Brilio.net - Silent treatment atau disebut pula pemutusan komunikasi secara diam-diam merupakan bentuk perilaku non-verbal yang dilakukan seseorang dengan menghentikan komunikasi verbal dan ekspresi emosi terhadap orang lain. Perilaku ini seringkali digunakan sebagai cara untuk mengungkapkan ketidakpuasan atau kekecewaan tanpa harus berkonfrontasi secara langsung. Orang yang melakukan silent treatment mungkin merasa bahwa ini adalah cara yang lebih baik untuk mengendalikan situasi atau melindungi diri dari konflik yang lebih besar.
Namun, alasan lainnya bisa bersifat lebih pribadi dan kompleks. Misalnya, seseorang mungkin melakukan silent treatment karena merasa tidak dihargai, dikhianati, atau tidak memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata.
Dalam beberapa kasus, silent treatment juga bisa menjadi tanda dari masalah komunikasi yang lebih serius dalam hubungan, seperti manipulasi emosional atau pasif-agresif. Penting untuk diingat bahwa meskipun terkadang efektif dalam jangka pendek, pemutusan komunikasi ini bisa memiliki dampak negatif pada hubungan interpersonal jika digunakan secara berlebihan.
Silent treatment bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang kerap mendapatkan perlakuan silent treatment.
Melansir dari health.clevelandclinic.org, penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang mendapatkan perlakuan silent treatment sistem saraf simpatik akan bereaksi, mereka merasa bahwa hubungan sosial tidak dapat berjalan dengan baik karena merasa akan mendapatkan perlakuan serupa dari orang lain. Sederhananya, mereka khawatir mendapat penolakan dari lingkungan sosialnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika melakukan silent treatment, perasaan orang lain akan terasa seperti diabaikan atau ditolak sehingga menimbulkan rasa sakit. Secara keseluruhan, perlakuan silent treatment merupakan perilaku yang menunjukkan buruknya kemampuan berkomunikasi seseorang, lemah dalam penyelesaian konflik, dan tidak mampu mengatur emosi.
Umumnya, silent treatment kerap dirasakan oleh mereka yang menjalani hubungan. Tak sedikit pasangan lebih memilih diam dari pada menjelaskan untuk menyelesaikan masalah.
Ada beberapa tanda-tanda yang bisa dikenali ketika melakukan silent treatment dalam sebuah hubungan. Adapun tanda-tanda silent treatment sebagai berikut:
- Dengan sengaja mengabaikan.
- Tindakannya mengacu pada berpura-pura tidak ada masalah dan memancing reaksi emosional.
- Tidak melakukan komunikasi selama seharian atau dalam taraf waktu yang lama.
- Pergi tanpa mengabarkan kemana akan pergi atau kapan akan pulang.
- Tindakan slow respon atau tidak merespon ketika pasangan membangun komunikasi secara langsung atau melalui perangkat media sosial.
- Berbicara dengan orang lain di dihadapan pasangan dan tidak mengajak pasangannya untuk berbicara.
Tanda-tanda orang yang kerap mendapatkan perlakuan silent treatment
Ketika mendapatkan perlakuan silent treatment, tentu muncul perasaan tidak nyaman. Mungkin kamu tidak menyadari, ada perilaku tertentu yang menunjukkan bahwa kamu kerap mendapatkan perlakuan tersebut.
Berikut tanda-tanda orang yang kerap mendapatkan perlakuan silent treatment:
- Apakah kamu merasa cemas? Bersalah? Malu? Bingung? Marah? Sedih?
- Apakah kamu merasa seperti sedang dihukum atau diintimidasi?
- Pernahkah kamu pernah mempertimbangkan untuk menyerah atau meminta maaf hanya untuk menghentikan keheningan?
- Apakah kamu takut melakukan atau mengatakan sesuatu yang salah?
- Apakah kepercayaan diri atau harga diri kamu menurun akibat perilaku mereka?
Alasan di balik orang yang suka melakukan silent treatment
Alasan yang dilakukan untuk melakukan silent treatment pun beragam. Adapun alasan dibalik silent treatment dilansir brilio.net dari psychologytoday.com sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran diri
Orang mungkin bingung atau kewalahan dengan perasaannya dan hanya ingin menunjukkan bahwa mereka kesal.
