Brilio.net - Saat ini perkembangan kuliner sangat pesat. Orang semakin berani mengkreasikan makanan yang biasa saja menjadi tidak biasa. Hal ini berbanding lurus dengan ketertarikan masyarakat untuk membeli makanan atau minuman yang tengah meningkat drastis.
Biasanya anak milenial merasa penasaran untuk mencicipi makanan atau minuman yang sedang tren. Padahal mereka tidak tahu kandungan dan efek samping dari makanan tersebut bila dikonsumsi berlebihan. Dampak buruknya, para milenial ini bisa terancam menderita obesitas lho.
Hal itu diungkapkan oleh Head of Health Committe Nutrifood, Moch Aldis Rusliadli, SKM, CNWC. Menurutnya ada beberapa faktor dominan yang menyebabkan anak milenial mudah menderita obesitas.
"Mudahnya seseorang membeli makanan melalui gadget dan tergiur dengan beberapa promo itu bisa memicu obesitas," katanya saat bincang-bincang dengan awak media di Bogor baru-baru ini.
Ia juga mengatakan ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa setiap harinya seseorang menambah kalori hingga 43 persen.
"Hampir setengah orang Indonesia mengonsumsi (makanan) tinggi lemak dan kolesterol setiap harinya. Di Jakarta daerah terjangkit obesitas tertinggi karena tren makanan tidak sehat. Istilah obesogenic environment, di mana tanpa kita melakukan apapun, lingkungan kita sudah bisa membuat kita tidak sehat atau menumpuk lemak lebih banyak," terangnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar anak milenial mulai melakukan pola hidup sehat dengan melakukan olahraga secara rutin dan meninggalkan makanan tidak sehat.
Recommended By Editor
- Ingat Arya Permana, bocah berbobot 188 kg? Kondisinya kini bikin kaget
- Transformasi 15 orang obesitas turunkan berat badan ini bikin melongo
- Dulu dijuluki pria tergemuk di China, begini kondisinya sekarang
- Tak pernah keluar rumah selama 25 tahun, bobot wanita ini capai 500 kg
- Sering dihina gendut sama pacar, perubahan wanita ini bikin pangling