Gejala penyakit angin duduk
foto: id.pinterest.com/@Stylesatlife
Menyebabkan kematian mendadak, angin duduk memiliki beberapa gejala. Berikut gejalanya yang bisa menjadi penanda seseorang terserang angin duduk.
1. Nyeri dada
Nyeri dada pada gejala angina pectoris sering digambarkan sebagai rasa tekanan, berat, sesak, atau sensasi terbakar di bagian tengah atau kiri dada. Nyeri biasanya berlangsung selama beberapa menit, biasanya 5 hingga 15 menit, dan mereda dengan langkah mengistirahatkan diri. Lalu, nyeri dapat menjalar ke bahu, lengan, leher, rahang, punggung, atau bahkan hingga perut.
2. Sesak napas
Penderita gejala angina pectoris sering merasa kesulitan bernapas atau merasa napas pendek, terutama selama aktivitas fisik atau stres emosional.
3. Mual atau muntah
4. Pusing atau pingsan
Pusing atau perasaan hampir pingsan bisa terjadi, terutama pada serangan angina yang parah.
5. Kelelahan
Pasien angina pectoris akan merasa sangat lelah atau lemah tanpa sebab yang jelas, terutama setelah aktivitas fisik.
Cara mencegah dan menangani penyakit angin duduk
foto: id.pinterest.com/@gesund.bund.de
Menangani penyakit angin duduk memerlukan langkah-langkah yang sangat kompleks, melibatkan perubahan gaya hidup, serta pengobatan medis. Berikut beberapa penjelasan lengkap mengenai cara mencegah dan menangani penyakit ini:
1. Perubahan gaya hidup
- Berhenti merokok
Merokok merusak dinding arteri dan mempercepat proses aterosklerosis (penumpukan plak di arteri). Berhenti merokok adalah langkah pertama yang penting untuk mengurangi risiko serangan jantung.
- Makan sehat
Mengonsumsi makanan sehat yang rendah lemak jenuh, kolesterol, dan garam dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Makanan yang dianjurkan termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.
- Berolahraga secara teratur
Olahraga membantu meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Disarankan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari.
- Mengelola berat badan
Menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi tekanan pada jantung. Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, yang keduanya berkontribusi pada angina pectoris.
- Mengelola stres
Stres dapat memicu angina. Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres.
2. Konsumsi obat yang disarankan dokter
Mengonsumsi obat-obatan untuk menangani penyakit angin duduk, seperti obat nitrogliserin, yang berguna membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Obat ini sering digunakan untuk meredakan nyeri angina dengan cepat.
3. Prosedur medis
- Penempatan stent
Prosedur ini melibatkan penggunaan kateter dengan balon kecil di ujungnya yang dimasukkan ke dalam arteri yang tersumbat. Balon kemudian dikembangkan untuk membuka arteri, dan seringkali stent (tabung kecil berbentuk kawat) ditempatkan untuk menjaga arteri tetap terbuka.
- Pembedahan bypass arteri koroner
Dalam prosedur ini, pembuluh darah dari bagian lain tubuh diambil dan digunakan untuk membuat jalur baru bagi darah untuk mengalir mengelilingi arteri yang tersumbat.
Penulis: mgg/Zidan Fajri
Recommended By Editor
- Adik Melly Goeslaw meninggal saat tidur, dimakamkan satu liang lahat bersama anak bungsu
- Alami lemah jantung hingga dirawat di rumah sakit, putra Donny Kesuma ungkap kondisi sang ayah
- Waspada kolesterol tinggi, kenali penyebab, bahaya, cara mengatasinya
- Sembuh dari penyakit jantung, pemain ini pimpin Denmark di Piala Dunia
- 11 Makanan ini bantu jaga kesehatan jantung, turunkan risiko penyakit