Brilio.net - Jantung menjadi organ vital tubuh yang berfungsi memompa darah. Organ jantung terdiri dari otot yang terbagi menjadi empat ruang dibatasi oleh katup jantung. Katup jantung inilah yang mengatur aliran darah agar bergerak ke satu arah.

Selanjutnya ada pembuluh darah jantung seperti arteri koroner, yang mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh bagian jantung. Jantung juga dilindungi oleh perikardium yang fungsinya menjaga posisi pantung tetap dan mencegah luka akibat gesekan ketika berdenyut.

Apabila terjadi gangguan, jantung tidak bisa berfungsi dengan baik. Penyakit jantung bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, riwayat keluarga, peradangan, infeksi dan berbagai hal lainnya. Nah, penyakit jantung ini terdiri dari beberapa jenis. Untuk mengenal lebih jauh tentang jenis penyakit jantung, yuk simak ularan di bawah ini.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (27/6), berikut jenis penyakit jantung, lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mencegahnya.

Jenis penyakit jantung, penyebab, dan gejalanya.

Jenis penyakit jantung, lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mencegahnya © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

Menyadur dari Heart and Stroke Foundation of Canada dan World Health Organization, terdapat beberapa jenis penyakit jantung, diantaranya:

1. Penyakit jantung koroner.

PJK atau penyakit jantung koroner terjadi saat pembuluh darah di arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras lalu mengalami penyempitan. Hal ini bisa dipicu oleh penumpukan kolesterol serta pembekuan darah dalam arteri (aterosklerosis).

Penyempitan arteri menyebabkan aliran darah serta oksigen ke jantung menjadi berkurang, alhasil organ jantung tidak bisa berfungsi dengan normal. Adapun gejala yang muncul akibat penyakit ini diantaranya:

- Nyeri dada

- Sesak napas

- keringat dingin

- Dada berdebar

- Mual.

Gejala nyeri dada karena PJK rasanya menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan. Apabila dibiarkan begitu saja, kondisi pendita bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.

2. Gagal jantung.

Selanjutnya ada gagal jantung atau kondisi dimana jantung terlalu lemah memompa darah ke seluruh area tubuh. Jika terjadi terus menerus dalam jangka waktu panjang, gagal jantung bisa memicu komplikasi serius seperti henti jantung, edema paru, gagal hati, hingga gagal ginjal.

Penyebab penyakit gagal jantung berkembang secara perlahan. Diawali dengan adanya penyakit lain misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.

Semenata itu, gejala utama gagal jantung bisa meliputi sesak napas, batuk-batuk terutama saat berbaring. Selain itu, penderita juga merasakan nyeri dada setelah beraktivitas fisik, mudah lelah, hingga terjadi pembengkakan pada tungkai serta pergelangan kaki.

3. Kardiomiopati.

Kondisi kardiomiopati merupakan gangguan yang terjadi pada otot jantung. Hal ini disebabkan oleh kelainan pada bentuk serta kekuatan otot jantung. Contohnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku. Alhasil jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

Selain itu, penyakit itu bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau dari keturunan sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi kesehatan ini. Kardiomiopati juga bisa diakibatkan penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau penuaan.

Ketika berada tahap awal penyakit kardiomiopati tidak menimbulkan gejala tertentu. Namun biasanya baru muncul ketika kondisi penderita sudah pada tahap berat atau ada komplikasi penyakit lainnya.

Kemungkinan penyakit jantung kardiomiopati menimbulkan gejala:

- Pembengkakan kaki

- Nyeri dada

- Sesak napas berat usai beraktivitas

- Mudah lelah

- Batuk-batuk

4. Serangan jantung.

Jenis penyakit jantung berikutnya yaitu serangan jantung. Kondisi ini cukup darurat yang terjadi ketika pasokan darah ke jantung terhambat secara total. Terhambatnya pasokan darah ini membuat sel-sel otot jantung mengalami kerusakan.

Penyebab serangan jantung yakni penyakit jantung koroner. Karena itu, gejala serangan jantung tak berbeda jauh dengan penyakit jantung koroner, yakni adanya keluhan nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin.

Apabila tidak segera ditangani, penyakit serangan jantung ini menyebabkan kerusakan permanen pada organ jantung. Akhirnya kerusakan makin meluas, penderita serangan jantung bisa mengalami henti jantung mendadak yang mengakibatkan kematian.

5. Aritmia.

Berikutnya ada penyakit aritmia. Aritmia merupakan gangguan pada irama jantung. Ketika mengalami penyakit ini irama jantung seseorang bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan tidak beraturan.

Penyakit ini bisa bisa terjadi saat rangsangan listrik yang mengatur detak jantung seseorang terganggu, sehingga organ jantung tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.

