Brilio.net - Bagi kamu yang punya peliharaan pasti tidak asing dengan penyakit lyme. Penyakit ini tidak hanya menginfeksi hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan kuda saja. Namun bisa menyerang manusia yang bisa menimbulkan beberapa gejala.
Penyakit lyme ini ternyata ditularkan melalui perantara kutu atau caplak yang telah terinfeksi bakteri jenis Borrelia. Infeksi bakteri Borrelia burgdorferi ini pertama kali ditemukan di kota Lyme, Connecticut, Amerika Serikat pada tahun 1975.
Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan sekitar 476.000 kasus penyakit lyme didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Ketika terinfeksi penyakit lyme akibat gigitan kutu ini menimbulkan beberapa gejala seperti flu. Nggak heran jika banyak yang tidak menyadari terserang kutu ini.
Meski begitu, penyakit lyme memiliki tanda khusus seperti ruam merah berbentuk mata banteng (bull's eye rash) yang muncul pada 70-80% kasus. Walau terkesan sepele namun bisa menimbulkan gejala lanjutan lho. Misalnya inflamasi pada otak, nyeri saraf, hingga melemahnya otot wajah.
Oleh sebab itu, kamu perlu memahami lebih jauh terkait penyakit lyme ini. Supaya bisa melakukan langkah antisipasi bila terserang infeksi kutu tersebut. Terlebih bagi seseorang yang punya hewan peliharaan wajib waspadai infeksi bakteri kutu ini.
Agar lebih memahami apa itu penyakit lyme akibat gigitan kutu, gejala, penyebab, dan cara mencegahnya. Yuk simak ulasan di bawah ini, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (26/7).
Mengenal apa itu penyakit lyme.
foto: freepik.com
Penyakit Lyme adalah infeksi bakteri yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri spirochete dari genus Borrelia, terutama spesies Borrelia burgdorferi. Nama "Lyme" berasal dari kota Lyme, Connecticut, Amerika Serikat, tempat penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1975.
Proses penularan terjadi ketika kutu yang terinfeksi, biasanya dari genus Ixodes (kutu rusa hitam), menggigit manusia lalu mentransfer bakteri ke dalam aliran darah. Kutu ini umumnya ditemukan pada hewan liar seperti rusa, burung, maupun hewan pengerat kecil.
Terdapat empat spesies bakteri yang sering menyebabkan penyakit lyme, diantaranya Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii. Ketika terkena gigitan kutu ini perlukan 24-48 jam untuk kutu menempel pada kulit seseorang lalu menularkan infeksi bakteri tersebut.
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan, Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii merupakan penyebab penyakit lyme paling sering terjadi di Amerika Serikat. Sedangkan di Eropa dan Asia, penyakit lyme paling sering disebabkan oleh Borrelia afzelii dan Borrelia garinii.
Apabila tidak segera ditangani, kutu ini bisa berkembang semakin parah bahkan menyerang saraf atau organ jantung. Oleh sebab itu, penyakit ini perlu secepatnya ditangani usai menimbulkan gejala.
Penyebab penyakit lyme.
foto: freepik.com
Seperti dijelaskan sebelumnya, penyebab utama penyakit lyme ialah penularan bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii yang menginfeksi rusa, burung, atau tikus.
Nah, kamu bisa terinfeksi penyakit ini ketika digigit oleh jenis kutu Ixodes scapularis maupun Ixodes pacificus yang terinfeksi bakteri tersebut. Kutu ini biasanya ditemukan di Amerika Serikat namun sudah menyebar hampir di seluruh dunia.
Terdapat beberapa risiko yang bisa meningkatkan seseorang terserang penyakit lyme. Diantaranya:
1. Tinggal atau mengunjungi daerah endemik penyakit Lyme, terutama wilayah yang memiliki populasi kutu tinggi seperti Amerika Utara, Eropa, dan beberapa bagian Asia.
2. Sering melakukan kegiatan di alam terbuka seperti hiking, berkemah, berburu, atau bekerja di hutan dan area berumput tinggi.
3. Kebiasaan berpakaian terbuka sehingga mudah dihinggapi kutu penyebab Lyme disease.
4. Tidak segera menyingkirkan kutu dari kulit atau tidak menyingkirkan kutu dari kulit dengan cara yang benar.
5. Memelihara hewan yang mungkin bisa membawa kutu ke dalam rumah.
Gejala penyakit lyme.
foto: freepik.com
Ketika terinfeksi kutu yang terinfeksi bakteri penyebab lyme dapat menimbulkan beberapa gejala ringan hingga berat. Adapun gejala awal, meliputi:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Panas dingin
- Sakit kepala
Sementara itu, ada gejala lanjutan seperti:
- Arthritis
- Nyeri sendi
- Pembengkakan sendi
- Ruam di berbagai titik lain
- Leher terasa kaku
- Detak jantung tak beraturan
- Nafas pendek-pendek
- Inflamasi pada otak
- Nyeri saraf
- Otot wajah melemah
Cara efektif mencegah penyakit lyme.
foto: freepik.com
1. Hindari area berisiko tinggi penyebaran kutu ini, seperti jauhi daerah berumput tinggi dan bersemak.
2. Kenakan baju lengan panjang dan celana panjang.
3. Gunakan lotion yang mengandung DEET, picaridin, atau IR3535 pada kulit.
4. Lakukan tubuh secara menyeluruh setelah beraktivitas di luar. Jangan lupa, periksa juga area tersembunyi seperti ketiak, selangkangan, dan kulit kepala.
5. Mandi segera setelah beraktivitas di luar.
6. Jika dari area hutan atau rerumputan yang tinggi sebaiknya, cuci pakaian dengan air panas.
7. Lindungi hewan peliharaan dengan menggunakan produk pencegah kutu.
8. Jaga kebersihan rumah dan bersihkan dedaunan maupun semak-semak di sekitar rumah.
Recommended By Editor
- Roti Okko dinyatakan mengandung Natrium Dehidroasetat, ini 11 efek samping jika dikonsumsi
- Wanita lebih rentan alami cacar api, kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya
- Bikin tercengang, rutin minum sari dari 1 jenis bunga ini bikin kolesterol turun tanpa efek samping
- 7 Kebiasaan ini ternyata bisa sebabkan kaki bengkak pada ibu hamil, jangan disepelekan
- Mengenal bahaya paparan BPA selama kehamilan, lengkap dengan tips pencegahannya