Brilio.net - Kanker menjadi penyakit yang cukup mematikan, bahkan penyakit ini menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Menurut data Kementerian Kesehatan, kanker menjadi penyebab 9,6 juta kematian setiap tahunnya. Diperkirakan sebanyak 70 persen kematian akibat kanker kerap terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Lebih jauh pada data Globocan 2020, di Indonesia terdapat 396.314 kasus baru kanker, dengan jumlah kematian mencapai 234.511 orang. Pada perempuan, jenis kanker yang paling banyak ditemui adalah kanker payudara dengan 65.858 kasus, disusul oleh kanker leher rahim sebanyak 36.633 kasus.
Sementara itu, pada laki-laki, kanker yang paling sering terjadi adalah kanker paru-paru dengan 34.783 kasus, diikuti oleh kanker kolorektal dengan 34.189 kasus. Berdasarkan data dari BPJS, kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi kedua setelah penyakit jantung, mencapai 3,5 triliun rupiah.
Mengingat tingkat kasus kanker yang cukup tinggi, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa sebenarnya dengan perkembangan teknologi saat ini membuat peluang kesembuhan kanker cukup tinggi asalkan dideteksi sejak dini.
"Sebenarnya dengan teknologi yang sekarang ada, asal deteksinya dini, itu bisa diobati 90 persen, bisa dirawat, dan bisa sembuh juga," kata Menkes Budi saat ditemui wartawan di forum Indonesia International Cancer Conference (IICC), dilansir brilio.net, Jumat (4/10).
Nah, deteksi dini yang dimaksud yakni rutin melakukan skrining kesehatan. Sebab, dengan deteksi dini sebuah penyakit maka peluang kesembuhannya pun semakin tinggi. Namun, sayangnya di Indonesia pemeriksaan kesehatan cukup memakan biaya yang cukup tinggi sehingga hanya menjangkau masyarakat kalangan atas.
Oleh sebab itu, perlunya pemerintah dalam memerhatikan kesejahteraan masyarakat terkait kesehatan, terutama biaya pemeriksaan kesehatan yang lebih terjangkau. Terlepas dari itu, tentu skrining kesehatan sejak dini memiliki banyak manfaat, apa saja? Yuk simak selengkapnya,Jumat (4/10).
Manfaat skrining kesehatan sejak dini
foto: freepik.com
1. Deteksi dini penyakit
Salah satu manfaat utama dari skrining kesehatan sejak dini yakni kemampuannya untuk mendeteksi penyakit pada tahap awal, bahkan sebelum gejala muncul. Ini sangat penting karena banyak penyakit serius, seperti kanker, penyakit jantung, hingga diabetes, seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa skrining mammografi rutin dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara hingga 40 persen. Demikian pula, sebuah studi yang dilakukan oleh American Cancer Society pada tahun 2020 menemukan bahwa skrining kolonoskopi rutin dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker kolorektal hingga 60%.
Deteksi dini melalui skrining memungkinkan intervensi medis yang lebih cepat dan efektif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang kesembuhan serta mengurangi komplikasi penyakit.
2. Mencegah penyakit
Skrining kesehatan tidak hanya berguna untuk mendeteksi penyakit, tetapi juga dapat membantu mencegah penyakit. Beberapa tes skrining dapat mengidentifikasi faktor risiko ataupun kondisi pra-penyakit yang, jika ditangani dengan tepat, sehingga bisa mencegah berkembangnya penyakit yang lebih serius.
Misalnya, skrining tekanan darah rutin dapat mengidentifikasi hipertensi pada tahap awal, yang jika dikelola dengan baik, dapat mencegah penyakit jantung maupun stroke. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Lancet pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pengobatan hipertensi yang terdeteksi melalui skrining dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 20 persen.
Demikian pula, skrining kolesterol dapat mengidentifikasi individu dengan risiko tinggi penyakit jantung koroner, memungkinkan intervensi gaya hidup dan pengobatan yang dapat mencegah serangan jantung di masa depan.
3. Meningkatkan kesadaran kesehatan
Skrining kesehatan rutin dapat meningkatkan kesadaran individu tentang kesehatan mereka sendiri. Proses skrining seringkali melibatkan diskusi dengan profesional kesehatan tentang faktor risiko, gaya hidup, hingga langkah-langkah pencegahan.
Penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa individu yang menjalani skrining kesehatan rutin cenderung lebih sadar akan faktor-faktor risiko kesehatannya sehingga lebih mungkin untuk mengadopsi gaya hidup sehat.
Kesadaran yang meningkat ini dapat mendorong perubahan perilaku positif, seperti berhenti merokok, meningkatkan aktivitas fisik, atau mengadopsi pola makan yang lebih sehat, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.
4. Penghematan biaya kesehatan jangka panjang
Selanjutnya, meskipun skrining kesehatan mungkin terlihat sebagai biaya tambahan dalam jangka pendek, dalam jangka panjang sebenarnya dapat menghemat biaya kesehatan secara signifikan. Deteksi maupun pengobatan penyakit pada tahap awal seringkali jauh lebih murah daripada pengobatan penyakit yang sudah berkembang.
Sebuah analisis ekonomi kesehatan yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine pada tahun 2020 menemukan bahwa program skrining diabetes tipe 2 yang komprehensif dapat menghemat biaya kesehatan hingga 150 miliar dolar selama 10 tahun di Amerika Serikat.
Selain itu, pencegahan penyakit melalui skrining dan intervensi dini dapat mengurangi beban ekonomi akibat hilangnya produktivitas serta biaya perawatan jangka panjang.
5. Peningkatan kualitas hidup
Skrining kesehatan sejak dini dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan mendeteksi lalu menangani masalah kesehatan lebih awal, seseorang dapat menghindari gejala yang mengganggu, komplikasi serius, serta pengobatan yang intensif yang mungkin diperlukan jika penyakit dibiarkan berkembang.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Oncology pada tahun 2021 menunjukkan bahwa pasien kanker yang terdeteksi melalui skrining rutin memiliki kualitas hidup yang secara signifikan lebih baik selama pengobatan dibandingkan dengan mereka yang didiagnosis setelah gejala muncul.
Selain itu, kepastian yang diberikan oleh hasil skrining yang normal dapat mengurangi kecemasan terkait kesehatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mental.
6. Identifikasi risiko genetik
Beberapa program skrining kesehatan melibatkan tes genetik yang dapat mengidentifikasi risiko bawaan untuk penyakit tertentu. Informasi ini dapat sangat berharga dalam merencanakan strategi pencegahan serta pemantauan yang disesuaikan.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Nature Genetics pada tahun 2019 menunjukkan bahwa skrining genetik dapat mengidentifikasi individu dengan risiko tinggi kanker payudara maupun ovarium hingga 10 tahun sebelum usia rata-rata diagnosis.
Pengetahuan tentang risiko genetik ini memungkinkan seseorang maupun penyedia layanan kesehatan untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti pemantauan yang lebih ketat atau bahkan tindakan pencegahan seperti mastektomi profilaksis pada kasus-kasus tertentu.
7. Meningkatkan harapan hidup
Gabungan dari semua manfaat di atas - deteksi dini, pencegahan penyakit, peningkatan kesadaran kesehatan, hingga intervensi yang tepat waktu - berkontribusi pada peningkatan harapan hidup secara keseluruhan.
Sebuah studi jangka panjang yang dilakukan oleh National Health Service (NHS) Inggris, yang dipublikasikan dalam The BMJ pada tahun 2022, menunjukkan bahwa individu yang secara rutin menjalani skrining kesehatan komprehensif memiliki harapan hidup rata-rata 3-5 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang tidak melakukan skrining rutin.
Peningkatan harapan hidup ini tidak hanya tentang menambah jumlah tahun, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas tahun-tahun tersebut dengan menjaga kesehatan maupun fungsi optimal selama mungkin.
Recommended By Editor
- Awas dikira saraf kejepit, kenali gejala limfoma hodgkin, penyebab, dan cara mencegahnya
- Kanker usus besar di usia muda meningkat, ini 8 cara menjaga kesehatan usus
- Pengobatan kankernya telah usai, ini kegiatan perdana Kate Middleton saat kembali bertugas
- Kenali 7 pemicu kanker usus besar di usia muda, lengkap dengan cara mencegahnya
- Kanker payudara di kalangan perempuan Asia meningkat, kenali penyebab dan cara mengatasinya