Brilio.net - Di era yang serba digital seperti saat ini, keberadaan ponsel pintar memang tak bisa diabaikan begitu saja dari kehidupan sehari-hari. Bisa dibilang, sehari saja tak menyentuhnya, rasanya pasti seperti ada yang kurang dan tak nyaman.

Ironisnya, hal tersebut rupanya tak hanya dirasakan oleh orang dewasa. Anak-anak yang sebaiknya tidak mendapat paparan gadget terlalu banyak pun turut merasakannya. Hal itu biasanya terjadi karena sang orangtua terlalu sering membiarkan anak-anaknya bermain dengan gadget.

Akibatnya, tanpa disadari pula, lama-kelamaan sang anak pun menjadi ketagihan. Hal ini tentunya sangat tidak baik, sebab berdasar riset terbaru dikatakan bahwa ketagihan menggunakan HP dapat menyebabkan penyakit mental pada anak.

Dikutip brilio.net dari Oriental Daily, Senin (26/8), Psikolog Dr Chen Zhicheng, pendiri Pusat Pengembangan Psikologi D' Dawn, mengatakan bahwa ketika anak-anak menggunakan ponsel, mereka memiliki akses penuh terhadap apapun yang tersedia di internet. Itu berarti, mereka dapat terpapar cyber-bullyling, materi pornografi, kekerasan, dan bahkan obrolan online yang dapat memengaruhi dan meracuni pikiran mereka.

ponsel-mental illness  2019 brilio.net

foto: en.people.cn

Lebih dari itu, dengan lebih banyaknya waktu yang dihabiskan bersama ponsel, komunikasi tatap muka dengan orang lain juga jadi berkurang. Dalam jangka pendek, hal tersebut mungkin tak terlalu berpengaruh. Akan tetapi, dalam jangka panjang hal tersebut dapat memengaruhi fungsi otak anak-anak.

Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), oleh karena itulah, anak di bawah satu tahun sebetulnya tidak diperbolehkan untuk menggunakan ponsel sama sekali. Sementara itu, mereka yang berusia 1-4 tahun hanya diperbolehkan menggunakan ponsel 1 jam sehari.

Untuk itu, Dr Chen pun mengatakan bahwa para orangtua sebaiknya mengalokasikan waktunya lebih banyak lagi untuk berinteraksi dengan anak-anak mereka.

"Jika orangtua menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka, mereka tidak akan menginginkan ponsel terlalu banyak karena mereka sudah puas (dan ketertarikan anak-anak akan ponsel pun turut berkurang). Masalahnya berapa banyak orangtua yang mau mengorbankan waktu untuk melakukan itu? Ini tantangan bagi orangtua," katanya.