Brilio.net - Penyakit cacar monyet atau yang dikenal monkeypox (Mpox) merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang menyebar dari hewan ke manusia sekaligus dari manusia ke manusia. Penularan virus ini bisa melalui gigitan atau cakaran monyet, tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi.
Umumnya hewan yang terinfeksi Mpox yakni hewan primata atau pengerat liar. Meski begitu, bukan tidak mungkin bila hewan peliharaan yang dibebaskan ke luar rumah tanpa kontrol juga bisa terinfeksi virus ini.
Belum lama ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan data konfirmasi Mpox terbaru di Indonesia hingga Sabtu (17/8) 2024 tercacat ada 88 kasus konfirmasi Mpox. Secara terperinci tersebar di beberapa kota, sebanyak 59 kasus di DKI Jakarta, 13 kasus di Jawa Barat, 9 kasus di Banten, 3 kasus Jawa Timur, 3 kasus DI Yogyakarta, dan 1 kasus terkonfirmasi di Kepulauan Riau.
Menurut Plh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono, MARS menerangkan, dari 88 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 54 kasus memenuhi kriteria untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) guna mengetahui varian virusnya.
"Dari 54 kasus ini seluruhnya varian Clade IIB. Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Mpox pada Tahun 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," Ungkap dr. Yudhi dikutip brilio.net dari laman Kemenkes pada Selasa (20/8).
Terlepas dari kasus tersebut, beruntungnya dari sejumlah kasus yang sudah terkonfirmasi sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh. Melihat tingkat kasus yang sudah masuk ke Indonesia, disarankan agar masyarakat Indonesia lebih waspada. Dikhawatirkan kasus tersebut semakin marak terjadi apabila tanpa pengawasan yang ketat.
Selain itu, pentingnya memahami gejala hingga cara mencegah terjadi Mpox, tanpa basa-basi lagi yuk simak ulasan lengkap tentang gejala dan cara mencegah cacar monyet atau Mpox di Indonesia. Berikut ini brilio.net sadur dari berbagai sumber, Selasa (20/8).
Gejala cacar monyet (Mpox)
Gejala monkeypox bisa muncul 1–21 hari sejak penderitanya terpapar virus monkeypox. Gejala utama mpox diantaranya:
1. Ruam kulit
2. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama pada bawah dagu, bawah rahang, leher, dan selangkangan.
3. Demam (38,5–40,5°C)
Sementara itu, ruam dapat muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk:
- Wajah, mulut, tenggorokan
- Telapak tangan dan kaki
- Selangkangan dan area kelamin
- Dubur
Tak hanya itu, terkadang bentuk ruam yang muncul akan berkembang dari bintil biasa, kemudian bintil berisi cairan yang bisa membesar, lalu pecah dan menjadi keropeng. Ruam ini bisa terasa gatal dan nyeri.
Selain itu, monkeypox juga dapat menyebabkan keluhan seperti:
- Keringat dingin
- Menggigil
- Nyeri otot
- Sakit kepala berat
- Sakit punggung
- Tubuh terasa sangat letih atau lemas
Monkeypox juga bisa terjadi pada hewan peliharaan. Beberapa gejala mpox yang harus diwaspadai pada hewan adalah:
- Demam
- Hilang nafsu makan
- Lesu
- Mata belekan
- Ruam atau bintik merah di kulit
Cara mencegah cacar monyet (Mpox)
1. Vaksinasi
Vaksinasi dapat menjadi alat pencegahan yang efektif untuk cacar monyet, terutama bagi individu yang berisiko tinggi. Vaksin cacar (smallpox) telah terbukti efektif dalam mencegah cacar monyet karena kedua virus tersebut berkerabat dekat.
Vaksinasi dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan sebelum paparan (profilaksis pra-paparan) untuk individu berisiko tinggi seperti petugas laboratorium yang bekerja dengan orthopoxvirus. Untuk memperoleh vaksin, sebaiknya berkonsultasi dengan pelayanan kesehatan terdekat.
