Brilio.net - Princess of Wales Kate Middleton kembali menarik perhatian publik usai menyatakan telah selesai menjalani kemoterapi. Kate Middleton diketahui didiagnosis mengidap kanker sejak Maret 2023 lalu. Melalui laman media sosial, Kate Middleton mengungkapkan rasa lega usai menyelesaikan kemoterapi yang telah dijalaninya selama sembilan bulan terakhir.

"Saat musim panas berakhir, saya tidak dapat mengungkapkan betapa lega rasanya akhirnya bisa menyelesaikan perawatan kemoterapi saya," ucap Kate Middleton dalam pernyataan lewat Instagram @princeandprincessofwales, disadur brilio.net pada Selasa (10/9).

Lebih jauh diungkapkan bahwa pengalaman melawan kanker yang dialaminya penuh tantangan, ketakutan, hingga ketidakpastian. Pasalnya tidak hanya fisik yang diujikan tetapi hatinya juga. Meski begitu, kini fokus utamanya yakni menjaga dirinya supaya 100% terbebas dari kanker.

Walau sudah menyelesaikan proses kemoterapi, Kate Middleton masih perlu menjalani pemulihan lainnya. Kesembuhan istri Pangeran William ini tentu jadi angin segar bagi masyarakat dunia. Pasalnya sosoknya yang sempat dianggap menghilang, menimbulkan banyak pertanyaan publik.

Terlebih menjalani kemoterapi untuk penyembuhan dari penyakit kanker bukanlah hal mudah. Ada berbagai proses yang perlu dilewati termasuk selalu menjaga pola hidup sehat agar tetap stabil. Lantas gaya hidup sehat seperti apa yang perlu dijalani untuk membantu proses penyembuhan kanker?

Yuk, simak ulasan lengkap gaya hidup sehat yang bisa bantu proses penyembuhan penyakit kanker, brilio.net himpun dari berbagai sumber pada Selasa (10/9).

Gaya hidup sehat yang bantu proses penyembuhan kanker.

Gaya hidup sehat yang bantu proses penyembuhan kanker © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Pola makan yang seimbang.

Pola makan yang seimbang dengan asupan nutrisi yang tepat sangat penting untuk pasien kanker. Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel yang menyebabkan pertumbuhan kanker. Nutrisi penting seperti vitamin, mineral, protein, hingga serat mendukung sistem imun sekaligus mempercepat proses pemulihan.

Diet tinggi sayuran, buah, biji-bijian, dan lemak sehat, seperti lemak dari ikan maupun minyak zaitun, dapat membantu menurunkan risiko kekambuhan kanker. Selain itu, mengurangi konsumsi gula, daging olahan, serta makanan yang tinggi lemak trans juga dapat menurunkan peradangan dalam tubuh, yang berpotensi memicu kanker.

Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Clinical Oncology menyatakan bahwa pasien kanker payudara yang mengadopsi pola makan sehat memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengikuti pola makan seimbang.

2. Olahraga teratur.

Olahraga teratur membantu memperbaiki kebugaran fisik dan mental pasien kanker. Aktivitas fisik, meskipun hanya dalam bentuk jalan kaki ringan, dapat mengurangi kelelahan yang sering dialami selama perawatan, memperbaiki mood, serta meningkatkan energi. Olahraga juga membantu menjaga berat badan yang sehat, yang dapat berperan dalam menurunkan risiko kekambuhan.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, olahraga teratur setelah didiagnosis kanker payudara menurunkan risiko kematian akibat kanker hingga 40%. Studi tersebut menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu mengurangi pertumbuhan sel kanker, meningkatkan sirkulasi darah, sekaligus meningkatkan metabolisme.

3. Mengelola stres dengan baik.

Stres dapat melemahkan sistem imun sekaligus memperlambat proses penyembuhan kanker. Oleh karena itu, penting bagi pasien kanker untuk mengelola stres dengan baik. Praktik mindfulness, meditasi, yoga, dan teknik relaksasi lainnya telah terbukti membantu mengurangi kecemasan, meningkatkan suasana hati, serta memperkuat respons tubuh terhadap pengobatan kanker.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Psychology menunjukkan bahwa teknik meditasi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan membantu mereka menghadapi efek samping pengobatan seperti rasa sakit, mual, hingga kelelahan. Studi ini juga menemukan bahwa pasien yang aktif dalam program pengelolaan stres lebih mampu mengatasi perubahan emosional maupun mental yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

4. Tidur yang cukup.

Tidur yang berkualitas menjadi salah satu faktor penting dalam proses penyembuhan kanker. Tidur memungkinkan tubuh untuk memulihkan diri, memperbaiki jaringan, dan mengatur hormon yang penting untuk pemulihan. Kurang tidur dapat meningkatkan peradangan serta melemahkan sistem imun, sehingga menghambat efektivitas pengobatan kanker.

Sebuah studi dari National Cancer Institute menemukan bahwa pasien kanker yang memiliki tidur berkualitas cenderung lebih cepat pulih sekaligus memiliki respons yang lebih baik terhadap terapi kanker. Tidur juga membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental yang sering dialami selama perawatan.

5. Hindari kebiasaan buruk.

Gaya hidup sehat juga berarti menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatan, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan paparan racun lingkungan. Merokok, misalnya, dapat memperburuk kerusakan sel maupun meningkatkan risiko kanker paru-paru, mulut, serta tenggorokan. Begitu juga dengan alkohol, yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat memicu pertumbuhan sel kanker di hati, payudara, hingga sistem pencernaan.

Menurut World Health Organization (WHO), menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker hingga 30%. Organisasi ini juga merekomendasikan untuk menghindari lingkungan berpolusi atau paparan bahan kimia berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker.

6. Pengurangan paparan toksin lingkungan.

Mengurangi paparan toksin dari lingkungan, seperti bahan kimia berbahaya, polusi udara, atau radikal bebas dari sinar UV, juga merupakan bagian dari gaya hidup sehat yang dapat mendukung penyembuhan kanker. Toksin ini dapat merusak DNA sel dan meningkatkan risiko kekambuhan kanker. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan berlebihan terhadap bahan kimia rumah tangga yang keras, pestisida, serta penggunaan plastik yang mengandung BPA (Bisphenol-A).

Menurut laporan dari National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS), paparan terhadap zat-zat beracun dari lingkungan berpotensi meningkatkan risiko kanker maupun memperburuk kondisi pasien yang sudah terdiagnosis. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan produk ramah lingkungan, menghindari merokok pasif, dan menjaga ventilasi udara yang baik di rumah.

7. Menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik sangat penting, terutama selama proses pengobatan kanker seperti kemoterapi atau radiasi, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Air membantu mengangkut nutrisi ke sel-sel tubuh, membuang racun, serta menjaga keseimbangan cairan dan fungsi organ. Minum air yang cukup juga dapat membantu mengurangi efek samping pengobatan, seperti mulut kering, kelelahan, maupun sembelit.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Supportive Care in Cancer menunjukkan bahwa pasien kanker yang menjaga hidrasi dengan baik memiliki hasil pengobatan yang lebih baik, serta lebih mampu mengatasi efek samping pengobatan. Penting bagi pasien untuk minum setidaknya 8 gelas air setiap hari, atau sesuai anjuran dokter, untuk membantu menjaga kesehatan tubuh selama pengobatan.