Brilio.net - Virus corona pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, China pada Desember 2019 lalu. Hingga saat ini paparan virus corona masih menyebar hingga lebih dari seratusan negara. Kecepatan dan luasnya cakupan penularan corona, membuat virus ini dilabeli sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kini masing-masing negara sedang 'sibuk' untuk menekan penyebaran virus corona. Indonesia juga melakukan sejumlah upaya pencegahan.

Pemerintah sudah menganjurkan physical distancing atau menjaga jarak agar meminimalisir penyebaran dari orang lain. Bahkan Ibu Kota Jakarta juga sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menekan angka pasien Covid-19.

Dilansir dari Worldometers, korban corona di seluruh dunia hingga Selasa (14/4) sudah mencapai 1,9 juta orang positif, 443.732 orang sembuh, dan 119.403 meninggal dunia. Dari catatan yang ada, Amerika Serikat menduduki negara tertinggi dengan kasus positif paling banyak.

Sedangkan di Indonesia, tercatat hingga Senin (13/4) ada 4.557 kasus, terjadi akibat penambahan 316 kasus baru. Di antaranya 380 orang dinyatakan sembuh.

Sembuh dari virus corona tentu menjadi kabar yang membahagiakan baik bagi pasien, keluarga, maupun lingkungan sekitar. Namun pulih dari Covid-19 bukan berarti kamu lantas bebas jalan-jalan sesuka hati.

Ada beberapa hal yang harus kamu pahami ketika dinyatakan sembuh dari Covid-19. Simak ulasan brilio.net pada Selasa (14/4) dari sciencealert.com.

Kondisi saat pulih dari corona  2020 brilio.net

foto: freepik.com

Direktur Pendidikan Epidemiologi, IUPUI, Tom Duszynski mengatakan ketika seseorang sudah terkena virus coroa , tubuh mulai memproduksi protein yang disebut antibodi untuk melawan infeksi.

Ketika antibodi ini mulai berhasil mengandung antivirus dan menjaganya agar tidak mereplikasi di dalam tubuh, gejala biasanya mulai berkurang dan kamu akan mulai merasa lebih baik.

Ketika semuanya berjalan dengan baik, sistem kekebalan tubuhmu akan sepenuhnya menghancurkan semua virus di sistem yang kamu miliki. Seseorang yang terinfeksi dan selamat dari virus tanpa efek kesehatan jangka panjang bisa dikatakan "pulih".

Jika menilik pada jenis virus corona lain seperti SARS, rata-rata orang yang terjangkit akan merasa sakit sekitar selama tujuh hari sejak gejalanya muncul. Perlu diketahui, setelah gejala hilang, masih ada sejumlah virus kecil dalam sistem pasien.

Oleh sebab itulah kamu harus tetap mengisolasi diri selama tiga hari. Hal ini untuk memastikan kamu benar-benar pulih dan tidak lagi menularkan virus tersebut.

Secara umum, ketika kamu pulih dari infeksi virus, tubuh akan menyimpan sel-sel yang disebut limfosit dalam sistem tubuh. Sel-sel ini "mengingat" virus yang sebelumnya mereka lihat dan dapat bereaksi dengan cepat untuk melawannya lagi.

Jika kamu terkena virus yang sudah pernah menyerangmu, antibodi yang kamu miliki kemungkinan akan menghentikan virus sebelum mulai menyebabkan gejala. Kamu akan menjadi kebal.

Sayangnya, kekebalan ini tidak sempurna. Untuk beberapa virus, kekebalan dapat berkurang dari waktu ke waktu. Kondisi ini membuat kamu rentan terhadap virus di masa depan.

Inilah sebabnya mengapa perlu adanya vaksinasi ulang sebagai suntikan penguat. Hal ini dikatakan terkadang untuk mendorong sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi.

Kondisi saat pulih dari corona  2020 brilio.net

foto:freepik.com

Covid-19 menjadi penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru. Maka dari itu para ahli masih mencari tahu apakah orang yang pulih dari Covid-19 akan kebal atau tidak. Virus korona lain seperti SARS dan MERS menghasilkan respons kekebalan yang akan melindungi seseorang setidaknya untuk waktu yang singkat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga sangat berhati-hati ketika memutuskan arti pulih dari COVID-19. Ada kriteria medis dan pengujian yang harus dipenuhi sebelum seseorang secara resmi dinyatakan pulih.

Secara medis, seseorang harus bebas demam tanpa obat penurun demam selama tiga hari berturut-turut. Mereka harus menunjukkan perbaikan pada gejala lainnya, termasuk batuk berkurang dan sesak napas. Dan itu setidaknya terjadi selama tujuh hari sejak gejala dimulai.

Selain persyaratan itu, pedoman CDC menyebutkan bahwa seseorang harus melakukan tes negatif untuk virus korona sebanyak dua kali, dengan tes yang dilakukan setidaknya 24 jam terpisah.

Jika kedua gejala dan kondisi pengujian sudah terpenuhi, orang tersebut secara resmi dianggap pulih oleh CDC. Maka dari itu yang saat ini bisa dilakukan agar menekan pertambahan angka pasien Covid-19 adalah menjaga imun agar selalu kuat.

Dan bagi orang yang sudah memiliki gejala virus corona diwajibkan untuk mengisolasi diri di rumah setidaknya selama 14 hari. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan pihak tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.