Brilio.net - Istilah angin duduk kerap kali dipakai oleh masyarakat bagi orang yang meninggal secara mendadak. Bagi sebagian masyarakat menganggap adanya mitos bahwa angin duduk adalah masuk angin. Padahal secara medis, hal itu adalah dua kondisi yang berbeda.
Di balik namanya yang familiar, angin duduk atau angina pectoris adalah kondisi serius yang bisa mengancam nyawa. Angin duduk terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen dan menyebabkan nyeri dada parah dan. Bahkan, dalam beberapa kasus angin duduk bisa mengakibatkan kematian mendadak.
Dengan gejala yang mirip dengan gejala masuk angin, penyakit angin duduk cukup sulit dideteksi tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Timbulnya rasa nyeri di area sekitar dada sebelah kiri merupakan gejala serius dari penyakit angin duduk.
Jika kamu tertarik menelaah informasi seputar penyakit angin duduk lebih jauh, artikel ini akan mengupas tuntas pengertian medis dari angin duduk, gejala-gejala yang harus diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menghindari risiko fatal yang mengintai.
Berikut pengertian, gejala, serta cara menangani penyakit angin duduk alias angina pectoris seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (24/5).
Pengertian penyakit angin duduk alias angina pectoris
foto: id.pinterest.com/@The Antidote
Angin duduk adalah kondisi yang ditandai oleh rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada akibat berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Hal ini terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Akibatnya, menimbulkan penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner.
Penyebab utama angina pectoris adalah penyakit jantung koroner, di mana plak kolesterol menumpuk di dinding arteri koroner, menyempitkan arteri dan mengurangi aliran darah ke jantung. Alhasil jantung dan berbagai organ vital tubuh lainnya tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen yang cukup, sehingga menyebabkan kerusakan fatal pada sistem peredaran darah.
Apakah angin duduk dapat menyebabkan kematian mendadak? Jawabannya adalah iya, angina pectoris bisa menyebabkan kematian mendadak jika berkembang menjadi serangan jantung.
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung benar-benar terblokir, menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung. Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya risiko terkena angina pectoris seperti halnya, merokok, hipertensi, diabetes, obesitas, kadar kolesterol tinggi, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Asal usul istilah angin duduk berasal dari budaya dan istilah lokal yang digunakan di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Angin duduk yaitu kondisi yang disebabkan oleh "angin" yang masuk ke dalam tubuh saat seseorang sedang duduk atau beristirahat.
Banyak masyarakat percaya bahwa ketika seseorang duduk terlalu lama atau beristirahat setelah makan besar, angin bisa "terperangkap" di dalam tubuh, menyebabkan ketidaknyamanan dan gejala yang menyerupai angina pectoris. Gejala angina pectoris, seperti rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada, sering disalahartikan sebagai masuk angin atau kondisi terkait angin lainnya dalam pandangan tradisional.
Recommended By Editor
- Adik Melly Goeslaw meninggal saat tidur, dimakamkan satu liang lahat bersama anak bungsu
- Alami lemah jantung hingga dirawat di rumah sakit, putra Donny Kesuma ungkap kondisi sang ayah
- Waspada kolesterol tinggi, kenali penyebab, bahaya, cara mengatasinya
- Sembuh dari penyakit jantung, pemain ini pimpin Denmark di Piala Dunia
- 11 Makanan ini bantu jaga kesehatan jantung, turunkan risiko penyakit