Brilio.net - Diabetes, yang kerap dianggap sebagai penyakit orang dewasa, kini semakin meningkat prevalensinya di kalangan remaja. Diabetes merupakan kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses glukosa (gula) sebagai sumber energi.
Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin ialah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam mengatur kadar gula darah.
Ketika mengalami diabetes, meningkatkan risiko berbagai penyakit mematikan mulai dari masalah kardiovaskular hingga berbagai penyakit lainnya. Menyadur dari laman Kementerian Kesehatan, menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukan jumlah penderita diabetes di dunia pada tahun 2021 mencapai 537 juta.
Angka ini diprediksi akan terus meningkat mencapai 643 juta di tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045. Menurut IDF, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.
Lebih jauh pada laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Kementerian Kesehatan menemukan bahwa peningkatan prevalensi penyakit diabetes mellitus pada penduduk umur di atas 15 tahun, hal ini berdasarkan hasil pengukuran kadar gula darah.
Riset tersebut melibatkan kelompok usia 18-59 dan 60 tahun ke atas. Ditemukan pada kelompok usia 60 tahun ada sebanyak 6,5% yang terdiagnosa. Sedangkan pada kelompok usia 18-59 tahun ada 1,6% responden yang terdiagnosa diabetes. Bahkan sebanyak 10,5% responden usia di atas 15 tahun mengalami faktor disabilitas karena diabetes.
Gaya hidup modern yang serba instan dan kurang aktivitas fisik turut berkontribusi pada munculnya diabetes pada usia dini. Banyak anak muda mengabaikan gejala awal diabetes, bahkan ada yang menganggapnya sebagai kelelahan biasa atau efek stres. Padahal mengenali tanda-tanda diabetes di usia muda sangat penting untuk mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
Lantas apa saja tanda diabetes di usia muda? Yuk simak ulasan lengkap di bawah ini yang brilio.net sadur dari berbagai sumber, Senin (12/8).
Tanda-tanda diabetes di usia muda.
foto: freepik.com
1. Sering buang air kecil (poliuria)
Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari, menjadi salah satu gejala awal diabetes pada anak muda. Kondisi ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urin. Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring sekaligus menyerap kembali glukosa.
Jika kadar glukosa melebihi kemampuan ginjal untuk menyerapnya, kelebihan glukosa akan dikeluarkan bersama urin, sehingga menyebabkan volume urin meningkat dan frekuensi buang air kecil bertambah. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Diabetes Research menunjukkan bahwa 70% pasien diabetes usia muda mengalami poliuria sebagai gejala awal.
2. Rasa haus berlebihan (polidipsia)
Menyadur dari penelitian Diabetes Care, sekitar 65% remaja dengan diabetes tipe 1 melaporkan polidipsia sebagai salah satu gejala awal yang mereka alami. Rasa haus ini tidak hilang meskipun sudah minum banyak air, dan jika dibiarkan dapat menyebabkan dehidrasi berat.
Anak muda dengan diabetes sering merasa haus yang tidak biasa. Hal ini berkaitan erat dengan poliuria, di mana tubuh kehilangan banyak cairan melalui urin yang berlebih. Akibatnya, tubuh menjadi dehidrasi lalu memicu rasa haus yang intens.
3. Berat badan turun tanpa alasan yang jelas
Meskipun makan dengan porsi normal atau bahkan lebih banyak, seseorang dengan diabetes kemungkinan besar mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi akibat resistensi insulin atau kekurangan insulin.
Sebagai gantinya, tubuh mulai memecah lemak dan otot untuk energi sehingga menyebabkan berat badan menurun. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa 80% pasien dengan diabetes tipe 1 mengalami penurunan berat badan setidaknya 5% dari berat badan normal mereka sebelum diagnosis.
4. Kelelahan berlebihan
Perasaan lelah yang ekstrem dan sering lemas padahal tidak melakukan aktivitas yang berat bisa menjadi tanda diabetes pada anak muda. Kelelahan ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang cukup sebagai sumber energi, meskipun kadar gula darah tinggi.
Akibatnya, tubuh merasa kekurangan energi alhasil lebih mudah lelah. Menyadur dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa 75% remaja dengan diabetes melaporkan kelelahan kronis sebagai salah satu gejala utama sebelum diagnosis.
foto: freepik.com
5. Penglihatan kabur
Perubahan mendadak pada penglihatan, seperti pandangan menjadi kabur, bisa menjadi tanda diabetes pada usia muda. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan cairan di dalam lensa mata, yang mempengaruhi kemampuan fokus.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Ophthalmology menemukan bahwa sekitar 30% pasien usia muda dengan diabetes tipe 2 mengalami gangguan penglihatan sebagai salah satu gejala awal. Meskipun gejala ini bisa membaik setelah kadar gula darah terkontrol, diabetik retinopati tetap menjadi risiko jangka panjang yang perlu diwaspadai.
6. Luka yang sulit sembuh
Terkadang gejala awal diabetes seperti luka yang sulit sembuh atau bahkan infeksi yang berulang bisa menjadi indikasi diabetes pada anak muda. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf, alhasil mengganggu aliran darah maupun oksigen ke area luka, sehingga memperlambat proses penyembuhan.
Selain itu, tingginya kadar gula darah juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Melansir dalam Diabetes Care menunjukkan bahwa sekitar 20% pasien diabetes usia muda mengalami masalah penyembuhan luka sebelum didiagnosa diabetes.
7. Perubahan mood
Fluktuasi kadar gula darah dapat mempengaruhi mood dan perilaku seseorang. Kamu kemungkinan menjadi lebih mudah marah, cemas, atau mengalami perubahan mood yang drastis.
Hasil riset Journal of Pediatric Psychology menemukan bahwa 45% remaja dengan diabetes melaporkan perubahan mood yang signifikan sebagai salah satu gejala awal. Hal ini terjadi karena otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi, dan ketidakstabilan kadar gula darah dapat mempengaruhi fungsi neurotransmiter yang mengatur mood.
8. Infeksi jamur yang berulang
Remaja yang memiliki diabetes kemungkinan besar menunjukkan tanda-tanda awal seperti mengalami infeksi jamur yang berulang, terutama di area genital (kandidiasis) atau di mulut (thrush).
Kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan jamur. Sebuah studi dalam Diabetes Care menunjukkan bahwa sekitar 55% wanita muda dengan diabetes tidak terdiagnosis mengalami infeksi jamur vagina berulang. Pada pria, infeksi jamur di area genital juga bisa menjadi tanda diabetes yang sering terabaikan.
Recommended By Editor
- Cegah diabetes, begini 8 cara memilih susu tanpa gula untuk anak
- Hoax susu UHT bisa tingkatkan diabetes, ini 7 penyebab diabetes pada anak dan cara mencegahnya
- 8 Tanda ada diabetes pada tubuh yang tak boleh disepelekan, bisa sebabkan komplikasi organ vital
- Cegah diabetes sejak dini, ini jumlah asupan gula yang direkomendasikan untuk anak
- IDAI sebut susu UHT tingkatkan risiko diabetes pada anak, ini 8 alasannya