Brilio.net - Kasus demam berdarah saat ini sedang meningkat pesat. Melansir dari kemkes.go.id, pada tahun 2024 sampai minggu ke-17 terdapat 88.593 kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) dan 621 kematian. Kasus DBD dilaporkan dari 456 kabupaten dan kota di 34 provinsi. Sementara kematian akibat demam berdarah terjadi di 174 kabupaten dan kota di 28 provinsi.

Dilansir dari worldmosquitoprogram.org, nyamuk Aedes aegypti berasal dari Afrika, tetapi telah menyebar ke daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Nyamuk Aedes aegypti pertama kali menyebar ke luar Afrika selama perdagangan budak antara abad ke-15 dan ke-19. Nyamuk ini juga menyebar melalui perdagangan dengan Asia selama abad ke-18 dan ke-19, dan kemudian menyebar lagi setelah pergerakan pasukan dalam Perang Dunia II.

Demam berdarah kini dianggap sebagai penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang paling berbahaya di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyakit ini juga merupakan penyakit yang paling cepat menyebar, dengan peningkatan 30 kali lipat dalam insiden global selama 50 tahun terakhir.

Hal inilah yang membuat pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah tengah mempersiapkan rencana untuk melepaskan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di daerah Jakarta Barat. Rencananya nyamuk tersebut akan dilepaskan di daerah kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa penyakit demam berdarah bukanlah penyakit yang mudah untuk disepelekan. Salah satu cara untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menyuntikkan wolbachia ke nyamuk tersebut. Mau tahu lebih banyak tentang nyamuk wolbachia? Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (14/6), apa itu nyamuk wolbachia dan harapannya mengatasi kasus demam berdarah (DBD).

Apa itu nyamuk Wolbachia?

Mengenal nyamuk Wolbachia freepik.com

foto: freepik.com

Dilansir dari worldmosquitoprogram.org, Untuk mengatasi kasus DBD diperlukan nyamuk jenis baru yang dapat menekan populasi nyamuk DBD. Salah satu caranya adalah dengan wolbachia. Wolbachia adalah bakteri yang umum muncul secara alami di 50 persen serangga. seperti lalat buah, capung, dan kupu-kupu.

Pada tahap awal, telur nyamuk aedes dimasukkan bakteri Wolbachia. Setelah telur menetas akan menghasilkan nyamuk aedes jantan Ber-Wolbachia dan aedes betina Ber-Wolba-chia. Nyamuk aedes jantan dan betina Ber-Wolbachia tersebut, hidup di lingkungan sekitar kita secara alamiah dan berkembang biak menghasilkan generasi nyamuk Ber-Wolbachia.

Bakteri Wolbachia tidak menginfeksi manusia atau Vertebrata yang lain, dan tidak menyebabkan manusia atau hewan menjadi sakit. Wolbachia hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui telur.

Wolbachia yang telah ada di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue. Maka, bisa mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan demam berdarah.
Bakteri atau virus terjadi melalui mekanisme kompetisi mendapatkan makanan antara virus dengue dan bakteri Wolbachia dalam tubuh nyamuk. Sehingga nyamuk Aedes aegypti makin sedikit mendapatkan suplai makanan, makin sulit virus dengue berkembang biak (replikasi).

Melansir dari kemkes.go.id, Studi kelayakan pelaksanaan teknologi Wolbachia telah diaplikasikan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2022. Hasilnya memuaskan. Nyamuk Wolbachia telah menurunkan 77 persen kasus demam berdarah dan 86 persen kasus perawatan di rumah sakit. Dari kasus ini membuktikan bahwa teknologi Wolbachia aman untuk diterapkan sebagai salah satu metode penanganan penyakit demam berdarah di Indonesia.

Jika kamu ingin meningkatkan perlindungan nyamuk Aedes aegypti kamu bisa menanam tanaman yang dibenci oleh nyamuk. Berikut daftar tanaman yang dibenci oleh nyamuk.

Tanaman yang dibenci oleh nyamuk

Mengenal nyamuk Wolbachia freepik.com

foto: freepik.com

Adapun tanaman yang dapat mengusir nyamuk dari lingkungan kamu dan terbebas dari bayang-bayang nyamuk yang berbahaya bagi kehidupan sebagai berikut:

1. Lavender

Mengenal nyamuk Wolbachia freepik.com

foto: freepik.com

Dilansir dari gardendesign.com, tanaman lavender dapat mencegah nyamuk di lingkungan kamu, lho. Selain karena wanginya harum, lavender memiliki minyak yang dapat menghalangi kemampuan nyamuk untuk mencium! Tanaman ini sangat tangguh dan tahan kekeringan setelah tumbuh, dan hanya membutuhkan sinar matahari penuh dan drainase yang baik. Nah, ini bisa jadi opsi tanaman buat mengusir nyamuk di lingkungan kamu.

2. Serai.

Dikenal karena baunya yang khas, serai adalah bahan alami yang paling umum digunakan dalam obat pengusir nyamuk. Serai memiliki kandungan senyawa yang disebut citronella, yang memiliki efek mengusir nyamuk. Kamu bisa mengaplikasikan tanaman ini di belakang rumahmu tanpa takut terserang wabah penyakit DBD.

3. Kemangi.

kemangi © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Kemangi adalah tanaman yang dapat berfungsi mengusir nyamuk. Bau yang dihasilkan dari daun kemangi dapat mengusir nyamuk yang beterbangan. Minyak atsiri ini mengandung senyawa-senyawa seperti estragol, eugenol, dan limonene, yang memiliki sifat pengusir serangga termasuk nyamuk.

4. Daun mint.

Mengenal nyamuk Wolbachia freepik.com

 


foto: freepik.com

Daun mint, juga dikenal sebagai daun peppermint atau mint, mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pengusir nyamuk. Beberapa senyawa dalam minyak atsiri mint yang membantu mengusir nyamuk adalah menthol dan menthone.

5. Allium.

Alium adalah salah satu tanaman umbi-umbian yang termasuk dalam keluarga Alliaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama umum bawang putih (Allium sativum) atau bawang merah (Allium cepa), yang sering digunakan dalam masakan sebagai bumbu atau bahan penyedap. Selain itu, bawang putih dan merah bisa mengusir nyamuk. lho. Kedua jenis bawang ini mengandung senyawa sulfur yang memberikan aroma khas dan efek pengusir nyamuk.