Brilio.net - Stroke menjadi salah satu penyakit mematikan yang dapat menyerang siapa saja, terutama jika tidak menjaga pola hidup sehat. Meskipun banyak orang telah menyadari pentingnya membatasi makanan tinggi kolesterol dan lemak, ternyata ada beberapa minuman yang juga dapat meningkatkan risiko stroke. Salah satunya yakni jus buah dengan kandungan gula konsentrat yang tinggi.

Meski terdengar sehat, kandungan gula berlebih dalam jus buah kemasan justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk stroke. Hal ini pun diungkapkan oleh Profesor Andrew Smyth, yang dilansir dari laman Medical Daily yang menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian INTERSTROKE, yang menganalisis dampak minuman bersoda, jus buah, air, hingga teh maupun kopi.

Pada riset tersebut, Profesor Andrew Smyth menuturkan bahwa tak semua minuman buah diciptakan sama, jus buah segar kemungkinan besar memiliki banyak manfaat. Namun, jika minuman jus buah dari konsentrat tinggi yang mempunyai tambahan gula dan pengawet cukup berbahaya baik kesehatan, bahkan meningkatkan risiko stroke.

"Tak semua minuman buah diciptakan sama, jus buah segar kemungkinan besar memberikan manfaat, namun minuman buah yang dibuat dari konsentrat, dengan banyak tambahan gula dan pengawet, mungkin berbahaya. Penelitian kami juga menunjukkan bahwa peluang terkena stroke meningkat seiring dengan frekuensi seseorang mengonsumsi minuman bersoda," kata peneliti utama Profesor Andrew Smyth, brilio.net sadur dari Medical Daily.

Banyak orang tidak menyadari bahwa selain jus buah dari konsentrat, ada sejumlah minuman lain yang secara diam-diam dapat meningkatkan risiko stroke. Minuman-minuman ini mungkin tampak aman, namun kandungan zat berbahaya di dalamnya, seperti gula, pengawet, hingga bahan kimia lain, dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang. Pola konsumsi yang tidak terkontrol, terutama pada minuman-minuman ini, dapat memperburuk kondisi pembuluh darah sekaligus memicu penyumbatan yang menyebabkan stroke.

Untuk mencegah risiko stroke, penting bagi kamu untuk lebih bijak dalam memilih minuman sehari-hari. Dengan mengetahui minuman apa saja yang dapat berkontribusi terhadap terjadinya stroke, kamu dapat melakukan langkah pencegahan lebih dini, yuk simak selengkapnya di bawah ini, Minggu (12/10).

Minuman yang picu terjadinya stroke

Minuman yang picu terjadinya stroke © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Minuman beralkohol

Konsumsi alkohol berlebihan telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol ringan hingga sedang mungkin memiliki efek protektif terhadap penyakit jantung, konsumsi berlebihan dapat secara signifikan meningkatkan risiko stroke.

Sebuah studi meta-analisis yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada tahun 2019 menganalisis data dari 599.912 peminum alkohol. Penelitian ini menemukan bahwa konsumsi lebih dari 100 gram alkohol per minggu (setara dengan 5-6 gelas standar) dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Risiko stroke meningkat secara linear dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Alkohol dapat meningkatkan risiko stroke melalui beberapa mekanisme:

- Meningkatkan tekanan darah
- Meningkatkan kadar trigliserida dalam darah
- Menyebabkan atrial fibrilasi, suatu kondisi irama jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah
- Merusak fungsi hati, yang dapat mempengaruhi pembekuan darah

2. Minuman bersoda dan minuman manis lainnya

Minuman bersoda dan minuman manis lainnya yang tinggi gula dapat meningkatkan risiko stroke melalui berbagai mekanisme. Konsumsi berlebihan minuman ini dikaitkan dengan obesitas, diabetes tipe 2, hingga hipertensi, yang semuanya merupakan faktor risiko stroke.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke pada tahun 2020 menganalisis data dari 36.000 orang selama lebih dari dua dekade. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang mengonsumsi satu atau lebih minuman manis setiap hari memiliki risiko stroke 16% lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang bahkan tidak pernah mengonsumsinya.

Minuman manis dapat meningkatkan risiko stroke melalui beberapa cara:

- Menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas
- Meningkatkan resistensi insulin maupun risiko diabetes tipe 2
- Meningkatkan tekanan darah
- Memicu inflamasi dalam tubuh

3. Minuman energi

Minuman energi telah menjadi semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Namun, konsumsi berlebihan minuman energi telah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk peningkatan risiko stroke.

Menyadur studi dari Journal of the American Heart Association pada tahun 2019 menemukan bahwa konsumsi minuman energi dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam fungsi pembuluh darah maupun tekanan darah, bahkan pada orang muda yang sehat. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular akut, termasuk stroke.

Minuman energi dapat meningkatkan risiko stroke melalui beberapa mekanisme:

- Kandungan kafein tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus denyut jantung
- Kandungan gula tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah
- Bahan tambahan seperti taurin dan ginseng yang dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular

4. Minuman dengan kadar sodium tinggi

Beberapa minuman, terutama minuman olahraga maupun beberapa jenis jus sayuran, dapat mengandung kadar sodium yang tinggi. Konsumsi berlebihan sodium dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama stroke.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine pada tahun 2021 menganalisis data dari lebih dari 100.000 orang di 18 negara. Penelitian ini menemukan bahwa konsumsi sodium yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke, terutama pada orang dengan hipertensi.

Minuman dengan kadar sodium tinggi dapat meningkatkan risiko stroke dengan:

- Meningkatkan tekanan darah
- Menyebabkan retensi cairan dalam tubuh
- Mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh

5. Minuman yang mengandung pemanis buatan

Meskipun pemanis buatan sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada gula, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan pemanis buatan mungkin juga memiliki risiko kesehatan, termasuk peningkatan risiko stroke.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke pada tahun 2019 menganalisis data dari lebih dari 80.000 wanita pasca menopause. Penelitian ini menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi dua atau lebih minuman diet setiap hari memiliki risiko stroke 23% lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu minuman diet per minggu.

Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, pemanis buatan mungkin meningkatkan risiko stroke melalui:
- Perubahan dalam mikrobioma usus
- Peningkatan risiko sindrom metabolik
- Perubahan dalam pola makan dan preferensi rasa yang dapat menyebabkan konsumsi berlebihan makanan tidak sehat

6. Kopi dalam jumlah berlebihan

Meskipun kopi dalam jumlah tertentu sebenarnya dapat memiliki efek protektif terhadap beberapa kondisi kesehatan, namun konsumsi berlebihan kopi, terutama pada orang yang sensitif terhadap kafein, dapat meningkatkan risiko stroke.

Sebuah studi yang dalam European Journal of Epidemiology pada tahun 2020 melakukan meta-analisis dari 21 studi prospektif. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun konsumsi kopi ringan hingga sedang (1-3 cangkir per hari) dikaitkan dengan penurunan risiko stroke, konsumsi lebih dari 6 cangkir per hari dapat meningkatkan risiko.

Konsumsi kopi berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke melalui:
- Peningkatan tekanan darah jangka pendek
- Peningkatan kadar kolesterol LDL pada beberapa individu
- Gangguan tidur yang dapat mempengaruhi kesehatan kardiovaskular

Penting untuk dicatat bahwa efek minuman-minuman ini pada risiko stroke dapat bervariasi tergantung pada faktor individu seperti genetika, pola makan keseluruhan, tingkat aktivitas fisik, hingga faktor gaya hidup lainnya. Selalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendapatkan saran yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan kamu.

Nah, untuk mengurangi risiko stroke, American Heart Association merekomendasikan:

- Membatasi konsumsi alkohol (tidak lebih dari 1 gelas per hari untuk wanita dan 2 gelas per hari untuk pria)

- Mengurangi konsumsi minuman manis lalu menggantikannya dengan air putih atau minuman rendah kalori

- Membatasi konsumsi minuman energi

- Memperhatikan asupan sodium maupun memilih minuman rendah sodium

- Mengonsumsi kopi maupun minuman berkafein lainnya dalam jumlah yang wajar.

- Terakhir, jangan lupa rutin lakukan olahraga.