Brilio.net - Minum teh bagi orang Indonesia merupakan sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Teh sering menjadi pilihan utama sebagai minuman pendamping makanan. Hampir di setiap restoran hingga warung makan, selalu menyediakan teh untuk minuman utama. Akan tetapi, ternyata minum teh setelah makan tidak disarankan oleh para ahli medis. Hal ini disebabkan meminum teh setelah makan menyimpan bahaya tersembunyi.
Bahaya minum teh setelah makan dipicu oleh kandungan di dalam teh, yakni tanin dan kafein. Tanin memiliki sifat yang mengikat, hal ini turut berperan dalam mengikat nutrisi-nutrisi penting lain yang dibutuhkan tubuh. Saat berbagai nutrisi terikat oleh tanin, hal ini menyebabkan perubahan kompleks. Kondisi inilah yang yang memicu gangguan pada sistem pencernaan.
Selain alasan itu, minum teh setelah makan juga menyimpan bahaya lain. Jika tertarik mendalami informasi tersebut, kamu bisa membaca ulasan lengkap mengenai bahaya minum teh setelah makan bagi kesehatan di bawah ini.
Berikut 5 bahaya minum teh setelah makan bagi kesehatan serta 5 rekomendasi minuman pengganti teh, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (10/6).
5 Bahaya minum teh setelah makan bagi kesehatan.
1. Menghambat penyerapan zat besi.
foto: freepik.com
Mengonsumsi teh setelah makan ternyata memiliki risiko bahaya tersendiri. Bahaya paling utama dari minum teh setelah makan yakni menghambat penyerapan zat besi. Hal ini karena di dalam teh mengandung senyawa bernama tanin. Senyawa polifenol alami ini memiliki sifat mengikat. Ketika kandungan tanin dikonsumsi setelah makan, maka nutrisi yang sudah dikonsumsi sebelumya akan terikat dengan tanin. Reaksi ini menyebabkan pembentukan senyawa kompleks antara tanin dan zat besi. Terlebih senyawa kompleks ini sulit untuk diserap oleh tubuh, sehingga menyebabkan penghambatan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Hal ini patut dihindari bagi para individu yang memiliki riwayat anemia, ataupun yang memiliki kasus kebutuhan zat besi yang besar. Contohnya ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak dalam masa pertumbuhan, dan orang-orang yang membutuhkan zat besi dalam pengobatan.
2. Mengganggu proses pencernaan.
foto: freepik.com
Minum teh setelah makan juga dapat berpotensi mengganggu proses pencernaan. Selain tanin, teh juga memiliki kandungan kafein yang dapat merangsang produksi asam lambung yang akan memicu asam lambung hingga GERD. Beberapa gejala asam lambung yang sering dirasakan seperti mulas, kembung, hingga rasa terbakar di kerongkongan.
Lalu, kandungan tanin dalam teh dapat menghambat penyerapan nutrisi penting, seperti zat besi dan protein. Kondisi ini juga turut berperan dalam sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, minum teh setelah makan pada beberapa orang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare hingga sembelit. Terutama bagi orang-orang yang sensitif terhadap kafein dan tanin.
3. Mengurangi penyerapan protein.
foto: freepik.com
Minum teh setelah makan dapat mengurangi penyerapan protein karena kandungan tanin dalam teh. Ketika meminum teh saat atau setelah makan makanan sumber protein, hal ini akan memicu reaksi pembentukan protein kompleks. Proses pembentukan kompleks antara tanin dan protein ini dapat menghambat pencernaan dan penyerapan protein dalam tubuh. Sebagai akibatnya, sebagian protein mungkin tidak diserap dengan baik oleh usus, yang mengurangi efisiensi penyerapan nutrisi dari makanan tersebut.
Selain itu, senyawa tanin dalam teh bisa mengganggu proses pencernaan yang berkaitan dengan enzim, seperti pepsin dan tripsin. Kedua enzim pencernaan ini berperan dalam memecah protein menjadi asam amino yang lebih kecil agar bisa diserap oleh tubuh. Ketika protein tidak dicerna dengan baik, kemungkinan asam amino yang tersedia untuk diserap menjadi lebih rendah, sehingga tubuh akan kesulitan mendapat asupan asam amino yang digunakan dalam metabolisme tubuh.
4. Mengganggu penyerapan nutrisi lain.
foto: freepik.com
Meminum teh sebagai minuman pendamping tidak dianjurkan para ahli medis. Dikarenakan berisiko memunculkan berbagai masalah kesehatan, seperti mengganggu proses penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Antara lain kalsium, magnesium, seng, dan nutrisi-nutrisi lainnya, akibat pembentukan zat kompleks yang dipicu kandungan tanin dalam teh.
Pembentukan kompleks antara tanin dan nutrisi ini dapat menghambat penyerapan nutrisi oleh tubuh. Akibatnya, meskipun kamu mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, penyerapan nutrisi tersebut akan terganggu. Hal ini mengurangi manfaat makanan yang kamu konsumsi.
