Brilio.net - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) jika tidak diobati. Pengetahuan tentang HIV sangat penting, terutama jika kamu berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi. Mengurangi risiko penularan adalah langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan tindakan pencegahan yang tepat dapat mengurangi risiko penularan HIV secara signifikan. Kesadaran ini perlu dimiliki oleh setiap individu, baik yang terinfeksi maupun yang tidak. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa menjaga kesehatan diri sendiri dan juga orang lain.
Brilio.net akan membahas enam cara efektif untuk mengurangi risiko penularan HIV saat berdekatan dengan penderita. Mengikuti cara-cara ini tidak hanya akan melindungi diri kamu, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua orang.
Yuk simak penjelasan lebih lanjut tentang cara pencegahan yang bisa diterapkan seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Rabu (22/10).
Cara mencegah penularan saat berdekatan dengan penderita HIV.
1. Menggunakan kondom.
foto: freepik.com/katemangostar
Menggunakan kondom adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan HIV. Kondom berfungsi sebagai penghalang fisik yang dapat menghalangi virus masuk ke dalam tubuh saat berhubungan seksual. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet, penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan HIV hingga 80% jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Penting untuk memilih kondom yang berkualitas dan memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakannya. Pastikan juga untuk menggunakan pelumas berbasis air atau silikon, bukan berbasis minyak, untuk menghindari kerusakan pada kondom. Dengan memastikan semua ini, kamu dapat mengurangi risiko penularan HIV secara signifikan.
2. Mempertimbangkan pengobatan PrEP.
PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) adalah obat yang dapat diambil oleh orang-orang yang berisiko tinggi untuk mencegah penularan HIV. Jika diminum secara teratur, PrEP dapat mengurangi risiko penularan hingga lebih dari 90%. Penelitian dari New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi PrEP dan tidak terpapar HIV memiliki tingkat infeksi yang sangat rendah.
Sebelum memulai pengobatan PrEP, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa ini adalah pilihan yang tepat untuk kamu. Dokter akan melakukan tes HIV dan memeriksa kesehatan secara keseluruhan. Jika kamu sudah berisiko tinggi terpapar HIV, penggunaan PrEP dapat menjadi langkah pencegahan yang sangat efektif.
3. Rutin melakukan tes HIV.
foto: freepik.com
Melakukan tes HIV secara rutin sangat penting, terutama jika kamu memiliki risiko tinggi untuk terpapar virus. Dengan mengetahui status HIV kamu, kamu bisa membuat keputusan yang lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa orang yang tahu status HIV mereka lebih cenderung untuk mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.
Tes HIV biasanya dilakukan melalui sampel darah atau air liur, dan hasilnya dapat diperoleh dalam waktu singkat. Jika hasilnya negatif, kamu bisa tetap waspada dan melanjutkan langkah-langkah pencegahan. Jika hasilnya positif, pengobatan antiretroviral dapat membantu menjaga viral load tetap tidak terdeteksi, sehingga mengurangi risiko penularan kepada pasangan.
4. Hindari berbagi jarum atau alat tajam.
Berbagi jarum suntik, pisau cukur, atau alat tajam lainnya dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Virus ini dapat bertahan hidup di dalam darah, dan berbagi alat tersebut bisa menjadi jalur penularan yang berbahaya. Menurut penelitian dari World Health Organization (WHO), praktik berbagi jarum merupakan salah satu penyebab utama penularan HIV di kalangan pengguna narkoba suntik. Jadi menjaga kebersihan alat pribadi sangat penting dalam pencegahan HIV.
5. Komunikasi terbuka dengan pasangan.
foto: freepik.com
Berbicara secara terbuka dengan pasangan tentang status kesehatan dan risiko penularan HIV adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan. Diskusikan apakah salah satu dari kalian memiliki riwayat HIV atau infeksi menular seksual lainnya. Komunikasi yang jujur dapat membantu kamu berdua membuat keputusan yang lebih baik dan lebih aman.
Penderita HIV yang mengikuti pengobatan antiretroviral dan memiliki viral load yang tidak terdeteksi tidak dapat menularkan virus ke pasangan seksual. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet HIV, risiko penularan seksual pada pasangan HIV-negatif yang berhubungan dengan pasangan HIV-positif yang tidak terdeteksi sangat rendah. Memahami fakta-fakta ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan dalam hubungan.
6. Edukasi diri sendiri dan orang lain.
Meningkatkan pengetahuan tentang HIV dan cara penularannya sangat penting dalam pencegahan. Edukasi bisa membantu menghilangkan stigma dan kesalahpahaman seputar virus ini. Kamu bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber tepercaya, seperti organisasi kesehatan, artikel ilmiah, atau dokter.
Dengan memahami cara penularan dan pencegahan HIV, kamu bisa lebih siap untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu. Ajak teman dan keluarga untuk ikut belajar, sehingga mereka juga bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat. Pendidikan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.
Recommended By Editor
- Makin mengintai kalangan remaja, kenali apa itu HIV/AIDS, penyebab, penularan, dan cara mencegahnya
- Gadis usia 15 tahun ini rela suntik darah HIV kekasih ke tubuhnya
- Hidup dengan penderita infeksi HIV, 4 hal ini bisa membantu mereka lho
- HIV adalah virus merusak sistem tubuh, kenali gejala dan penyebabnya
- 7 Mitos vs fakta HIV/AIDS, jauhi virusnya bukan orangnya
- Profesor India temukan kondom cegah HIV, tetap berfungsi meski sobek