Brilio.net - Pandemi corona membuat semua orang berusaha melakukan tindakan preventif agar tidak menularkan atau tidak terkena. Para ahli kesehatan dari berbagai belahan dunia terus melakukan penelitian terhadap virus yang menyebabkan Covid-19 ini. Jadi nggak heran kalau masih akan ada banyak perubahan cara terhindar atau mengurangi penyebaran virus corona.
Salah satu tindakan preventif mengurangi penyebaran corona adalah mengenai penggunaan masker. Pada awal Maret lalu, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa masker hanya dianjurkan untuk petugas medis dan orang yang sedang sakit. Anjuran ini juga menjadi acuan di Indonesia sebagai salah satu negara terdampak.
Namun setelah adanya berbagai penelitian baru, WHO mengubah arah pandangannya mengenai efektifivitas penggunaan masker selama wabah corona. Dalam hal ini, penggunaan masker baik kain ataupun buatan sendiri dianggap memberikan dampak positif untuk pencegahan penyebaran virus corona.
"Kita tentu melihat keadaan penggunaan masker, baik buatan sendiri maupun masker kain, di tingkat masyarakat dapat membantu cegah penyebaran virus corona," jelas Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, dikutip brilio.net pada Selasa (7/4) dari South China Morning Post.
foto: unsplash.com
Penggunaan masker juga dikatakan dapat mengurasi resiko terinfeksi Covid-19. Apalagi lebih banyak pemerintah di Eropa yang mengharuskan warganya untuk menutupi hidung dan mulut di depan umum. Maka dari itu WHO menganjurkan agar pemerintah mengajak masyarakat agar menggunakan masker sebagai cara untuk menekan angka pasien Covid-19.
"Mungkin ada situasi saat pemakaian masker dapat mengurangi tingkat infeksi. Kami akan mendukung pemerintah yang ingin melakukan pendekatan penggunaan masker kepada seluruh warga dan yang memasukkan itu sebagai upaya dari strategi komprehensif untuk mengendalikan corona," ungkapnya.
Anjuran mengenai penggunaan masker bagi semua orang ini juga sudah diterapkan di sebagian negara. Terlihat dalam waktu singkat Austria, Slovakia, dan Republik Ceko memperkenalkan, persyaratan bagi orang-orang untuk mengenakan masker di tempat-tempat umum, seperti supermarket.
Dikutip dari liputan6.com, California pada (1/4), menjadi negara bagian Amerika Serikat yang pertama menawarkan pedoman resmi untuk warganya. Bahwa setiap orang harus mengenakan masker supaya membantu menahan penyebaran virus corona.
foto: Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB
Di Indonesia, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa semua masyarakat kini harus menggunakan makser saat keluar rumah walaupun sedang tidak sakit. Perlu diingat juga, bahwa masker bedah dan masker N95 hanya diperuntukkan bagi petugas medis, terutama yang menangani corona. Sedangkan masyarakat bisa menggunakan masker kain untuk upaya pencegahan.
"Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar orang tanpa gejala (virus corona). Banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu bahwa mereka adalah sumber penyebaran penyakit," jelas Yurianto, Minggu (5/4).
Anjuran mengenai penggunaan masker juga sudah disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (6/4).
"WHO di awal menyampaikan bahwa yang pakai masker hanya yang sakit, (masyarakat) sehat nggak. Tapi sekarang enggak, semua yang keluar rumah harus pakai masker," ujar Jokowi,
Masyarakat Indonesia dianjurkan agar selalu menggunakan masker kain terutama selama bepergian. Selain itu Yurianto juga menambahkan agar masker selalu dicuci dan tidak digunakan lebih dari 4 jam. Cara tersebut menjadi salah satu upaya menjaga diri agar terhindar dari virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Meski mengubah anjuran dalam penggunaan masker, WHO masih tetap menganjurkan langkah-langkah perlindungan diri dengan melakukan gerakan rajin mencuci tangan. Membersihkan tangan menggunakan air mengalir dan sabun menjadi salah satu upaya sederhana yang penting untuk kamu lakukan selama pandemi ini.
foto: unsplash.com
Jika kamu dalam situasi yang sulit menemukan air mengalir dan sabun, kamu bisa menggunakan cairan pembersih tangan sebagai opsi lain. Jangan hanya fokus saat membersihkan diri ya.
Kamu juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar dengan memastikan kebersihannya. Bersihkan barang-barang yang memiliki resiko tinggi tersentuh secara berulang seperti gagang pintu, gadget, meja, jaket, sarung tangan, dan juga benda lainnya.
Upaya pencegahan virus corona juga terlihat kerap dilakukan dalam lingkungan rumah. Banyak desa yang mulai melakukan penyemprotan disinfektan pada tubuh warganya ketika meninggalkan rumah. Namun kamu harus tahu, bahwa WHO tidak merekomendasikan penyemportan langsung disinfektan pada tubuh.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Profesor Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19, tidak merekomendasikan penggunaan bilik disinfektan atau disinfektan chamber. Sebab menurutnya, hal itu sangat berbahaya karena tidak mengenakkan bagian kulit sensitif pada manusia secara langsung.
Selain itu menjaga jarak atau pyshical distancing perlu dilakukan terutama ketika bertemu dengan orang lain. Hal ini bisa mengurangi penyebaran virus corona yang terjadi melalui droplet atau tetesan ketika seseorang batuk atau flu. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika kamu atau keluargamu mengalami gejala Covid-19.
Recommended By Editor
- Menteri Taiwan beri edukasi penggunaan masker, tuai respons positif
- WHO dukung semua orang gunakan masker untuk cegah penularan corona
- Semua warga harus pakai masker saat keluar rumah
- Pahami, 6 Jenis masker, kegunaan, dan cara pakainya yang tepat
- Seberapa efektif masker hindarkan dari corona? Begini penelitiannya