5. Menimbulkan reaksi asam pada lambung.
foto: freepik.com
Minum teh setelah makan dapat menimbulkan reaksi asam pada lambung, karena kandungan kafein. Kafein adalah zat yang ditemukan dalam banyak jenis teh, terutama dalam teh hitam dan teh hijau. Salah satu efek dari kafein adalah merangsang produksi asam lambung.
Ketika kamu minum teh yang mengandung kafein setelah makan, dapat merangsang kelenjar asam lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung. Tingkat asam lambung yang meningkat ini dapat menyebabkan sensasi asam atau mulas bagi sebagian orang. Kondisi ini lebih parah apabila memiliki sensitivitas terhadap kafein atau menderita GERD.
5 Rekomendasi minuman pengganti teh yang berguna untuk menjaga kesehatan tubuh.
1. Air putih.
foto: freepik.com
Rekomendasi minuman pengganti teh paling utama yaitu air putih. Minum air putih setelah makan dapat membantu proses pencernaan dengan membantu melunakkan makanan dan memperlancar pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Hal ini bisa membantu mencegah sembelit dan masalah pencernaan lain.
Selanjutnya, dengan minum air putih dapat menjaga keseimbangan cairan dan menggantikan cairan yang hilang selama proses pencernaan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air putih dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini dapat membantu dalam proses penurunan berat badan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
2. Jeruk peras.
foto: freepik.com
Mengonsumsi jeruk peras setelah makan dapat menjadi kebiasaan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Jeruk peras mengandung vitamin C yang tinggi, vitamin C berperan penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Setelah makan, konsumsi jeruk peras dapat membantu tubuh mendapatkan tambahan vitamin C yang dibutuhkan untuk melawan infeksi serta menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Selain itu, vitamin C dalam jeruk peras dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Zat besi berperan penting untuk membentuk hemoglobin dalam darah. Hemoglobin berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Dengan meningkatkan penyerapan zat besi, jeruk peras dapat membantu mencegah anemia dan menjaga kesehatan darah. Lalu, jeruk peras juga mengandung antioksidan yang tinggi yang berfungsi dalam melawan radikal bebas dalam tubuh.
3. Jus buah segar.
foto: freepik.com
Meminum jus buah segar setelah makan juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Jus buah segar merupakan sumber yang kaya akan berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan tubuh. Setelah makan, minum jus buah segar dapat memberikan tambahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, kalium, dan folat.
Selain itu, dengan mengonsumsi jus buah segar, kamu turut membantu mencukupi asupan serat yang penting dalam proses pencernaan. Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu menjaga pergerakan usus yang sehat. Jika asupan serat tercukupi, maka sistem pencernaan akan semakin lancar dan proses pembuangan limbah semakin optimal.
4. Susu atau susu kedelai.
foto: freepik.com
Mengonsumsi susu atau susu kedelai setelah makan juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Susu sapi dan susu kedelai merupakan sumber protein hewani dan nabati yang baik. Protein digunakan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, termasuk otot, kulit, dan rambut. Minum susu atau susu kedelai setelah makan dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian.
Selanjutnya, susu sapi maupun susu kedelai merupakan sumber kalsium yang baik. Kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta berperan dalam fungsi otot dan saraf yang baik. Minum susu setelah makan dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium tubuh.
5. Air kelapa.
foto: freepik.com
Minum air kelapa setelah makan juga bisa menjadi pilihan alternatif untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan minum air kelapa setelah makan dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh sehari-hari, terutama jika makanan yang dikonsumsi cenderung kering atau gurih.
Air kelapa mengandung elektrolit alami seperti kalium, natrium, dan magnesium. Elektrolit penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta berperan dalam fungsi otot dan saraf yang baik. Setelah makan, minum air kelapa dapat menggantikan elektrolit yang hilang selama proses pencernaan.
Selain elektrolit, air kelapa juga mengandung nutrisi lain seperti vitamin C, magnesium, kalsium, dan fosfor. Meskipun kandungannya mungkin tidak sebanyak buah utuh, air kelapa tetap dapat memberikan tambahan nutrisi setelah makan. Oleh sebab itu, mengonsumsi air kelapa saat atau setelah makan menjadi alternatif lain yang sangat direkomendasikan.
(Magang/Zidan Fajri)
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- Manfaat kombucha dan pengakuan para penekun bisnis minuman teh "berjamur" itu
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Bukan ditambah banyak gula, ini trik hilangkan rasa pahit teh usai diseduh cuma pakai 1 bumbu dapur
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- Jangan asal minum, ini anjuran konsumsi teh agar tak jadi penyakit
- 40 Kata-kata mutiara secangkir teh, cocok untuk caption medsos
- Sering dikira sama, ini 10 jenis teh hijau beserta manfaatnya