2. Hindari kontak dengan hewan terinfeksi
Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi, seperti primata atau hewan pengerat. Hindari kontak dengan hewan yang sakit, terutama di daerah yang diketahui memiliki kasus cacar monyet.
Jika kamu berada di area dengan wabah hewan, gunakan pelindung diri seperti sarung tangan hingga masker saat menangani hewan tersebut.
3. Menjaga kebersihan dengan baik
Menjaga kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah penyebaran cacar monyet. Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air, terutama setelah berinteraksi dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol jika sabun maupun air tidak tersedia.
4. Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi
Cacar monyet dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka atau sekresi dari orang yang terinfeksi.
Oleh sebab itu, sebaiknya hindari kontak dengan individu yang menunjukkan gejala cacar monyet, seperti ruam kulit atau demam. Jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan setelah kontak dengan seseorang yang terinfeksi, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.
5. Pakai pelindung pribadi (Pakaian APD)
Jika kamu bekerja di laboratorium atau fasilitas kesehatan yang menangani kasus cacar monyet, gunakan pelindung pribadi seperti masker, sarung tangan, dan pelindung wajah. Pastikan untuk mengikuti protokol keselamatan serta kebersihan yang ditetapkan oleh tempat kerja kamu.
6. Isolasi yang tepat
Apabila kamu atau seseorang di sekitar kamu didiagnosis dengan cacar monyet, penting untuk melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran virus. Ikuti panduan medis untuk perawatan dan isolasi, serta informasikan kepada petugas kesehatan untuk tindakan pencegahan lebih lanjut.
7. Tingkatkan kesadaran masyarakat
Tingkatkan kesadaran tentang cacar monyet dan cara penularannya bisa dilakukan sebagai cara mencegah penyebaran kasus yang lebih masif. Pemahaman tentang gejala, penyebaran, hingga pencegahan cacar monyet dapat membantu mencegah wabah sekaligus melindungi komunitas dari infeksi.
8. Laporkan kasus yang mencurigakan
Jika kamu mencurigai adanya kasus cacar monyet, segera laporkan ke otoritas kesehatan setempat. Laporan dini dapat membantu dalam pengendalian wabah sekaligus mencegah penyebaran lebih lanjut.
9. Jaga praktikkan seks yang aman
Meskipun cacar monyet bukan penyakit menular seksual secara khusus, transmisi dapat terjadi melalui kontak intim. Bahkan kebanyakan kasus meningkat melalui kontak seksual tersebut. Oleh karena itu, pentingnya untuk tidak berganti-ganti pasangan.
- Gunakan kondom dan dental dam selama aktivitas seksual, meskipun ini tidak sepenuhnya melindungi dari cacar monyet karena virus dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit di area yang tidak tertutup.
- Hindari aktivitas seksual jika kamu atau pasanganmu memiliki gejala cacar monyet maupun yang sedang dalam proses penyembuhan.
- Diskusikan status kesehatan serta riwayat paparan dengan pasangan kamu.
- Pertimbangkan untuk menunda aktivitas seksual sampai kamu dan pasangan kamu telah divaksinasi jika kamu termasuk dalam kelompok berisiko tinggi.
Recommended By Editor
- Kasus diabetes meningkat, ini 9 minuman dengan pemanis alami sebagai pengganti kopi susu
- 9 Pola makan sehat ini bisa bantu tubuh terhindar dari kanker, serba rendah lemak dan tinggi serat
- Sering dianggap pemicu hipertensi, 9 makanan dan minuman ini boleh dikonsumsi penderita darah tinggi
- Mengenal kanker tiroid yang diderita Jang Geun Suk, penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasinya
- 8 Tujuan utama latihan kebugaran jasmani, kaum mageran wajib tahu
- Bisa meningkatkan risiko lahir prematur, 11 pemicu hipertensi pada ibu hamil dan cara mencegahnya