Brilio.net - Menambahkan garam meja ke makanan memang bisa membuat cita rasa lebih nikmat. Sayangnya, jika dilakukan secara berlebihan kebiasaan ini dapat membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu risiko yang sering diabaikan yakni peningkatan risiko terkena kanker perut.

Menyadur dari laman People, penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Gastric Cancer menunjukkan bahwa menambahkan garam meja ke makanan sehari-hari dapat meningkatkan risiko kanker perut hingga 41 persen. Studi ini menganalisis data lebih dari 500 ribu orang di Inggris, namun tidak mencakup mereka yang sudah memiliki kanker atau gangguan ginjal.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan, orang yang sering menambahkan garam memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah menggunakan garam tambahan. Selain risiko kanker perut, konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Tekanan darah tinggi, gangguan fungsi ginjal, dan masalah jantung menjadi beberapa contoh yang sering dikaitkan dengan asupan garam berlebihan. Kondisi ini bisa membahayakan tubuh dalam jangka panjang. Banyak orang mungkin belum menyadari betapa seriusnya bahaya dari konsumsi garam berlebih.

Oleh karena itu, mengurangi jumlah garam dalam makanan sehari-hari menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan. Makanan tetap bisa lezat tanpa harus bergantung pada garam meja secara berlebihan.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (22/10), berikut ini penjelasan lebih lanjut soal bahaya terlalu banyak menambahkan garam meja.

Bahaya menambahkan garam meja ke makanan secara berlebihan

Bahaya menambahkan garam meja ke makanan secara berlebihan  2024 freepik.com

foto: freepik.com/azerbaijan_stockers

Menambahkan garam meja ke dalam makanan memang sering menjadi cara mudah untuk meningkatkan rasa. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, di antaranya:

1. Risiko kanker lambung.

Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Gastric Cancer menemukan bahwa menambahkan garam meja ke makanan dapat meningkatkan risiko kanker perut hingga 41 persen. Penelitian ini melibatkan lebih dari 500 ribu orang di Inggris, dan hasilnya menunjukkan bahwa orang yang sering menambahkan garam lebih berisiko terkena kanker lambung dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah menambahkannya. Garam yang berlebihan dapat merusak lapisan lambung, yang pada akhirnya menyebabkan peradangan dan meningkatkan kemungkinan terbentuknya sel kanker.

2. Tekanan darah tinggi.

Salah satu bahaya paling umum dari terlalu banyak garam adalah peningkatan tekanan darah. Garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan lebih banyak, yang pada gilirannya meningkatkan volume darah dan memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi natrium yang tinggi, yang berasal dari garam meja, merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi yang tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan berbagai masalah serius, seperti serangan jantung dan stroke.

3. Kerusakan ginjal.

Konsumsi garam meja berlebihan juga berdampak buruk pada kesehatan ginjal. Ginjal bertugas untuk menyaring darah lalu membuang kelebihan cairan serta racun melalui urine. Ketika terlalu banyak garam masuk ke dalam tubuh, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya, yang lama-kelamaan dapat merusak fungsi ginjal.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Kidney International Reports, pola makan tinggi garam dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal dan memperbesar risiko penyakit ginjal kronis. Ini juga meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal, yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi natrium dalam urine.

4. Masalah pada jantung.

Garam berlebih tidak hanya memengaruhi ginjal dan tekanan darah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan jantung. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh garam berlebih memberi tekanan ekstra pada dinding arteri, yang seiring waktu menyebabkan pengerasan arteri (aterosklerosis).

Kondisi ini memperbesar risiko terkena penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga serangan jantung mendadak. Berdasarkan sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of the American College of Cardiology, diet tinggi garam dikaitkan dengan peningkatan risiko gagal jantung hingga 20 persen.

5. Osteoporosis.

Terlalu banyak garam juga berdampak pada kesehatan tulang, khususnya berkontribusi terhadap osteoporosis. Ketika tubuh mengonsumsi garam dalam jumlah berlebihan, kalsium akan dilepaskan dari tulang dan dikeluarkan melalui urine.

Akibatnya, kepadatan tulang menurun, yang meningkatkan risiko tulang menjadi rapuh lalu mudah patah. Studi yang diterbitkan dalam Osteoporosis International menunjukkan bahwa asupan garam tinggi dapat mempercepat hilangnya kalsium dari tulang, terutama pada wanita yang sudah memasuki masa menopause.

6. Dehidrasi dan pembengkakan.

Salah satu efek langsung dari terlalu banyak konsumsi garam meja secara berlebihan adalah dehidrasi. Garam menarik air dari sel-sel tubuh, sehingga membuat tubuh membutuhkan lebih banyak cairan. Ini bisa menyebabkan perasaan haus yang berlebihan dan dehidrasi ringan hingga berat, terutama jika tidak diimbangi dengan konsumsi air yang cukup.

Selain itu, konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, tangan, hingga wajah akibat retensi cairan, atau edema. Menurut American Heart Association, edema sering kali merupakan tanda awal bahwa tubuh menyimpan terlalu banyak garam serta cairan.