Brilio.net - Brucellosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Brucella yang biasanya ditularkan melalui hewan, terutama ternak. Penyakit Brucellosis bisa menjadi masalah serius, baik untuk kesehatan manusia maupun kesehatan hewan. Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan kasus brucellosis menunjukkan pentingnya pemahaman lebih dalam mengenai penyakit ini, terutama gejala, penyebab, dan cara pencegahannya.
Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa seseorang terinfeksi brucellosis? Banyak orang tidak menyadari bahwa paparan langsung dengan hewan terinfeksi atau produk olahan dari hewan tersebut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui informasi yang tepat agar bisa melindungi diri dan orang-orang terdekat dari brucellosis.
Gejala brucellosis bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat dan sering kali mirip dengan gejala penyakit lainnya. Ini membuat diagnosa penyakit Brucellosis menjadi tantangan tersendiri. Memahami lebih lanjut tentang brucellosis akan membantu kamu mengenali gejalanya dan mencegah penularan penyakit ini.
Yuk simak ulasannya seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Rabu (22/10).
Apa itu Brucellosis?
foto: freepik.com
Brucellosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Brucella, yang merupakan bakteri gram negatif. Ada beberapa spesies Brucella, namun yang paling umum menyerang manusia adalah Brucella abortus, Brucella melitensis, dan Brucella suis. Penyakit ini terutama menyerang ternak seperti sapi, domba, kambing, dan babi, tetapi dapat menular ke manusia melalui kontak langsung atau konsumsi produk hewani yang terkontaminasi.
Sejak awal 1900-an, brucellosis telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia, brucellosis dapat terjadi terutama di daerah dengan peternakan yang padat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penyakit ini masih menjadi salah satu penyakit zoonosis yang perlu diwaspadai.
Gejala Brucellosis.
Gejala brucellosis bisa muncul dalam waktu beberapa minggu setelah terpapar bakteri, tetapi kadang bisa juga muncul lebih lama. Beberapa gejala awal yang umum termasuk demam, berkeringat, kelelahan, dan nyeri otot. Gejala ini sering kali mirip dengan gejala penyakit lain, sehingga dapat membuat diagnosis menjadi sulit.
Selain gejala awal, penderita brucellosis juga bisa mengalami gejala lebih serius seperti nyeri sendi, sakit punggung, dan gejala gastrointestinal seperti mual dan diare. Dalam beberapa kasus, infeksi ini bisa berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, seperti brucellosis kronis, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti arthritis atau gangguan sistem saraf. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pengobatan jika mengalami gejala-gejala tersebut.
Penyebab Brucellosis.
foto: freepik.com
Penyebab utama brucellosis adalah infeksi oleh bakteri Brucella. Penularan biasanya terjadi melalui beberapa cara, antara lain:
1. Kontak langsung.
Terpapar langsung dengan hewan terinfeksi, terutama saat melahirkan, menyusui, atau mengolah daging.
2. Konsumsi produk hewani.
Meminum susu mentah atau mengonsumsi produk olahan susu yang terbuat dari susu hewan terinfeksi juga bisa menyebabkan penularan.
3. Inhalasi.
Meskipun jarang, menghirup aerosol yang mengandung bakteri juga dapat menjadi cara penularan.
Peternak, veterinari, dan orang-orang yang bekerja dengan hewan rentan terhadap infeksi ini. Oleh karena itu, kewaspadaan ekstra diperlukan untuk melindungi diri dari paparan bakteri Brucella.
Cara mencegah Brucellosis.
Pencegahan brucellosis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana yang dapat diimplementasikan baik di tingkat individu maupun komunitas. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit ini:
1. Hindari konsumsi produk hewani mentah.
Pastikan untuk hanya mengonsumsi susu yang dipasteurisasi dan daging yang dimasak dengan baik.
2. Gunakan pelindung saat bekerja dengan hewan.
Jika kamu bekerja di peternakan atau dengan hewan, selalu gunakan pelindung seperti sarung tangan dan masker untuk mengurangi risiko terpapar.
3. Vaksinasi hewan.
Pastikan ternak di vaksinasi untuk melindungi mereka dari brucellosis. Ini juga membantu mengurangi risiko penularan ke manusia.
4. Edukasi masyarakat.
Tingkatkan kesadaran tentang brucellosis dan cara penularannya kepada peternak dan masyarakat umum.
5. Pengendalian penyakit.
Segera isolasi dan periksa hewan yang menunjukkan gejala infeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut.
6. Lakukan pemeriksaan kesehatan.
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk peternak dan pekerja yang berhubungan dengan hewan.
Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko brucellosis dapat dikurangi secara signifikan. Kesadaran dan edukasi adalah kunci untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat.
Pengobatan Brucellosis.
foto: freepik.com
Jika seseorang terinfeksi brucellosis, pengobatan biasanya dilakukan dengan antibiotik. Dokter akan meresepkan kombinasi antibiotik yang berbeda untuk mengobati infeksi ini. Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada keparahan infeksi.
Meskipun pengobatan bisa efektif, beberapa penderita mungkin mengalami gejala yang berkepanjangan bahkan setelah mendapatkan terapi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kontrol kesehatan secara berkala untuk memastikan bahwa infeksi telah sepenuhnya sembuh.
Recommended By Editor
- Bukan pakai rumput, ini cara meningkatkan nafsu makan kambing agar cepat gemuk dengan 1 bumbu dapur
- Tanpa fermentasi, ini cara bikin pakan ayam agar hewan ternak tak mudah sakit pakai 2 bahan dapur
- 11 Potret lucu di kandang ayam ini bikin heran sekaligus ngakak
- Bakteri salmonella ditemukan pada telur, kenali risiko kesehatan dan cara mencegahnya
- Golongan darah A berisiko terkena stroke, kenali pemicunya sejak dini
- Waspada kanker payudara pada pria, kenali penyebab, ciri-ciri, dan cara penanganannya