2. Menghindari konflik
Seseorang bisa melakukan silent treatment karena merasa tidak cukup aman untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakanmungkin karena takut terhadap perasaan, pikiran, atau perilaku mereka sendiri, atau orang yang berkonflik dengan mereka.
3. Kurangnya keterampilan komunikasi
Ada beberapa orang yang kesulitan dalam berkomunikasi sehingga tanpa sadar melakukan silent treatment. Tindakan ini muncul karena sulitnya mengekspresikan perasaan diri sendiri.
4. Hukuman
Silent treatment bisa menjadi pelecehan jika dimaksudkan untuk menghukum, mengendalikan, atau mendapatkan kekuasaan atas seseorang.
5. Untuk membuat orang lain merasa buruk.
Melakukan Silent treatment bisa dilakukan untuk membuat perasaan orang lain bersalah atau merasa buruk karena perlakuannya.
6. Supaya tidak terlihat kasar
Silent treatment juga bisa dimaksudkan untuk tidak terlihat kasar kepada orang lain.
7. Menghindari tanggung jawab
Silent treatment bisa menjadi motif untuk menghindari masalah dan tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan.
Dampak Silent treatment
Silent treatment memiliki dampak yang cukup serius. Beberapa orang melakukan silent treatment dengan sikap yang dingin kepada orang lain untuk menghukum atau berharap orang lain meminta maaf kepadanya. Perilaku seperti ini bisa dikategorikan sebagai perilaku yang pasif-agresif untuk mengontrol seseorang. Adapun dxampak perlakuan silent treatment yang dirasakan oleh korban sebagai berikut:
- Kebingungan atau ketakutan.
- Marah.
- Merasa ditolak dan dikucilkan.
- Merasa tidak dihormati, dihargai, atau dicintai.
- Putus asa.
- Self-esteem yang rendah.
- Frustasi.
Cara mengatasi silent treatment
Mengatasi silent treatment dibutuhkan kesabaran ekstra. Terkadang kamu perlu mengalah untuk menurunkan ego demi mencegah dampak dari silent treatment. Adapun beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi silent treatment sebagai berikut:
1. Lakukan pendekatan secara baik-baik.
Kamu bisa melakukan pendekatan secara baik-baik untuk meredam sikap silent treatment. Kamu bisa menanyakan apa maksud dan alasan dia melakukan silent treatment kepadamu. Jika ia belum memberikan respon, kamu bisa memberikan waktu untuk ia mengendalikan dirinya sendiri. Lalu kamu bisa melakukan obrolan kembali ketika dia sudah tenang.
2. Ungkapkan perasaan secara jujur
Mengungkapkan perasaan secara jujur ketika mendapatkan perlakuan silent treatment bisa menjadi cara mengatasinya. Kamu harus menjelaskan bahwa perlakuan menggunakan silent treatment bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Jelaskan juga perasaanmu bahwa merasa kesepian, frustasi, dan melukai perasaanmu.
3. Bersikap tenang
Kamu harus bisa mengendalikan perasaan karena perlakuan silent treatment bisa menimbulkan emosi. Kamu juga bisa mengalah dan menurunkan egomu. Kamu juga bisa meminta maaf kepadanya dengan setulus hati bahwa kamu tidak akan mengulanginya kembali.
4. Fokus pada diri sendiri
Kamu bisa meluangkan waktu untuk dirimu sendiri agar perasaan menjadi tenang dan nyaman. Kamu bisa melakukan kegiatan positif seperti hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan keluarga dan teman.
Recommended By Editor
- Apa itu diabetes melitus? Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
- 11 Kesalahan bikin progres diet terhambat, stop kebiasaan ngemil ganggu upaya penurunan berat badan
- Dijamin mudah dan efektif, 7 kebiasaan sehari-hari yang bikin anak tumbuh tinggi serta tambah sehat
- Tanpa disadari, 7 kebiasaan sehari-hari ini ternyata berpotensi memicu asam lambung naik
- 7 Kondisi ini pertanda tubuh terlalu banyak konsumsi micin, indikasi fungsi organ terganggu
- 11 Manfaat kelapa muda untuk kesehatan, jaga imun tubuh di musim pancaroba