Brilio.net - Kesehatan mental seringkali diabaikan hingga akhirnya menjadi masalah serius. Seperti yang dialami oleh Fisti Eliana Barezki dan suaminya Arief, pasangan suami istri asal Bandung yang viral karena berani memeriksakan kesehatan mental mereka secara bersama-sama.

Fisti didiagnosis mengidap Borderline Personality Disorder (BPD), sementara Arief mengalami gejala psikosomatis dan perasaan putus asa yang mengganggu kesehariannya. Keputusan mereka untuk mencari pertolongan menunjukkan betapa pentingnya memprioritaskan kesehatan mental.

Tidak ada yang salah dengan memeriksa kesehatan mental, apalagi jika kamu mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan dirimu. Sama seperti memeriksakan kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan. Masalahnya, banyak orang yang masih ragu untuk melakukannya karena stigma negatif atau anggapan bahwa masalah mental bisa diselesaikan sendiri. Padahal, seperti kasus Fisti dan Arief, mencari bantuan profesional bisa menjadi langkah penting untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Nah, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk cek kesehatan mental? Apakah hanya saat kamu merasa stres atau depresi saja? Sebenarnya, ada banyak tanda yang menunjukkan bahwa sudah saatnya kamu memeriksakan kesehatan mental.

Yuk, simak penjelasan brilio.net dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (15/10), berikut ini serta ketahui manfaat apa saja yang bisa kamu dapatkan dari melakukan cek kesehatan mental.

Kapan kamu harus cek kesehatan mental?

kapan kamu harus cek kesehatan mental © 2024 brilio.net

foto: unsplash.com/Priscilla Du Preez

1. Ketika merasa terus-menerus cemas atau depresi.

Jika kamu terus-menerus merasa cemas atau sedih tanpa alasan yang jelas, itu bisa menjadi tanda awal gangguan kesehatan mental. Kecemasan berlebihan, perasaan hampa, atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya kamu sukai adalah gejala yang sebaiknya tidak diabaikan. Ini bukan sekadar rasa sedih biasa, tapi bisa jadi awal dari depresi atau gangguan kecemasan.

2. Mengalami perubahan pola tidur dan makan.

Perubahan drastis dalam kebiasaan tidur dan makan bisa menjadi indikator adanya masalah mental. Tidur terlalu sedikit (insomnia) atau terlalu banyak (hipersomnia) dan perubahan nafsu makan yang ekstrem, baik naik atau turun, bisa terkait dengan kondisi mental tertentu. Jika kamu mulai merasa kebiasaan ini mengganggu aktivitas sehari-hari, segera pertimbangkan untuk memeriksakan diri.

3. Sulit mengendalikan emosi.

Emosi yang tidak stabil, mudah marah, frustrasi, atau bahkan merasa sangat apatis terhadap segala sesuatu merupakan tanda bahwa mungkin ada sesuatu yang tidak seimbang dalam dirimu. Jika kamu merasa emosi terlalu intens atau sulit dikendalikan, cek kesehatan mental bisa membantu menemukan akar masalahnya dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik.

4. Gangguan dalam hubungan sosial atau pekerjaan.

Jika hubungan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja mulai terganggu karena masalah mental yang kamu alami, ini bisa menjadi alarm. Ketidakmampuan untuk berfungsi dengan baik di tempat kerja, sulit berkonsentrasi, atau merasa tidak bisa menjalin hubungan sosial secara normal merupakan tanda bahwa mungkin kamu perlu bantuan profesional.

Manfaat melakukan cek kesehatan mental.

kapan kamu harus cek kesehatan mental © 2024 brilio.net

foto: pixabay.com/WOKANDAPIX

1. Mengenali dan mengatasi masalah lebih awal.

Dengan melakukan cek kesehatan mental, kamu bisa mengetahui apakah ada masalah yang sedang kamu alami sebelum kondisinya semakin parah. Semakin cepat kamu tahu, semakin cepat pula penanganan yang bisa dilakukan. Ini penting untuk mencegah masalah tersebut mempengaruhi aspek kehidupan yang lain, seperti pekerjaan, hubungan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Mendapatkan dukungan dari profesional.

Salah satu manfaat utama dari cek kesehatan mental adalah mendapatkan bantuan dari tenaga profesional. Psikolog atau psikiater bisa memberikan diagnosis yang tepat dan meresepkan terapi atau pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Dukungan profesional ini sangat penting untuk membantu kamu menemukan solusi yang efektif dan mengatasi masalah dengan lebih terarah.

3. Meningkatkan kualitas hidup.

Kesehatan mental yang baik berpengaruh langsung pada kualitas hidup kamu. Dengan menjaga kesehatan mental, kamu bisa lebih produktif, memiliki hubungan sosial yang lebih baik, serta menikmati hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Jika kamu merasa ada yang tidak beres dengan mentalmu, melakukan pemeriksaan bisa menjadi awal untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

4. Mengurangi risiko terjadinya masalah mental lebih berat.

Banyak gangguan mental yang bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan baik. Misalnya, gangguan kecemasan yang dibiarkan berlarut-larut bisa berkembang menjadi depresi, atau stress berkepanjangan bisa memicu gangguan fisik seperti sakit kepala kronis atau tekanan darah tinggi. Dengan rutin memeriksa kesehatan mental, kamu bisa mencegah masalah-masalah tersebut sebelum mereka menjadi lebih serius.

5. Meningkatkan kesadaran diri.

Melakukan cek kesehatan mental juga bisa membantu kamu lebih memahami dirimu sendiri. Kamu akan lebih peka terhadap emosi dan kondisi mentalmu, sehingga bisa lebih cepat mengambil tindakan saat ada sesuatu yang tidak beres. Kesadaran diri ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental.