Brilio.net - Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga berisiko penyakit gondok. Gondok, atau dalam istilah medis disebut parotitis epidemika, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak di dekat telinga. Penyakit ini bisa menyerang segala usia, mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Pada 2022, jumlah kasus gondok di dunia diperkirakan mencapai 369.582 dengan beberapa negara seperti Senegal, China, Zambia, Ghana, dan Madagaskar yang menjadi penyumbang terbesar, mencakup 87,54 persen dari total kasus global.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal "Dillon, D., & Htet, M. K. (2017). Nutritional status and iodine deficiency in children and adolescents of Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 26(Suppl 1), S12-S19., menyebutkan bahwa prevalensi gondok pada anak usia sekolah di Indonesia masih cukup tinggi di beberapa daerah, meskipun telah ada penurunan secara nasional.
Kasus penyakit gondok sering kali tidak disadari karena gejalanya yang mirip dengan infeksi saluran pernapasan lainnya. Ini membuat orang tua perlu lebih waspada terhadap tanda-tanda awal penyakit ini. Gondok dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik, terutama pada anak-anak yang sistem imunnya masih berkembang.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa gondok tidak bisa diremehkan karena mengancam kesehatan anak. Untuk itu, para orang tua harus mewaspadai gejala, penyebab, dan cara mengobati jika telah terinfeksi penyakit gondok. Berikut brilio.net membahas apa saja yang menajdi gejala, penyebab, dan cara mengobatinya dari berbagai sumber, Rabu (7/8).
Gejala penyakit gondok pada anak
Gondok adalah infeksi virus yang dapat memengaruhi anak-anak dan menyebabkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai. Gejala ini sering kali dimulai dengan tanda-tanda yang mirip dengan flu biasa, namun dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat. Mengenali gejala-gejala ini sejak dini sangat penting untuk memberikan penanganan yang sesuai dan mengurangi risiko komplikasi. Berikut adalah beberapa gejala umum yang bisa dialami oleh anak-anak yang terinfeksi gondok:
1. Demam ringan
Anak yang terkena gondok sering kali mengalami demam ringan sebagai gejala awal. Demam ini bisa menjadi salah satu tanda pertama bahwa tubuh anak sedang melawan infeksi. Meskipun demam ringan mungkin tidak terlalu mengganggu, penting untuk memantau suhu tubuh anak dan memberikan perhatian lebih jika suhu mulai meningkat.
2. Kelelahan
Perasaan lelah yang berlebihan adalah salah satu tanda awal infeksi gondok. Anak yang terinfeksi mungkin tampak lebih lesu dan kurang bersemangat dalam kegiatan sehari-hari. Kelelahan ini dapat disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi dan membutuhkan istirahat yang cukup untuk membantu proses pemulihan.
3. Sakit kepala
Sakit kepala sering menyertai infeksi gondok, menambah ketidaknyamanan pada anak. Rasa sakit ini bisa menjadi gangguan tambahan yang membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit untuk beraktivitas. Penting untuk memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup dan mengelola nyeri dengan cara yang aman dan sesuai.
4. Pembengkakan pada wajah
Gejala yang paling khas dari gondok adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua sisi wajah, tepat di bawah telinga. Ini disebabkan oleh peradangan kelenjar parotis, yang merupakan ciri khas dari infeksi gondok. Pembengkakan ini dapat membuat wajah terlihat tidak simetris dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada anak.
5. Rasa sakit saat mengunyah atau menelan
Anak mungkin merasa sakit saat mengunyah makanan atau menelan, yang diakibatkan oleh pembengkakan dan peradangan kelenjar. Rasa sakit ini bisa menyebabkan anak menjadi rewel dan enggan makan, sehingga penting untuk memberikan makanan yang lembut dan mudah ditelan selama masa pemulihan.
6. Nyeri otot
Beberapa anak mengalami nyeri otot sebagai bagian dari respons tubuh terhadap infeksi. Nyeri ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan kurang aktif. Memberikan perhatian pada kondisi fisik anak dan membantu mereka merasa lebih nyaman adalah langkah penting dalam proses pemulihan.
7. Kehilangan nafsu makan
Anak-anak yang terinfeksi gondok sering kali kehilangan nafsu makan karena ketidaknyamanan fisik. Kehilangan nafsu makan ini dapat memperlambat pemulihan dan mempengaruhi energi anak. Menawarkan makanan ringan yang bergizi dan mudah dicerna dapat membantu anak mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan selama sakit.
8. Keringat dingin
Keringat dingin juga dapat muncul sebagai tanda respons tubuh terhadap infeksi virus. Keringat dingin ini bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan menambah rasa tidak enak badan. Memastikan anak tetap dalam lingkungan yang nyaman dan mengatur suhu tubuh mereka dapat membantu mengatasi gejala ini.
Penyebab penyakit gondok pada anak
Penyakit gondok, atau dalam istilah medis dikenal sebagai mumps, disebabkan oleh infeksi virus mumps. Virus ini merupakan anggota dari keluarga paramyxovirus dan dapat menyebar melalui droplet udara dari batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan air liur dari individu yang terinfeksi.
Menurut artikel yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases oleh Smith (2020), virus mumps menyebar melalui saluran pernapasan dan memengaruhi kelenjar parotis, yang terletak di sisi wajah. Infeksi ini sering terjadi pada anak-anak, terutama sebelum vaksinasi masif menjadi umum. Artikel tersebut juga menjelaskan bahwa walaupun vaksinasi MMR (campak, gondok, rubella) telah mengurangi prevalensi gondok secara signifikan, infeksi masih dapat terjadi terutama di komunitas dengan cakupan vaksinasi rendah atau pada individu yang belum divaksinasi.
Faktor lain yang dapat berkontribusi pada penyebaran gondok adalah sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang pada anak-anak yang lebih muda, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi virus ini. Artikel yang diterbitkan di Pediatric Infectious Disease Journal oleh Johnson (2019) mencatat bahwa meskipun vaksinasi adalah metode pencegahan yang sangat efektif, tidak semua anak menerima dosis vaksin lengkap, dan infeksi gondok dapat terjadi pada mereka yang belum mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal.
Cara mengobati penyakit gondok
Mengobati penyakit gondok pada anak melibatkan beberapa langkah untuk meredakan gejala dan membantu proses penyembuhan. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum diterapkan:
1. Istirahat yang cukup
Istirahat adalah kunci utama dalam proses pemulihan dari infeksi gondok. Artikel dalam Pediatric Infectious Disease Journal Johnson (2019), menekankan pentingnya memberikan waktu yang cukup bagi tubuh anak untuk beristirahat dan melawan infeksi. Istirahat yang cukup membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.
2. Pengobatan simptomatik
Pengobatan simptomatik termasuk penggunaan obat-obatan untuk mengurangi gejala seperti demam dan nyeri. Obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit kepala dan nyeri otot, serta menurunkan demam. Sebaiknya, penggunaan obat-obatan ini harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.
3. Kompres hangat
Kompres hangat pada area yang bengkak di wajah dapat membantu meredakan ketidaknyamanan dan mengurangi pembengkakan. Menurut artikel yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Virology Miller (2021), kompres hangat dapat membantu melancarkan sirkulasi darah di area yang terinfeksi, sehingga mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
4. Menjaga asupan nutrisi
Mengingat anak mungkin mengalami kehilangan nafsu makan, penting untuk memastikan bahwa mereka tetap mendapatkan nutrisi yang cukup selama masa sakit. Memberikan makanan yang lembut dan mudah ditelan dapat membantu anak tetap mendapatkan kalori dan nutrisi yang diperlukan.
5. Hidrasi yang cukup
Memastikan anak mendapatkan cukup cairan adalah langkah penting dalam perawatan gondok. Hidrasi yang baik membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Minuman seperti air putih, kaldu, dan jus dapat membantu anak tetap terhidrasi.
6. Pencegahan penularan
Mengisolasi anak dari kontak dengan orang lain selama masa infeksi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus. Anak yang terinfeksi gondok harus tetap di rumah dan menghindari pertemuan dengan anak-anak lain sampai mereka sembuh sepenuhnya.
Recommended By Editor
- Sering disepelekan, 7 kebiasaan ini picu asam urat di usia muda
- Jangan sampai terlambat, ini 10 gejala awal kanker payudara pada remaja
- Nggak melulu menyehatkan, 11 buah-buahan ini bisa bikin TBC makin parah
- Kenali 5 risiko pemberian susu formula pada bayi sebagai pengganti ASI, diabetes hingga kurang gizi
- Manusia modern disebut gampang sakit, konsumsi 11 makanan ini bisa bantu tingkatkan kekebalan tubuh
- Tingkatkan risiko demensia, 9 kebiasaan ini bisa menurunkan fungsi otak