Brilio.net - Sakit kepala menjadi salah satu keluhan yang sering dialami banyak orang. Ketika menjalin aktivitas sehari-hari, terkadang muncul sakit kepala tiba-tiba yang sangat mengganggu. Akibatnya semua pekerjaan kamu tertunda atau bahkan tidak bisa diselesaikan tepat waktu.

Nah, sakit kepala merupakan gangguan yang menimbulkan ketidaknyamanan atau nyeri di area kepala, wajah, dan leher. Pada kasus yang lebih parah, sakit kepala bisa membuat si penderitanya mengalami masalah pada saraf, otot, atau pembuluh darah pada area itu.

Sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga disebabkan oleh otak yang mengalami iritasi, peradangan, dan masalah fungsi lainnya. Level sakit yang dirasakan pun beragam, mulai dari ringan hingga berat.

Tetapi tahukah kamu kalau sakit kepala bisa diakibatkan oleh kebiasaan yang nggak kamu sadari. Oleh karena itu, pentingnya menelisik kebiasaan apa saja yang bisa memicu sakit kepala. Supaya makin paham, yuk simak ulasan lengkap di bawah ini! Brilio.net menyadur dari berbagai sumber, Kamis (4/7)

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala.

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala © 2024 freepik.com

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala
© 2024 freepik.com/berbagai sumber

1. Kurang tidur.

Kurang tidur kerap menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami sakit kepala. Melansir pada penelitian di laman Harvard Health Publishing, seseorang yang kurang tidur dapat meningkatkan risiko sakit kepala. Sebab, ketika kurang tidur bisa merangsang saraf di otak sehingga menimbulkan rasa sakit kepala.

Oleh karena itu penting untuk mengatur waktu tidur yang baik, agar mencegah terjadinya sakit kepala. Walau hal ini terkesan sepele tetapi jangan abaikan. Apabila dibiarkan terus-menerus, dapat berakibat fatal pada kesehatan, terutama masalah kesehatan otak.

2. Posisi tubuh yang kurang baik.

Menyadur dari laman The Spine and Sports Center dan Texas Neuro Spine, menjelaskan kebiasaan posisi tubuh yang buruk memicu sakit kepala. Ketika tubuh seseorang berdiri, duduk, atau berbaring bisa memberikan tekanan pada leher maupun bahu.

Posisi tubuh yang kurang baik, seperti posisi duduk atau berdiri cenderung membungkukkan bahu, dapat menyebabkan perubahan bentuk otot seseorang. Bila dibiarkan bisa membuat sakit kepala, ketegangan otot, dan sesak.

3. Terlalu lama menatap layar elektronik.

Kebiasaan menatap layar elektronik secara intens, bisa memicu seseorang sakit kepala seperti migrain. Blue light dari ponsel maupun komputer, memberikan efek buruk pada kesehatan mata dan sakit kepala. Bila terus dilakukan bisa menimbulkan berbagai masalah serius, misalnya stroke atau meningitis.

4. Rutin konsumsi obat penghilang rasa sakit.

Kebanyakan orang beranggapan sering minum obat bisa menyembuhkan, faktanya tidak demikian. Penggunaan obat rasa sakit yang dijual bebas, atau yang diresepkan secara rutin bisa memicu sakit kepala.

Sakit kepala yang dialami biasanya cenderung kambuh seiring berjalannya waktu. Bila terus dilakukan bukannya menyembuhkan, justru memperparah sakit kepala yang dialami. Jadi, kamu perlu mengubah kebiasaan buruk dan menjalani hidup sehat.

5. Terlalu sering konsumsi junk food.

Bukan rahasia lagi jika junk food atau fast food punya dampak buruk pada kesehatan. Junk food atau makanan cepat saji mengandung tinggi gula, lemak trans, tinggi nitrat atau monosodium glutamat, dan berbagai bahan lainnya yang merusak kesehatan tubuh. Zat-zat tersebut dapat memicu sakit kepala, terutama bagi individu yang sensitif.

Ya, meski junk food sajian makanan yang sangat enak namun bila sering mengonsumsi bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mungkin hari ini tidak kamu alami, tetapi ketika tua nanti dapat merusak kesehatan.

6. Olahraga secara ekstrim.

Olahraga sangat baik untuk menjaga kesehatan. Tetapi ingat, tidak boleh berlebihan. Sebab bukannya mencegah penyakit, justru dapat memperburuk kesehatan. Menurut American Migraine Foundation, olahraga memang bermanfaat untuk menyembuhkan sakit kepala seperti migrain, sebab bisa melepas zat kimia endorfin di otak. Akan tetapi, jika setelah beraktivitas full tanpa istirahat, lalu lanjutkan olahraga secara ekstrim bisa menyebabkan dehidrasi. Akibatnya dapat berpotensi memicu sakit kepala.

Gejala sakit kepala.

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala © 2024 freepik.com

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala
© 2024 freepik.com/berbagai sumber

Selain rasa sakit di kepala, penyakit ini terkadang disertai dengan gejala lain seperti:

- Nyeri di kepala yang menyebar ke wajah, leher, dan bahu.

- Nyeri di bagian dahi atau kepala depan, di sisi kepala kiri, kanan, atau belakang kepala.

Pada kasus yang lebih parah seperti:

- Muntah.

- Leher kaku.

- Gangguan penglihatan.

- Bicara kacau.

- Linglung.

- Kejang.

- Hilang kesadaran.

- Salah satu sisi tubuh menjadi lemah atau lumpuh.

- Demam tinggi.

- Sulit berjalan.

Jika alami gejala sakit kepala disertai gejala di atas, maka sebaiknya dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat, guna penanganan lebih lanjut.

Cara mencegah sakit kepala.

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala © 2024 freepik.com

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala
© 2024 freepik.com/berbagai sumber

1. Menjaga pola hidup sehat, seperti rutin olahraga dan makan makanan sehat.

2. Istirahat yang cukup.

3. Hindari kebiasaan yang memicu sakit kepala.

4. Kurangi konsumsi kafein secara berlebihan.

5. Makan secara teratur.

6. Kurangi stres.

7. Kurangi konsumsi obat.

Penanganan pertama saat alami sakit kepala.

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala © 2024 freepik.com

Kebiasaan yang bisa memicu sakit kepala
© 2024 freepik.com/berbagai sumber

1. Penuhi kebutuhan cairan tubuh seperti rutin minum air putih. Hindari minuman tinggi gula dan kafein berlebihan.

2. Beristirahat di ruangan yang tenang. Pastikan istirahat di tempat yang tenang dan tidak berisik. Buat cahaya ruangan redup agar sakit kepala berkurang.

3. Perbaiki pola tidur. Jangan begadang dan tidur teratur 7-8 jam per hari, agar proses metabolisme tubuh berjalan lancar.

4. Gunakan kompres di pelipis atau dahi dengan kain dingin. Kompres dingin bisa membantu menghambat zat-zat peradangan menuju kepala, sehingga gejala rasa sakit berkurang. Kurang lebih selama 10-15 menit.

5. Minum air hangat.

6. Lakukan peregangan dan memijat pelan di area kepala yang sakit. Tujuannya mengurangi ketegangan otot.