Gangguan irama jantung ini, dapat disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, dan gangguan elektrolit seperti kelebihan kalium dalam darah atau hiperkalemia maupun kekurangan kalium atau hipokalemia.

Aritmia tidak menunjukkan gejala tertentu. Namun sebagian penderita penyakit jantung bisa mengalami keluhan seperti cepat lelah, pusing, nyeri dada, dada berdebar, dan merasa ingin pingsan.

6. Tumor jantung.

Tumor bisa terjadi di berbagai organ tubuh, termasuk di jantung. Penyakit ini terjadi ketika adanya pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Bisa bersifat kanker ganas atau jinak (non-kanker). Umumnya tumor jantung terjadi di dinding otot jantung atau pada lapisan jantung (perikardium).

Apabila tumor membesar, otot jantung mendesak dinding jantung  hingga menyebabkan jantung sulit memompa darah. Biasanya tumor jantung tidak bergejala.

Walau demikian, penderita tumor jantung bisa menunjukkan gejala ringan sampai berat. Misalnya sesak napas, pembengkakan di kaki, jantung berdebar tidak beraturan, kelelahan berlebihan, tekanan darah rendah, pusing, pingsan, dan berat badan yang menurun drastis.

7. Endokarditis.

Penyakit ini terjadi ketika infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding maupun katup jantung. Infeksi bisa terjadi saat adanya kuman dari bagian tubuh lain. Misalnya melalui mulut atau kulit kemudian masuk ke dinding jantung melalui aliran darah.

Umumnya bakteri atau jamur endokarditis masuk melalui luka pada tubuh atau luka di mulut. Selain itu, bisa juga masuk ketika pemasangan kateter, jarum suntik yang tidak steril, tindik, dan penggunaan NAPZA suntikan.

Adapun gejala penyakit endokarditis jantung seperti demam yang disertai menggigil, sesak napas, nyeri dada saat menarik napas, keringat dingin berlebihan di malam hari, pembengkakan tungkai atau perut, hingga terdengar bising jantung atau bunyi jantung yang tidak normal.

8. Penyakit katup jantung.

Selanjutnya ada penyakit katup jantung, yakni penyakit ketika katup jantung tidak bisa membuka atau menutup dengan sempurna alhasil terjadi bendungan. Hal ini mengakibatkan terhambatnya aliran darah ke seluruh tubuh terganggu.

Umumnya penderita penyakit katup jantung tidak merasakan gejala apapun dalam jangka waktu lama. Gejala yang muncul pun tidak jauh berbeda dengan penyakit jantung lainnya seperti:

- Sesak napas

- Nyeri dada

- Cepat lelah

- Detak jantung tidak beraturan

- Pembengkakan di bagian tubuh tertentu, termasuk di tungkai dan perut

Penyakit ini umumnya terjadi akibat faktor genetik. Atau saat berusia anak-anak dan dewasa. Penyebab lainnya penyakit katup jantung yaitu penyakit kawasaki, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga kardiomiopati.

9. Penyakit jantung bawaan.

Terakhir ada penyakit jantung bawaan merupakan kelainan pada bentuk jantung yang bisa terjadi sejak lahir. Kondisi seperti ini bisa terjadi di organ jantung seperti di dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau bahkan kombinasi dari semua kelainan tersebut yang dikenal dengan sebutan tetralogy of fallot.

Gejala yang terjadi pada penyakit jantung bawaan sangat beragam tergantung pada jenis hingga tingkat keparahan. Misalnya napas pendek dan cepat, nyeri dada, kulit membiru, berat badan turun, hingga tumbuh kembang anak terhambat. Bisa terjadi saat bayi lahir atau bisa juga baru terdeteksi saat anak usia remaja atau menjelang dewasa.

Penyakit ini bisa terjadi saat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Sejauh ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama gangguan tersebut. Namun, banyak dugaan dikaitkan dengan keturunan, kerap konsumsi minuman kerap, konsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan, hingga infeksi sejak trimester pertama hamil.

Cara mencegah penyakit jantung.

Jenis penyakit jantung, lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mencegahnya © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

Melansir dari laman Heart and Stroke Foundation of Canada, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah terkena penyakit jantung, diantaranya:

1. Rutin skrining jantung sejak muda.

2. Rutin olahraga, minimal 3 kali dalam seminggu dengan rentang waktu 30 menit. Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan kaki minimal 5.000 langkah, lari kecil, berenang, atau yoga.

3. Atur pola makan sehat, kurangi makan gula, karbohidrat berlebih, makanan tinggi garam, atau makanan bakar-bakaran yang tinggi karsinogenik.

4. Jaga berat badan ideal.

5. Kurangi stress sebab stres bisa memengaruhi kesehatan jantung.

6. Hindari kebiasaan merokok.

7. Hindari makanan tinggi lemak tidak jenuh.

8. Rutin konsumsi vitamin D, C, K, Zinc dan Omega-3