Penyebab depresi pada anak.

Mengenal depresi pada anak, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya  2024 brilio.net

Mengenal depresi pada anak, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
freepik.com

Depresi pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, antara lain:

1. Faktor genetik.

Riwayat depresi pada orang tua atau keluarga dekat dapat meningkatkan risiko anak mengalami depresi. Depresi diduga melibatkan faktor genetik yang memengaruhi perkembangan otak dan regulasi neurotransmitter.

2. Faktor biologis.

Perubahan hormon dan ketidakseimbangan neurotransmitter di otak bisa memicu depresi. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, trauma, atau stres kronis.

3. Faktor psikologis.

Anak yang memiliki pola pikir negatif, mudah menyalahkan diri sendiri, memiliki harga diri rendah, atau kesulitan dalam mengelola emosi, lebih rentan mengalami depresi.

4. Faktor lingkungan.

Pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak seperti kekerasan fisik atau seksual, perundungan (bullying), perceraian orang tua, kematian orang terdekat, dapat menjadi pemicu depresi. Stres kronis akibat masalah keluarga atau lingkungan sekolah yang tidak mendukung juga bisa berpengaruh.

5. Faktor sosial.

Kurangnya dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya, bisa membuat anak merasa kesepian dan terisolasi, sehingga meningkatkan risiko depresi. Selain itu, kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru seperti pindah sekolah atau pergaulan yang berbeda juga bisa menjadi faktor risiko.

Selain itu, beberapa kondisi kesehatan mental lain, seperti gangguan bipolar, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), atau gangguan kecemasan juga bisa menyertai depresi pada anak.

Cara mengatasi depresi anak.

Mengenal depresi pada anak, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya  2024 brilio.net

Mengenal depresi pada anak, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
freepik.com

Menangani depresi pada anak membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, terutama orang tua, terapis, dan pada kasus tertentu dokter anak atau psikiater anak. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi anak:

1. Dukungan orang tua.

Peran orang tua sangat penting dalam membantu anak mengatasi depresi. Orang tua perlu memberikan kasih sayang, pengertian, dan dukungan emosional. Ciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi anak untuk bisa terbuka dan bercerita tentang perasaannya.

2. Terapi psikologis.

Konseling atau psikoterapi dengan psikolog anak dapat membantu mengenali dan mengubah pola pikir negatif anak, serta mengembangkan keterampilan mengatasi emosi dan stres secara sehat. Beberapa bentuk terapi yang umum digunakan untuk anak antara lain terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi bermain.

3. Perubahan pola hidup.

Menjalani pola hidup sehat dapat membantu meningkatkan mood dan energi anak. Cukup tidur, olahraga teratur, dan konsumsi makanan bergizi seimbang dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan mental anak. Meski membutuhkan waktu lama namun bila didampingi orang tua, anak bisa mengatasi depresi yang dialaminya.

4. Lingkungan yang mendukung.

Selain keluarga, upayakan lingkungan sekolah dan pertemanan juga berperan penting. Misalnya bekerjasama dengan guru untuk menciptakan lingkungan yang suportif dan bebas bullying dapat membantu pemulihan anak dari depresi.

5. Gunakan obat dari terapis.

Tak bisa dipungkiri pada kasus depresi yang berat, psikiater anak mungkin akan meresepkan obat antidepresan. Namun, obat ini biasanya digunakan sebagai pengobatan tambahan bersamaan dengan psikoterapi.

6. Mencari dukungan tambahan.

Misalnya bisa bergabung dengan kelompok untuk orang tua atau anak yang mengalami depresi. Hal ini bisa menjadi sumber informasi lebih lanjut tentang cara mengatasi depresi pada anak.

Namun, perlu dipahami bahwa pemulihan depresi pada anak memang tidak mudah. Pasalnya membutuhkan waktu dan kesabaran yang ekstra bagi orang-orang terdekat. Sebab itu, butuh konsisten dalam menerapkan langkah-langkah penanganan lalu terus berikan dukungan sehingga dapat membantu anak melewati masa sulit ini. Jika kamu merasa kewalahan dalam mendampingi anak, jangan ragu untuk meminta bantuan dari tenaga profesional kesehatan mental.