Brilio.net - Air menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan hidup seseorang. Pasalnya hampir 65% tubuh manusia dipenuhi cairan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk rutin minum air setiap hari agar tubuh terhidrasi sekaligus terhindar dari penyakit berbahaya.

Namun sayangnya, ada beberapa kandungan air minum yang ternyata mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh. Salah satu zat patut diwaspadai adalah bromat. Walaupun kurang dikenal banyak orang, bromat dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan.

Melansir dari laman Antara News, menurut Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (UNDIP) Andri Cahyo Kumoro, paparan bromat dalam jumlah besar dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai penyakit termasuk efek ginjal pada hewan laboratorium. Artinya secara teoritis memungkin jika konsumsi bromat dalam jumlah besar bisa menimbulkan berbagai penyakit yang bisa terjadi pada manusia.

Bila ditelusuri lebih dalam bromat bukan senyawa alami yang ada di air. Senyawa ini ada ketika air beserta wadah kemasannya disterilisasi dengan menggunakan ozon. Hal inilah yang membuat bromat bisa ditemui dalam air minum mineral atau air minum kemasan.

Lantas apa saja dampak buruk kesehatan konsumsi air minum mengandung bromat, disadur brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (18/7)

Apa itu senyawa bromat?

Dampak buruk konsumsi air minum yang tinggi bromat © 2024 freepik.com

Dampak buruk konsumsi air minum yang tinggi bromat
freepik.com

Umumnya senyawa bromat terbentuk melalui reaksi antara bromin alami yang ditemukan dalam sumber mata air. Kandungan ini biasanya dikenal dengan desinfeksi air minum kemasan. Faktor yang memengaruhi adanya senyawa ini yakni ion bromida, pH sumber air, ozonisasi dan waktu bereaksi ketika terjadinya proses desinfeksi.

Kandungan bromat dalam air minum sebenarnya terbentuk dalam dua cara yakni secara alami dan buatan. Proses pembentukan secara alami ketika air terpapar sinar matahari. Hal ini terjadi karena air yang mengandung bromida akan bereaksi jika bertemu dengan oksigen, sehingga menghasilkan senyawa bromat.

Secara buatan, bromat terbentuk melalui proses kimia atau dengan lingkungan. Secara umum digunakan pada industri tekstil, dimanfaatkan dalam pembuatan kertas dan pemutihan tepung. Selanjutnya, menurut WHO kandungan senyawa kimia yang aman ada dalam air minum hanya sebesar 0,01 milligram per liter.

Dampak buruk senyawa bromat.

Dampak buruk konsumsi air minum yang tinggi bromat © 2024 freepik.com

Dampak buruk konsumsi air minum yang tinggi bromat
freepik.com

1. Karsinogenesis (Pemicu kanker)

Bromat, terutama kalium bromat (KBrO3), telah terbukti bersifat karsinogenik dalam studi yang dilakukan pada hewan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal "Environmental Health Perspectives" oleh Kurokawa et al. (1990) menunjukkan bahwa tikus yang diberi kalium bromat mengalami peningkatan insiden tumor ginjal dan mesothelioma peritoneal.

Hal ini pun diamini oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), paparan jangka panjang terhadap bromat bisa memicu peningkatan risiko berkembangnya kanker, terutama kanker ginjal dan kanker tiroid.

2. Memicu kerusakan ginjal.

Ginjal berfungsi menyaring limbah dan racun dari darah, dan kerusakan ginjal dapat mengganggu fungsi vital ginjal yang pada akhirnya menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Sebuah studi oleh Delker et al. (2006) dalam "Toxicology" menunjukkan bahwa paparan bromat dapat menyebabkan nekrosis tubular akut dan fibrosis ginjal pada tikus. Uji coba ini pun kemungkinan bisa menyerang manusia. Oleh karena itu, dianjurkan air minum kemasan dijauhkan dari paparan sinar matahari.

3. Kerusakan DNA.

Bromat dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada DNA. Penelitian yang dilakukan oleh Kawanishi dan Murata (2006) dalam "Mutation Research" menunjukkan bahwa bromat menginduksi pembentukan 8-oxodG, suatu penanda kerusakan oksidatif DNA yang dapat menyebabkan mutasi sehingga berpotensi memicu kanker.

4. Gangguan sistem endokrin.

Dampak buruk selanjutnya jika mengonsumsi air minum yang tinggi kandungan bromat yakni mengganggu sistem endokrin. Sistem ini berperan dalam mengatur hormon dalam tubuh. Jika terganggu bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berpengaruh pada fungsi tubuh, seperti proses metabolisme tubuh hingga reproduksi.

5. Efek teratogenik.

Bagi ibu hamil wajib hati-hati mengonsumsi air kemasan. Pastikan air kemasan yang diminum tidak terpapar sinar matahari, air minum yang tinggi kandungan bromat juga berpotensi menimbulkan efek teratogenik, yakni bisa menyebabkan cacat lahir.

Selain itu, paparan bromat selama kehamilan dapat menyebabkan efek buruk pada perkembangan janin, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk memahami risiko ini dengan lebih jelas.

6. Stress oksidatif.

Melansir dari penelitian Zhang, et al. (2010) berjudul, Toxic effects of potassium bromate on the oxidative stress and structure of the gill epithelia of Danio rerio, menjelaskan bahwa bromat memberikan dampak stress oksidatif dalam sel, dimana paparan bromat meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) sekaligus menurunkan aktivitas enzim antioksidan.

7. Iritasi saluran pencernaan.

Terakhir dampak selanjutnya yakni bisa memicu iritasi saluran pencernaan. Air minum yang mengandung bromin dalam jumlah yang tinggi bisa menyebabkan iritasi pencernaan dengan gejala yang muncul seperti mual, muntah, dan diare.

Tips memilih air minum yang aman.

Dampak buruk konsumsi air minum yang tinggi bromat © 2024 freepik.com

Dampak buruk konsumsi air minum yang tinggi bromat
freepik.com

1. Periksa label. Cari tahu sumber airnya, apakah dari mata air, sungai atau sumur dalam. Pastikan air minum memberikan informasi mineral, nutrisi dan kandungan zat kimia seperti klorin atau fluoride. Terpenting lihat label ISO 9001 dan SNI-nya.

2. Cari air minum yang menggunakan filter karbon aktif. Filter ini dapat membantu menghilangkan bau dan rasa dari air minum, serta membuang partikel-partikel kecil yang mungkin terdapat dalam air minum, sehingga lebih sehat dikonsumsi.

3. Hindari mengonsumsi air minum yang tinggi kandungan mineralnya. Kandungan mineral dengan jumlah yang berlebihan bisa memicu masalah batu ginjal.

4. Telah terverifikasi oleh Badan POM dan BPOM. Sebaiknya cari kualitas yang telah dilabeli ISO, SNI atau HACCP.

5. Pilih yang berisi air minum murni tidak mengandung gula, pewarna, atau pemanis.

6. Pilih air minum yang bersih dan tersegel dengan baik.