam memperhatikan dan memahami nutrisi yang dikonsumsi tiap harinya terutama yang terkandung pada minuman kemasan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan memulai pola hidup yang lebih sehat,” tutup Tria.
Recommended By Editor
- SMHeartcard, inovasi obat serangan jantung seukuran kartu
- Tak cuma tampilkan estetika, ini 5 alasan kamu kudu mulai menari
- Alih-alih jadi cantik, wanita ini justru alami hal tragis saat operasi
- 7 Fakta pentingnya cuci tangan pakai sabun, biar nggak gampang sakit
- 5 Momen Sutopo BNPB tegar jalani pengobatan, banjir doa dan dukungan