Brilio.net - Virus corona masih menyita perhatian hingga saat ini. Sejak mewabah di Indonesia pada awal Maret lalu, virus corona menimbulkan ribuan korban positif Covid-19. Virus yang menular melalui droplet atau tetesan dari batuk atau flu, menyebar begitu cepat ke berbagai daerah. Nggak heran, karena virus dapat menempel dan hidup pada sejumlah benda yang ada di sekitar kita.
Meskipun masih terus dilakukan penelitian, namun beberapa ahli menyebutkan virus dapat hidup dalam jangka waktu tertentu pada sebuah benda. Maka dari itu, akan ada kemungkinan seseorang terjangkit virus corona ketika menyentuh barang yang tertempel virus. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang menyebarkan droplet dan tertempel pada tangan, gagang pintu, atau lift. Saat tangan tersebut berjabat dengan orang lain dan kemudian tersentuh pada area wajah, cara itu yang dapat menjadi jalur masuk virus tersebut.
Maka dari itu, penting untuk kamu selalu menjaga jarak terutama dengan orang yang sakit. Selain itu pastikan kamu selalu rajin mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah berkegiatan. Yang tidak kalah penting adalah kamu perlu menjaga kebersihan benda-benda di sekitar agar meminimalisir penyebaran virus. Umur virus pada sebuah benda dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti suhu, kelembapan, hingga jenis permukaan benda tersebut.
Umur virus pada masker dan benda lain.
foto: freepik.com
Dilansir brilio.net pada Jumat (10/4) dari businessinsider.sg, sebuah penelitian dilakukan untuk menguji rentang hidup virus terutama pada ruang dengan suhu 71 derajat Fahrenheit dengan kelembapan relatif 65%. Namun yang mengejutkan adalah virus tersebut rupanya bertahan paling lama pada masker bedah. Bahkan pada hari ke tujuh penelitian, virus tersebut masih ada di sisi luar masker.
Sedangkan umur virus pada benda lain relatif lebih cepat. Dikatakan, virus telah hilang pada kertas tisu setelah 3 jam. Sedangkan pada kayu dan kain virus tersebut memiliki umur 2 hari. Sementara itu membutuhkan waktu hingga empat hari hingga virus tidak lagi terdeteksi pada uang kertas. Dan jika pada stainless steel dan plastik virus bertahan hingga 7 hari.
Penelitian ini menjadi kelanjutan penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada (17/3) di New England Journal of Medicine. Sebelumnya disampaikan bahwa virus mampu hidup hingga empat jam pada tembaga, hingga 24 jam pada kardus, dan pada plastik dan stainless steel bertahan mencapai 3 hari. Penelitian tersebut dilakukan dalam ruangan dengan suhu 70 derajat Fahrenheit dan kelembapan 40%.
Perbandingan umur Covid-19 pada benda dengan penyakit lain.
foto: freepik.com
Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru, masuk dalam keluarga Coronavirus yang menyebabkan MERS dan SARS. Para peneliti membandingkan rentang hidup virus di sebuah benda antara Coronavirus baru dengan Coronavirus SARS. Dari hasil penelitian tersebut, mereka menemukan bahwa kedua Coronavirus hidup paling lama pada stainless steel dan polypropylene, sejenis plastik yang kerap digunakan sebagai bahan mainan hingga bagian mobil.
Rupanya, kedua virus itu bertahan hingga tiga hari di plastik dan Coronavirus baru bertahan hingga tiga hari di atas baja, dan bertahan hingga 24 jam di kertas karton. Sebagai perbandingan, studi lain yang diterbitkan Journal of Hospital Infection pada (1/3), Coronavirus SARS mampu bertahan dengan suhu 68 derajat Fahrenheit pada baja selama dua hari, pada kayu dan kaca selama empat hari, sedangkan pada logam, plastik, dan keramik mampu bertahan selama 5 hari. Disebutkan juga bahwa SARS bertahan selama 2 hingga 8 jam pada aluminium dan kurang dari delapan jam pada lateks.
Seorang ahli epidemiologi di University of North Carolina, Rachel Graham, mengungkapkan bahwa permukaan yang halus seperti gagang pintu dan permukaan meja, lebih mudah membawa virus. Sedangkan benda yang memiliki permukaan berpori seperti uang, rambut, dan kain-kain memiliki kemungkinan kecil membuat virus bertahan lama. Hal ini terjadi selama ruang kecil atau lubang di dalamnya dapat menjebak virus dan mencegah perpindahannya.
"Koin akan menularkan virus lebih baik daripada uang tunai, tetapi ini seharusnya tidak menjadi masalah besar," katanya.
"Pada dasarnya yang harus dipahami adalah menganggap uang kotor, karena memang demikian. Terlalu banyak tangan untuk dilalui," ungkap Graham.
Cara membersihkan virus.
foto: unsplash.com
Para penulis studi Journal of Hospital Infection mencatat bahwa virus corona manusia dapat "secara inaktivasi secara efisien" pada permukaan dalam satu menit jika mereka dibersihkan dengan larutan yang mengandung 62% hingga 71% alkohol etanol, 0,5% hidrogen peroksida, atau 0,1% natrium hipoklorit .
Graham juga menekankan pentingnya mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah. Cara tersebut menjadi pilihan terbaik untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona dari sebuah benda.
Virus yang tertempel pada benda memiliki kemungkinan untuk berpindah pada tubuh ketika tersentuh oleh tangan. Sebagai contoh, Penelitian dalam Journal of Hospital Infection menyimpulkan bahwa jika seseorang menghabiskan lima detik menyentuh permukaan tempat virus influenza A hidup, maka terdapat peluang 32% virus yang hidup dipermukaan itu dapat berpindah ke tangan mereka.
Recommended By Editor
- Kenapa dianjurkan pakai masker saat keluar rumah? Ini alasannya
- Pahami, 6 Jenis masker, kegunaan, dan cara pakainya yang tepat
- WHO dukung semua orang gunakan masker untuk cegah penularan corona
- Seberapa efektif masker hindarkan dari corona? Begini penelitiannya
- 4 Tutorial membuat masker sendiri tanpa menjahit, gampang dan simpel