Brilio.net - Stroke nggak hanya menyerang seseorang yang di usia tua, tetapi juga bisa menyerang siapa saja bahkan anak muda sekalipun. Stroke merupakan kondisi medis yang dialami seseorang ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau bahkan berkurang karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah atau dikenal stroke hemoragik.

Ketika kamu mengalami stroke, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Tak heran bila terjadi stroke tubuh akan kehilangan beberapa fungsinya. Seperti tidak bisa bergerak, merasakan beberapa bagian tubuh, tidak bisa berbicara, memahami sesuatu, sulit makan, adanya keterbatasan penglihatan, dan keterbatasan fungsi saraf lainnya.

Nah, orang yang berisiko alami stroke meliputi usia di atas 55 tahun, anak muda yang punya kebiasaan buruk, punya riwayat hipertensi tinggi, penyakit jantung, diabetes, kadar kolesterol tinggi, kurangnya aktivitas fisik, riwayat stroke dalam keluarga, dan kebiasaan merokok. Selain itu, pola makan tidak sehat juga berpengaruh meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Agar kamu lebih sadar pada kesehatan diri sendiri penting untuk mengetahui makanan apa saja yang perlu dihindari demi menghindari risiko terkena stroke di usia muda. Yuk sama-sama simak ulasan lengkap tentang makanan yang berisiko tinggi menyebabkan stroke di usia muda, dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (6/6).

Makanan berisiko tinggi menyebabkan stroke di usia muda.

Makanan yang berisiko tinggi menyebabkan stroke di usia muda © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Makanan tinggi garam.

Disadur dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), makanan yang tinggi garam memiliki risiko sebab tingkatkan terkena stroke.

Biasanya, di usia muda cenderung konsumsi apa saja tanpa batasan sehingga tidak terkontrol asupan yang seimbang. Ketika terlalu banyak garam (natrium) dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi inilah yang menjadi salah satu penyebab orang terkena stroke. Mengutip dari Healthline, per hari hanya disarankan konsumsi garam paling tidak 2,3 gram atau setara dengan 1 sendok makan garam.

2. Makanan kalengan.

Makanan kalengan dikenal memiliki berbagai kandungan pengawet yang tidak baik bagi tubuh. Contohnya garam, penyedap makan, hingga sodium yang bisa picu terkena stroke.

Nah, makanan kalengan yang mudah diolah membuat banyak anak muda tergiur untuk mengonsumsinya setiap hari. Padahal jenis makanan ini bisa berisiko memicu berbagai penyakit, termasuk stroke.

3. Daging olahan.

Melansir dari laman CDC, daging olahan memang tidak baik untuk tubuh. Layaknya makanan kalengan, daging olahan merupakan makanan ultra proses yang menghilangkan manfaat alami dari daging itu sendiri. Terlebih, daging olahan juga tinggi kandungan natrium yang menjadi pemicu seseorang terkena stroke.

4. Makanan cepat saji dan camilan ringan.

Makanan cepat saji atau junk food memang memberi dampak buruk bagi kesehatan. Menyadur dari laman Healthline, makanan cepat saji cenderung mengandung lemak trans, tinggi gula, hingga kolesterol yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Contoh makanan cepat saji dan camilan ringan antara lain, ayam goreng tepung, kentang goreng, donat, keripik, biskuit, dan berbagai makanan lainnya.

5. Makanan yang mengandung lemak jahat.

Mengutip dari laman Stroke Association, makanan yang mengandung lemak jahat meliputi daging merah, susu, produk susu olahan, makanan tepung-tepungan, dan makanan yang digoreng.

Kandungan lemak jahat seperti lemak jenuh dan lemak trans memang memiliki dampak buruk bagi kesehatan, sebab kedua kandungan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan penumpukan plak pada pembuluh darah jantung dan otak yang menyebabkan berbagai komplikasi penyakit termasuk stroke.

Apa penyebab stroke di usia muda.

Makanan yang berisiko tinggi menyebabkan stroke di usia muda © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

1. Kelainan genetik seperti anemia sel sabit dapat berakibat pada serangan stroke. Kondisi ini ditandai dengan bentuk sel-sel darah abnormal seperti bulan sabit sehingga pembuluh darah kekurangan pasokan darah sehat dan oksigen yang disebarkan ke seluruh tubuh termasuk otak. Ketika kondisi ini terjadi, kamu bisa berisiko terkena stroke di usia muda.

2. Kelainan pembuluh darah bawaan seperti aneurisma otak dan malformasi arteri. Aneurisma otak atau pembesaran pembuluh darah pada otak terjadi akibat pembuluh darah yang melemah. Sementara malformasi terjadi akibat adanya pertumbuhan abnormal pada pembuluh darah arteri dan vena.

3. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh kebiasaan hidup yang kurang aktivitas fisik, sering konsumsi makan tidak sehat, kebiasaan merokok dan jenisnya memicu penyakit jantung dan stroke.

4. Infeksi atau trauma berat pada otak sering menyebabkan stroke di usia muda. Misalnya terjadi benturan di kepala sehingga geger otak. Kondisi ini bisa mengakibatkan sistem kekebalan tubuh dan sel-sel darah meningkat sehingga membentuk gumpalan darah yang berakibat stroke.

5. Kolesterol tinggi yang biasanya terjadi akibat kebiasaan konsumsi makanan tidak sehat bisa menyebabkan stroke di usia muda. Kebiasaan tidak sehat ini akan menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah otak. Alhasil terjadi penyumbatan yang berakibat terkena stroke karena suplai oksigen ke otak yang berkurang.

6. Jalani pengobatan tertentu seperti terapi hormon, penggunaan steroid, hingga pil KB juga berpotensi terjadinya stroke. Sebab ketika konsumsi obat tertentu dapat mengubah hormon tubuh, fisiologi pembuluh darah hingga fungsi pembekuan darah yang bisa meningkatkan risiko stroke.

Cara mencegah stroke di usia muda.

Makanan yang berisiko tinggi menyebabkan stroke di usia muda © 2024 freepik.com

foto: freepik.com

Melansir dari Medical News Today, cara menghindari risiko terkena stroke di usia muda, meliputi:

1. Rutin olahraga paling tidak dilakukan 20-30 menit per hari. Olahraga mulai dari yang ringan seperti jalan kaki 5.000 langkah per hari, berenang, yoga, bersepeda, lari, dan sebagainya. Meningkatkan aktivitas fisik juga dapat membantu menurunkan berat badan, kolesterol, diabetes, hingga hipertensi yang jadi pemicu stroke.

2. Diet sehat, artinya kamu bisa menjaga pola makan sehat seperti konsumsi buah dan sayur. Kamu juga bisa mengatur jendela makan atau intermittent fasting secara perlahan.

3. Sebisa mungkin hindari alkohol, rokok, atau bahan obat-obatan terlarang.

4. Rutin cek tekanan darah dan pemeriksaan rutin skrining kesehatan ke dokter supaya tahu kadar gula darah, kolesterol, atau potensi penyakit lain.